2 Tahun Pemerintahan Jokowi–JK, Puan: Indeks Pembangunan Manusia Naik, Ketimpangan Turun

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 24 Oktober 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 22.758 Kali
Menko PMK Puan Maharani saat menyampaikan paparan pada press briefing 2 Tahun Pemerintahan Jokowi - JK, di Bina Graha, Jakarta, Senin (20/10) pagi. (Foto: JAY/Humas)

Menko PMK Puan Maharani saat menyampaikan paparan pada press briefing “2 Tahun Kerja Nyata Pemerintahan Jokowi – JK”, di Bina Graha, Jakarta, Senin (20/10) pagi. (Foto: Humas/Jay)

Menteri Koordinator (Menko) bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani bersyukur atas hasil survei yang menyatakan bahwa masyarakat cukup puas atas hasil kerja pemerintahan Jokowi-JK selama dua tahun ini.

“Ini merupakan satu apresiasi dan juga tantangan bagi kita semua, khususnya yang ada di jajaran Kabinet Kerja, untuk bisa lebih melakukan satu hal yang lebih baik lagi,” kata Puan dalam acara Press Briefing “2 Tahun Kerja Nyata Pemerintahan Jokowi-JK” bidang Pembangunan Manusia, di Bina Graha, Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Senin (24/10) pagi.

Terkait program yang ada di bidangnya dalam masa dua tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), Menko PMK Puan Maharani mengemukakan, kualitas manusia Indonesia mengalami peningkatan selama dua tahun ini. Hal ini bisa dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada 2014 tercapai 68,8 persen, dan meningkat menjadi 69,5 pada 2015 dari target sasarannya 76,3 untuk 2019.

“Dari tahun ke tahun memang IPM sudah mulai meningkat, dan insya Allah tahun 2019 sudah bisa mencapai targetnya,” papar Puan.

Sementara yang berkaitan dengan gini ratio, menurut Menko PMK, terjadi penurunan dari 2014 dibandingkan dengan 2016, yaitu turun dari 0,41 menjadi 0,40 artinya terjadi penurunan ketimpangan.

Sedangkan untuk tingkat kemiskinan, lanjut Puan, juga telah mengalami penurunan, yaitu dari 11,2 persen tahun 2015 menjadi 10,8 persen di tahun 2016. “Berkurang 590 ribu penduduk miskin,” ujarnya.

Menko PMK menilai, pengurangan jumlah orang miskin sebanyak 590 ribu orang itu terkait dengan penyebaran sejumlah kartu yang merupakan program Kementerian Sosial (Kemensos) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes)  serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) yang menurutnya mempunyai efek yang cukup baik, sehingga mengurangi beban mereka dalam pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan.

Walaupun sekarang belum terlalu sempurna, Puan berharap ke depannya semua kementerian yang ada di bawah Kemenko PMK akan melakukan evaluasi dan monitoring, sehingga nanti pendistribusian kartu-kartu tersebut akan lebih baik.

“Untuk tingkat pengangguran juga mengalami penurunan dari  5,8 persen di 2015 menjadi 5,5 persen di 2016, berkurang 430 ribu pengangguran,” lanjut Puan.

Ia menyebutkan, untuk perlindungan sosial/JKN yang melalui PBI, target sampai 2019 adalah 40 persen penduduk terbawah. Saat ini jangkauan JKN untuk penerima bantuan telah mencapai 37 persen (92,4 juta penduduk).

Adapun upaya percepatan pembangunan manusia dan kebudayaan, menurut Menko PMK, telah dilakukan di kementerian teknis, beberapa program percepatan tersebut yang telah dilakukan antara lain:

  1. Peningkatan akses dan infrastruktur pendidikan;
  2. Peningkatan 10 kali lipat pengiriman Guru Garis Depan (GGD) di kawasan Terluar, Terdepan, dan Tertinggal;
  3. Penguatan kebudayaan dalam pendidikan;
  4. Peningkatan kapabilitas masyarakat melalui pendidikan vokasi;
  5. Peningkatan keluarga Indonesia sehat;
  6. Penurunan angka kematian ibu, bayi, dan balita;
  7. Peningkatan akses pelayanan kesehatan di daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan melalui program Nusantara Sehat.

Ditambahkan Puan, baru-baru ini pemerintah melalui Presiden Joko Widodo secara langsung sedang mendorong pemberian makanan tambahan (PMT) di seluruh Indonesia agar berjalan secara masif sehingga diharapkan kematian ibu, bayi, dan balita dapat ditekan secara menyeluruh.

Acara Press Briefing bidang PMK itu dihadiri oleh Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek, Menristek dan Pendidikan Tinggi M. Nasir, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi, dan Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi SP. (DND/JAY/ES)

Selengkapnya tentang capaian 2 Tahun Kerja Nyata Pemerintahan Jokowi – JK klik di sini
Pernyataan Seskab terkait capaian 2 Tahun Kerja Nyata Pemerintahan Jokowi – JK klik di sini

 

Berita Terbaru