300 Kaum Muda Asia Pasifik Bahas Masa Depan Perkotaan Di Jakarta

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 19 Oktober 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 28.327 Kali
Menteri PUPR Basuki Hadimulojono membukaAsia Pacific Urban Forum (APUF) Youth 2015, di Hotel Shanri La, Jakarta, Minggu (18/10)

Menteri PUPR Basuki Hadimulojono membukaAsia Pacific Urban Forum (APUF) Youth 2015, di Hotel Shanri La, Jakarta, Minggu (18/10)

Sebanyak 300 kaum muda dari 34 negara Asia Pasifik membahas masa depan perkotaan dalam Asia Pasifik Urban Forum (APUF) Tahun 2015, yang diselenggarakan di Hotel Shangri-La, Jakarta, Minggu (18/10).

Dalam sambutannya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadilmuljono, menjelaskan, kaum muda memiliki peran strategis di dalam membangun masa depan kota, dan kaum muda ikut serta di dalam mewujudkan kota yang inklusif dan berkelanjutan.

“Sebagai bagian dari masyarakat dunia, kaum muda dituntut untuk care dengan agenda perkotaan, dan melakukan dialog lintas negara untuk saling tukar pengalaman maupun merumuskan rekomendasi kebijakan penanganan perkotaan,” kata Basuki.

Ia menyebutkan, saat ini diperkirakan 50 persen penduduk dunia tinggal di perkotaan dan pada tahun 2050, diproyeksikan sekitar 70 persen tinggal di kawasan perkotaan.

Di wilayah Asia, lanjut Basuki, jumlah penduduk yang tinggal di perkotaan saat ini mencapai 48 persen. Namun, PBB memperkirakan jumlah penduduk Asia yang tinggal di perkotaan akan meningkat menjadi 64 persen di tahun 2050. “Asia dan Afrika akan mencatat kenaikan penduduk perkotaan terbesar jika dibandingkan wilayah-wilayah lain di dunia,” ujarnya.

Agenda Perkotaan

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, dalam Asia Pacific Urban Forum (APUF) Youth 2015 ini, kaum muda dari 34 negara ini membahas 6 isu utama perkotaan yakni agenda kohesi sosial dan keadilan, agenda penataan ruang kota, agenda ekologi dan lingkungan, agenda permukiman perkotaan dan pelayanan dasar.

Selain itu, dibahas pula agenda ekonomi perkotaan, agenda teknologi dan inovasi, serta agenda kebijakan kewilayahan perkotaan. “Menariknya, di kesempatan ini, prinsip Bhineka Tunggal Ika sebagai strategi kohesi sosial menjadi salah satu tema yang diangkat dalam forum kaum muda  Asia Pasifik,” ujarnya.

Pembicara lainnya dalam forum ini adalah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Deputi Kementerian Pemuda dan Olah Raga Gatot S Dewabroto, dan beberapa walikota dari kaum muda dari Asia Pasifik, termasuk Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto.

Menteri Basuki menjelaskan, APUF-Youth merupakan perkumpulan pertama dari organisasi dan kelompok kaum muda yang berbeda untuk melakukan diskusi seputar agenda perkotaan di tingkat regional. “APUFY menawarkan langkah-langkah menuju penguatan kerjasama konstruktif dengan kaum muda sebagai pemangku kepentingan dari isu-isu yang dihadapi perkotaan di kawasan Asia Pasifik,” ujarnya.

Ia menyebutkan,  Indonesia tercatat dalam sejarah, karena menjadi tuan rumah dari rangkaian Konferensi Habitat III yang diselenggarakan 20 tahun sekali. Tahun 1976 Habitat I di Vancouver, Kanada, 1996 di Istambul Turki, dan tahun 2016 di Quito, Equador yang mengambil tema Urbanisasi Berkelanjutan (Sustainable Urbanization).  (Humas Kementerian PUPR/ES)

Berita Terbaru