Akhiri KTT LB OKI ke-5, Presiden Jokowi Suarakan Pesan Keras Pemimpin Islam terhadap Konflik Palestina

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 7 Maret 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 28.923 Kali
Presiden Jokowi mengetukkan palu sebagai tanda ditutupnya KTTLB OKI ke-5 di JHCC, Jakarta, pada Senin (7/3) sore. (Foto: Humas/Rahmat)

Presiden Jokowi mengetukkan palu sebagai tanda ditutupnya KTT Luar Biasa OKI ke-5 pada Senin (7/3) sore, di JHCC. (Foto: Humas/Rahmat)

Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (KTT LB OKI) ke-5 tentang Palestina dan Al-Quds Al-Sharif yang berlangsung 2 hari, 6-7 Maret 2016, di Jakarta Hall Convention Center telah berakhir. Pelaksanaan KTT dijiwai oleh semangat solidaritas dan dukungan penuh dunia Islam untuk menghasilkan solusi damai terhadap Palestina.

“Selama dua hari terakhir, saya sungguh merasakan dukungan penuh dan solidaritas dunia Islam terhadap Palestina. Saya merasa gembira para pemimpin dunia Islam sepakat merapatkan barisan dan memperkuat persatuan untuk menggelorakan kembali dukungan terhadap rakyat Palestina,” kata Presiden Jokowi dalam pidato penutupnya selaku tuan rumah KTT.

Presiden menyampaikan KTT LB ke-5 OKI telah berhasil mengesahkan dua dokumen yang sangat penting.

“Pertama adalah Resolusi yang menegaskan kembali posisi prinsip dan komitmen OKI terhadap Palestina dan Al-Quds Al-Sharif. Resolusi ini diharapkan sejalan dengan kehendak rakyat Palestina.Kedua, adalah Jakarta Declaration, sebagai inisiatif Indonesia, yang memuat rencana aksi konkret para pemimpin OKI untuk menyelesaikan isu Palestina dan Al-Quds Al-Sharif,” kata Jokowi.

Seperti disampaikan Presiden Jokowi, melalui KTT ini, pemimpin dunia Islam telah mengirimkan pesan kuat kepada seluruh pihak yang terlibat dalam konflik di Palestina.

“Terdapat urgensi bagi OKI untuk meningkatkan dukungan terhadap Palestina, melalui sejumlah langkah-langkah konkret,” tegas Presiden.

Langkah konkret tersebut, lanjut Jokowi adalah:

  1. Penguatan dukungan politis untuk menghidupkan kembali proses perdamaian. Pembentukan proses kolektif internasional baru dan adanya keperluan untuk melibatkan negara-negara muslim guna mewujudkan solusi dua negara. Indonesia siap untuk menjadi bagian dari proses ini.
  2. Penguatan tekanan kepada Israel, termasuk boikot terhadap produk Israel yang dihasilkan di wilayah pendudukan.
  3. Peningkatan tekanan kepada Dewan Keamanan PBB untuk memberikan perlindungan internasional bagi Palestina, dan penetapan batas waktu pengakhiran pendudukan Israel.
  4. Penolakan tegas atas pembatasan akses beribadah ke Masjid Al-Aqsa serta tindakan Israel mengubah status-quo dan demografi Al-Quds Al-Sharif.
  5. Pemenuhan kebutuhan kemanusiaan yang mendesak.

Mengakhiri pidatonya, Presiden Jokowi mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kehadiran dan kontribusi negara OKI dalam KTT LB ini. Presiden juga mengingatkan dunia Islam masih memiliki hutang kemerdekaan kepada rakyat Palestina.

“Perjuangan rakyat Palestina adalah perjuangan kita semuanya. Insya Allah, kita dapat menyaksikan kemerdekaan Palestina dalam hidup kita,” tutup Presiden.

(UN/FID/DND)

Berita Terbaru