Bentuk Tim Khusus, Presiden Minta Semua Pelayanan Publik Dalam Hitungan Jam

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 28 April 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 44.890 Kali
Seskab Pramono Anung menyampaikan keterangan pers terkait hasil rapat terbatas, di kantor Presiden, Jakarta, Kamis (28/4) petang. (Foto: Deni S/Humas)

Seskab Pramono Anung menyampaikan keterangan pers terkait hasil rapat terbatas, di kantor Presiden, Jakarta, Kamis (28/4) petang. (Foto: Deni S/Humas)

Guna menghilangkan praktik-praktik yang menghambat, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksikan dibentuknya Tim Khusus dalam rangka untuk meningkatkan pelayanan publik. Sebelumnya saat rapat terbatas Presiden Jokowi menyebut pelayanan publik itu meliputi pelayanan imigrasi (baik yang di airport dan di urusan paspor), yang berkaitan dengan KTP , sertifikasi tanah, SIM, STNK, BPKB , Akte Kelahiran, serta Akte Nikah.

Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengatakan, Presiden meminta semua pelayanan publik dilakukan secara transparan, tidak ada lagi waktu yang melebihi dari jam, semuanya harus dalam hitungan jam.

“Sehingga semua pelayanan tidak ada lagi yang hari, dan itu berlaku semua sampai dengan di bawah. Secara sederhana, tepat, kemudian juga memiliki kepastian, dan mudah diakses oleh publik,” kata Pramono kepada wartawan usai rapat terbatas, di kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (28/4) petang.

Menurut Seskab, Presiden juga akan turun langsung ke lapangan untuk melakukan pengecekan terhadap hal-hal tersebut. Dan Presiden meminta semuanya diintegrasikan dalam satu pintu, satu loket, ataupun juga yang online.

Seskab menunjuk contoh hasil temuan Presiden, misalnya untuk STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan). Walaupun satu tempat, ternyata masih ada tiga loket. Satu loket untuk Samsat, satu loket untuk Pemda, dan satu loket untuk Jasa Raharja. “Yang seperti ini tidak boleh lagi. Harus, walaupun satu tempat, ya satu loket. Tidak bisa satu tempat kemudian tiga loket yang berbeda-beda. Ini sebagai contoh saja untuk STNK,” jelasnya.

Presiden, lanjut Seskab, juga meminta kepada semuanya yang berkaitan dengan pelayanan publik untuk yang namanya calo harus dan wajib hilang. Bagaimana cara sistemnya? Menurut Seskab, kalau sistemnya online, tentunya calo itu akan hilang dengan sendirinya.

“Beliau juga minta, di Imigrasi sebagai pintu masuk dan pintu keluar yang memberikan impresi kepada bangsa kita, diberikan pelayanan yang sebaik-baiknya,” lanjut Mas Pram, panggilan akrab Pramono Anung.

Untuk di Terminal 3 Ultimate yang di Bandara Soekarno-Hatta, menurut Seskab, akan diberikan space yang lebih luas, pelayanan yang lebih baik, lebih simpel, lebih sederhana, dan juga bisa mengatasi ketika pesawat sedang landing sibuk, dan rush hour (jam sibuk). (DND/DID/DNS/ES)

 

Berita Terbaru