Bertemu Diaspora, Presiden Jokowi Sampaikan Target Indonesia Datangkan 10 Juta Wisman RRT

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 4 September 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 37.694 Kali
Presiden Jokowi diajak swafoto oleh seorang peserta yang ikut dalam pertemuan dengan diaspora di RRT, di Shanghai Mart, Sabtu (3/9) siang waktu setempat. (Foto: Humas/Dindha)

Presiden Jokowi diajak swafoto oleh seorang peserta yang ikut dalam pertemuan dengan diaspora di RRT, di Shanghai Mart, Sabtu (3/9) siang waktu setempat. (Foto: Humas/Dindha)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, dirinya dalam kurun waktu 2 tahun ini sudah 3 kali melakukan kunjungan ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Dalam berbagai kesempatan, Presiden juga sudah bertemu dengan Presiden RRT Xi Jinping sebanyak 5 kali.

“Telepon sering banget, telepon langsung sering banget,” kata Presiden Jokowi dalam dialog dengan Diaspora Indonesia, di Shanghai Mart, RRT, Sabtu (3/9) siang waktu setempat.

Di hadapan diaspora ini, Presiden Jokowi menyampaikan langkah-langkah yang dilakukan pemerintah dalam menghadapi persaingan dan kompetisi antarnegara yang tidak bisa dihindari lagi di dunia.

“Komitmen kita ini sekarang hanya ada dua, keterbukaan dan kompetisi. Openess dan competition, dua itu yang sudah kita ambil,” kata Presiden.

Artinya, lanjut Presiden, dalam era kompetisi dan persaingan ini sudah mau kita buka tapi di dalamnya kita juga harus mempersiapkan untuk bisa bersaing, bisa untuk berkompetisi. “Karena apa? Ya keterbukaan kompetisi itu tidak bisa kita tolak-tolak lagi,” kata Presiden Jokowi.

Presiden meyakini, jika diadu dan dibiarkan berkompetisi bangsa Indonesia selalu menang, tapi kalau disubsidi dan dimanjakan justru semakin bermalas-malasan.

Pariwisata

Pertemuan dengan Diaspora Indonesia, Sabtu (3/9), di Shanghai Mart, RRT

Pertemuan dengan Diaspora Indonesia, Sabtu (3/9), di Shanghai Mart, RRT

Pada kesempatan itu Presiden Jokowi menyampaikan mengenai kerja sama dengan RRT dalam hal pariwisata.

“Saya titip seluruh warga yang di sini ikut mempromosikan Indonesia itu adalah negara yang patut dikunjungi,” pinta Presiden.

Ia menyampaikan data dimana Malaysia setahun dikunjungi 24 juta wisatawan dan Thailand dikunjungi 28 juta wisatawan, sementara Indonesia tahun lalu hanya dikunjungi 9,8 juta wisatawan. Padahal, lanjut Presiden, Indonesia memiliki banyak sekali tempat-tempat yang indah.

Presiden memberi target pada 2019, jumlah wisatawan harus sudah di atas 20 juta. Ia menyebutkan, pemerintah sudah menandatangani perjanjian dengan Presiden RRT Xi Jinping tahun lalu, khusus dari RRT targetnya 10 juta turis, dan sekarang sudah kelihatan.

“Sekarang Manado itu mulai bulan lalu peningkatan turisnya 1.000%. Karena ada direct flight dari 4 provinsi di sini menuju Manado,” papar Presiden Jokowi.

Pemerintah, kata Presiden, sudah menentukan 10 tempat destinasi wisata baru selain Bali, diantaranya Danau Toba, Morotai, Labuan Bajo, Mandalika, dan Borobudur yang akan terus dikemas baik.

Menurut Presiden, fokusnya tidak perlu banyak-banyak tapi cukup di 10 destinasi itu saja. Pemasarannya akan diperbaiki, masyarakat dipersiapkan, infrastruktur dipersiapkan, dan yang terakhir promosinya akan digencarkan.

“Kemarin kita ketemu Jack Ma (Alibaba), Saya titip di Alibaba promosi tentang Indonesia diperkuat sehingga saya bisa mendapatkan 10 juta khusus dari sini untuk turis betul-betul bisa kita capai,” ungkap Presiden.

Presiden juga meminta para Diaspora yang hadir di acara tersebut bisa berkontribusi dan ikut berpartisipasi dalam pembanguan negara dalam bentuk apapun, baik dalam bentuk penelitian maupun dalam bentuk bisnis.

“Bisnis tidak perlu yang besar, (bisa) bisnis menengah maupun bisnis yang kecil,” ujarnya.

Tampak hadir di acara tersebut antara lain Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menkominfo Rudiantara, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito, Kepala BIN Sutiyoso, dan Kepala Badan Ekonomi kreatif Triawan Munaf. (DID/ES)

Berita Terbaru