Bertemu PM Belanda Mark Rutte, Presiden Jokowi Bicarakan ‘Giant Sea Wall’ Dan Ekspor Ke Eropa

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 28 Maret 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 30.941 Kali
Presiden Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan PM Belanda Mark Rutte, di Hainan, RRT, Jumat (27/3) malam

Presiden Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan PM Belanda Mark Rutte, di Hainan, RRT, Jumat (27/3) malam

Hanya beberapa saat setibanya di Hotel MGM Grand Sanya Hotel, Hainan, RRT, Jumat (27/3) malam, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte.

Kepada wartawan yang menuggunya, Presiden Jokowi mengatakan, bahwa pertemuannya dengan PM Belanda Mark Rutte membicarakan kerjasama kedua negara di bidang water management dan pembangunan infrastruktur, terutama pelabuhan akan terus dilanjutkan untuk lokasi-lokasi dan tempat lain di Indonesia.

“Untuk pembangunan Giant Sea Wall, saya tadi minta untuk dilanjutkan perencanaannya, sehingga nanti bisa dikonkretkan dalam sebuah pelaksanaan pembangunan,” jelas Presiden Jokowi kepada wartawan di MGM Grand Sanya Hotel, Jumat (27/3) malam.

Presiden Jokowi memberikan keterangan hasil pertemuan bilateral dengan PM Belanda Mark Rutte, di Hainan, RRT, Jumat (27/3) malam

Presiden Jokowi memberikan keterangan hasil pertemuan bilateral dengan PM Belanda Mark Rutte, di Hainan, RRT, Jumat (27/3) malam

Mengenai kapan pembangunannya bisa dilaksanakan, menurut Presiden Jokowi, bergantung dari kapan perencanaannya selesai. Ia menyebutkan, nantinya akan ada sebuah perencanaan lebih detil, study yang lebih detil, baru bisa diputuskan. Selain itu, masih harus dilakukan juga kalkulasi-kalkulasi dengan Bappenas, dan Pemerintah DKI Jakarta.

“Tergantung, kalau rencana detilnya sudah ada, bisa saja langsung kita putuskan hari ini. Karena kita semua ingin kerja cepat,” tegas Presiden Jokowi.

Menurut Presiden, yang juga dibahas dalam pertemuan bilateral dengan PM Belanda itu salah satunya adalah tentang keinginan Indonesia untuk peningkatan ekspor ke Eropa, terutama palm oil, karena hampir sebagian besar ekspor Indonesia ke Eropa lewat Belanda. Belanda dianggap sebagai pintu gerbang Indonesia untuk masuk pasar ekspor Eropa.

Terakhir adalah masalah keamanan penerbangan Indonesia yang menuju ke Eropa. “Ini penting, karena selama ini Belanda memberi bantuan kepada kita untuk masalah ini, sehingga kita bisa terbang kembali ke Eropa,” kata Jokowi seraya menyebutkan, hal ini  juga harus dijaga jangan sampai image itu menjadi turun karena peristiwa-peristiwa yang terjadi di tanah air.

Saat bertemu PM Belanda Mark Rutte itu, Presiden Jokowi didampingi oleh Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel, Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi, Kepala BKPM Franky Sibarani, dan Dubes RI untuk RT Sugeng Rahardjo.

(Humas Setkab/PS/ES)

Berita Terbaru