Bertemu Presiden, Pengusaha Pertambangan Sampaikan Kesiapan Bangun Smelter

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 15 April 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 40.785 Kali
Menko Maritim Indroyono Soesilo dan Menko Perekonomian Sofyan Djalil menjawab wartawan, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (15/4) petang

Menko Maritim Indroyono Soesilo dan Menko Perekonomian Sofyan Djalil menjawab wartawan, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (15/4) petang

Menko bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo tidak dapat menyembunyikan kegembiraannya seusai mengikuti rapat terbatas sektor tambang, yang juga dihadiri oleh para pengusaha pertambangan, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (15/4) petang.

“Saya kira prinsipnya, para pengusaha pertambangan Indonesia sepakat untuk meningkatkan nilai tambah. Mereka semua sudah siap melaksanakan kegiatan pembangunan smelter, ini saya kira kita patut apresiasi,” kata Indroyono kepada wartawan.

Menurut Menko Kemaritiman itu, kesediaan pengusaha tambang untuk membangun smelter (pengolah bahan mentah) patur diapresiasi karena hal itu mereka lakukan di tengah upaya menghadapi masalah infrastruktur, harus bikin pembangkit listrik sendiri, menyelesaikan masalah lahan, dan juga masalah perijinan.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri, menurut Menko Kemaritiman, menggarisbawahi agar semua pihak bersama-sama menyelesaikan sejumlah masalah, seperti beberapa peraturan baru UU Nomor 23 tentang Pemerintah Daerah, yang diperkirakan akan mengakibatkan tumpang tindih perijinan.

“Jadi, saya kira semangatnya bagus. Semangatnya kita ingin meningkatkan nilai tambah di dalam negeri,” papar Indroyono.

Mengenai keluhan yang disampaikan pengusaha pertambangan, Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo mengatakan, sejauh ini ia tidak mendengar ada yang keberatan membangun smelter. “Saya tidak mendengar itu, itu hebatnya. Saya tidak mendengar,” ujarnya.

Untuk itu, Menko Kemaritiman berharap agar semangat yang disampaikan oleh sekitar 20 pengusaha pertambangan yang hadir dalam rapat terbatas dengan Presiden Jokowi itu dipakai rujukan, termasuk terkait kemungkinan join pembangunan smelter antar perusahaan.

Selesaikan Satu Persatu                      

Sementara itu Menko bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengemukakan, masalah yang dikeluhkan pengusaha, baik eksportir maupun pertambangan dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi adalah banyaknya hambatan sehingga menyebabkan ekspor kita tidak sebesar potensinya.

“Dari diskusi itu kita mengetahui masalah dan kita akan selesaikan one by one, nanti akan ada pertemuan-pertemuan yang lebih teknis dengan saya, dengan Menteri Perindustrian, dengan menteri Perdagangan, dengan Menteri Keuangan, masalahnya mulai dari masalah pajak, masalah PPh, you name it, banyak masalah. Ini harus diselesaikan,” papar Sofyan.
Mengenai pengusaha tambang, menurut Sofyan, memang keluhannya tidak sebanyak masalah yang dialami oleh eksportir. Tapi tetap ada masalah.

“Masalahnya adalah masalah PPh, masalah PPn, kemudian masalah tumpang tindih lahan, masalah dengan perijinan,” papar Sofyan Djalil. (Humas Setkab/ES)

Berita Terbaru