‘Blak-blakan’ Luhut: Saya Tahu Persis Rambu-Rambu Permainan, Jadi Tidak Perlu Khawatir

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 2 April 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 54.501 Kali
Kepala Staf Presiden Luhut B. Pandjaitan bicara blak-blakan mengenai lembaga yang dipimpinnya, di Gedung III Kemensetneg, Jakarta, Kamis (2/4)

Kepala Staf Presiden Luhut B. Pandjaitan bicara blak-blakan mengenai lembaga yang dipimpinnya, di Gedung III Kemensetneg, Jakarta, Kamis (2/4)

Seusai melantik para deputi dan staf khususnya, di gedung Kemensetneg, Jakarta, Kamis (2/4), Kepala Staf Presiden Luhut B. Pandjaitan bicara blak-blakan mengenai lembaga yang dipimpinnya.

Dalam acara yang dipandu oleh Atmadji Sumarkidjo dan dihadiri oleh para deputi yang baru dilantiknya itu, Luhut mengibaratkan posisi Kantor Staf Presiden sebagai leher yang tidak punya muka, dan tidak punya kepala. Jadi, hanya bisa membantu muka dan kepala supaya bisa bertahan dengan baik.

“Jadi dalam proses pengambilan keputusan kami jadi staf. Staf itu tidak pernah membuat keputusan atau eksekusi. Jadi kalau ada ketakutan seperti itu tidak benar. Bapak Presiden memiliki staf yang tangguh untuk membuat suatu keputusan,” tegas Luhut.

Luhut memuji para deputi dan staf khusus yang baru dilantiknya sebagai orang yang sangat kapabel dalam bidang masing-masing. Ada ahli ekonomi yang sampai sekarang menjadi Profesor di Universitas Mancheeter, Inggris; ada yang pernah bekerja di Uni Eropa, ada juga lulusan; cum laude dari Universitas Texas yang pernah bekerja di Gedung Putih.

Ada lulusan ITB yang pernah bekerja di Danareksa; ada juga yang anggota anggota Tim Sukses Joko Widodo (Jokowi), ada yang senior yang paham sejarah dan masalah perundang-undangan; dan ada juga jurnalis senior yang sangat mengerti seluk-beluk TNI; disamping juga ada jenderal yang pernah bertugas di Timtim, Aceh, dan Papua.

Kepala Staf Presiden itu meminta tidak usah mempersoalkan masalah eksekusi. Karena tim yang dipimpinnya, memang tidak akan pernah membuat eksekusi. ”Sederhana saja, jumlah kami hanya 70 orang, hari ini jumlah kami baru 15. Jadi bisa Anda bayangkan bagaimana kami mengeksekusi,” kata Luhut seraya menyebutkan, bahwa timnya hanya akan memberikan advice secara terukur, secara jernih dan tajam karena tanggung jawab kepada republik.

Luhut menegaskan, dengan kematangannya  sebagai seorang perwira dan prajurit dan juga pernah menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan, disamping pernah jadi pengusaha, selaku Kepala Staf Presiden ia tahu persis batas gerak maju. “Saya tahu persis rambu-rambu permainan itu. Jadi tidak perlu ada khawatir mengenai hal ini,” tegasnya.

Mengenai pekerjaan Kantor Staf Presiden, Luhut menjelaskan, bahwa pihaknya terus  memberikan laporan atau memo kepada Presiden dua kali dalam satu minggu. Memo itu dikirim sesuai dengan permintaan presiden atau sesuai dengan perkembangan di lapangan, apakah itu bidang ekonomi, Polhukam, atau masalah kegiatan lainnya.

“Itu sudah kami jalankan, dan sampai hari ini presiden puas dengan masukan itu karena digodok oleh tim yang profesional, yang hanya berpikir apa yang terbaik buat negeri ini. Saya ulangi kami hanya berpikir untuk yang terbaik buat Negeri Republik Indonesia tercinta,” ucap Luhut.

Ditegaskan oleh Kepala Staf Presiden itu, bahwa sebagai seorang perwira, ia sudah pada titik kepentingan pengabdian yang tertinggi. “Jadi tidak ada kepentingan saya lain lagi, kepentingan politik tidak ada. Jadi tidak usah ada yang kuatir  mengenai itu tadi,” tegasnya.

Menurut Luhut, ia atau tim yang dipimpinnya loyal kepada Presiden RI itu betul. Loyalitas itu, lanjut Luhut, tegak lurus yang tidak bisa ditawar, kecuali Presiden melanggar konstitusi.

“Kami akan membantu presiden sekuat tenaga yang kami miliki. Itu tadi pesan kami terakhir sekali. Kami menjaga derajat, kehormatan organisasi kami ini,” pungkas Luhut. (Humas Setkab/ES)

Berita Terbaru