BPS: Penduduk Bekerja Bertambah 6,2 Juta Orang, Pengangguran Terbuka Turun 5,81%

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 5 Mei 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 62.226 Kali

pekerja di pabrikBadan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, jumlah penduduk bekerja pada Februari 2015 telah mencapai 120,8 juta orang, atau bertambah sebanyak 6,2 juta orang dibanding keadaan Agustus 2014. Sementara bila dibandingkan dengan keadaan Februari 2014, jumlah penduduk bekerja pada Februari 2015 menunjunkkan pertambahan 2,7 juta orang.

Kepala BPS Suryamin mengemukakan, secara keseluruhan pada Februari 2015 jumlah angkatan kerja Indonesia tercatat 128,3 juta orang, atau bertambah 6,4 juta orang dibanding Agustus 2014.

“Jumlah tersebut berarti merupakan tambahan 3,0 juta orang dibanding posisi jumlah angkatan kerja Indonesia pada Februari 2014,” kata Suryamin kepada wartawan di kantor BPS Jakarta, Selasa (5/5) siang.

Adapun Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), menurut Suryamin, pada Februari 2015 tercatat sebesar 5,81 persen, atau menurun dibanding TPT pada Agustus 2014 yang mencapai 5,94 persen, dan meningkat dibandingkan TPT pada Februari 2014 sebesar 5,70 persen.

Menurut Suryamin,  selama setahun terakhir (Februari 2014–Februari 2015) kenaikan penyerapan tenaga kerja terjadi terutama di Sektor Industri sebanyak 1,0 juta orang (6,43 persen), Sektor Jasa Kemasyarakatan sebanyak 930 ribu orang (5,03 persen), dan Sektor Perdagangan sebanyak 840 ribu orang (3,25 persen).

Sementara jumlah penduduk yang bekerja di atas 35 jam per minggu (pekerja penuh) pada Februari 2015, menurut Suryamin, tercatat sebanyak 85,2 juta orang (70,48 persen). Sedangkan penduduk yang bekerja kurang dari 15 jam per minggu sebanyak 7,5 juta orang (6,24 persen).

Dari tingkat pendidikan, lanjut Suryamin, pada Februari 2015, penduduk bekerja masih didominasi oleh mereka yang berpendidikan SD ke bawah sebesar 45,19 persen. Sementara penduduk bekerja dengan pendidikan Sarjana ke atas hanya sebesar 8,29 persen.

Pertumbuhan Ekonomi

Pada kesempatan itu Kepala BPS Suryamin juga menyampaikan, bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I Tahun 2015 dibandingkan dengan triwulan I tahun 2014 (YonY) tercatat 4,71%, atau melambat dibanding periode yang sama pada tahun 2014 sebesar 5,14%. Sementara jika dibandingkan triwulan sebelumnya (kuartal IV-2014) turun sebesar 0,18 persen (q-to-q).

Menurut Suryamin, dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 10,53 persen. Sementara dari sisi Pengeluaran oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yang tumbuh 5,01 persen.

Suryamin juga menyampaikan, struktur ekonomi Indonesia secara spasial pada triwulan I-2015 masih didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Ia menyebutkan, kelompok provinsi di Pulau Jawa memberikan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto, yakni sebesar 58,30 persen, diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 22,56 persen, dan Pulau Kalimantan 8,26 persen.

Secara keseluruhan, lanjut Suryamin, perekonomian Indonesia yang diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku triwulan I-2015 mencapai Rp2.724,7 triliun, dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp2.157,5 triliun.  (Humas BPS/ES)
.

Berita Terbaru