Bungo Penyalur Raskin Terbaik di Provinsi Jambi

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 19 Februari 2014
Kategori: Pro Rakyat
Dibaca: 358.226 Kali

buruh_tani_yang_mendapat_raskin.Selain itu sejak 2008 Pemkab Bungo juga mengalokasikan dana Raskin yang dipergunakan untuk biaya pengiriman ke daerah penerima manfaat, termasuk daerah terpencil, monitoring, evaluasi serta rapat kordinasi petugas Raskin pemda, kecamatan dan kelurahan, agar penyalurannya  tepat sasaran, tepat jumlah, tepat harga, tepat waktu, tepat  administrasi, dan tepat kualitas. Tiap tahun dana pendamping Raskin dialokasikan sebesar Rp 400 juta. Perpaduan dana subsidi dan dana pendamping menjadikan penyaluran raskin tidak hanya tepat sasaran, tetapi harganya juga lebih murah yakni 1.300/kg.

Besarnya perhatian Pemkab Bungo dalam mendukung kesuksesan penyaluran Raskin tersebut memang layak mendapat  acungan jempol. Tiga tahun berturut-turut (2010-2012) Bungo terpilih sebagai penyalur Raskin terbaik di antara 11 kabupaten/kota di Provinsi Jambi. Penghargaan ini tentu saja semakin memacu kinerja Pemkab Bungo dalam meningkatkan pelayanan penyalur Raskin.

Raskin di Bungo disalurkan oleh Sub Divre Bulog Bungo Tebo ke kantor desa/kelurahan atau yang disebut titik distribusi pada minggu pertama tiap bulan. Selanjutnya dari titik distribusi adalah tanggung jawab pemda setempat untuk menyalurkan kepada penerima manfaat yang mempunyai kartu Raskin. Raskin yang disalurkan berkualitas medium, tidak bau, dan tidak berkutu. Untuk menjaga kualitas Raskin tetap bagus, pihak Bulog rutin melakukan penyemprotan di gudang.

Penerima manfaat Raskin di Bungo pada periode Januari – Mei 2012 sebanyak 9.041 RTS dengan jumlah pagu 678.075 kg. Sedangkan penerima manfaat Raskin periode Juni – Desember 2012 sebanyak 12.033 RTS dengan jumlah pagu 1.263.465 kg. Tahun 2013 jumlah penerima manfaat Raskin turun menjadi 11.326 RTS, atau berkurang 797 RTS (7,09%). Hal itu disebabkan 797 RTS telah meningkat taraf ekonominya, sehingga tidak layak lagi diberi Raskin. Khusus tahun 2013 Pemerintah menyalurkan Raskin untuk 15 bulan yang terdiri dari pagu Raskin reguler 12 bulan  dan tambahan Raskin 3 bulan sebagai kompensasi kenaikan bahan bakar minyak (BBM) dengan total  2.528.100 kg. Tambahan Raskin 3 bulan itu telah disalurkan pada Juli, Agustus, dan September 2013.

Selain Raskin warga miskin juga menerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) berupa uang tunai Rp 600 ribu/RTS sebagai dampak kenaikan BBM tahun 2013. Alokasi anggaran BLSM di Kabupaten Bungo sebesar Rp 6,74 miliar untuk 11.236 RTS. Bantuan uang tunai tersebut membuat beban warga miskin menjadi lebih ringan. Pembayaran BLSM dilakukan dalam dua tahap, yakni tahap I Rp 300 ribu/RTS pada Juli 2013 dan tahap tahap II Rp 300 ribu/RTS pada September 2013. BLSM disalurkan oleh PT Pos Indonesia, dan jadwal per desa/kelurahan ditetapkan oleh Kantor Pos setempat atas koordinasi dengan walikota/bupati, camat dan lurah/kepala desa.

Di Bungo terdapat sebuah kelurahan yang menggratiskan Raskin sejak tahun 2011, yakni Kelurahan Sungai BinjaiKecamatan Bathin III. Sungai Binjai adalah satu-satunya kelurahan  yang menggratiskan Raskin di Provinsi Jambi.  Beberapa perusahaan yang terdapat di Sungai Binjai tiap bulan membeli Raskin dari Bulog sesuai jumlah RTS, lalu menyalurkannya ke RTS melalui kantor kelurahan. Selanjutnya pemilik kartu RTS mengambil Raskin di kantor kelurahan. Selain itu, Lurah Sungai Binjai juga menggratiskan Raskin yang dananya berasal dari kantongnya sendiri. Kepedulian beberapa perusahaan menggratiskan Raskin di Sungai Binjai itu hendaknya ditiru oleh perusahaan-perusahaan lain di Indonesia.

Penduduk Sungai Binjai berjumlah 3.000 KK atau 5.000 jiwa. Sebagian besar warganya bermata pencaharian sebagai buruh tani, buruh  bangunan,  dan pedagang. Penerima manfaat Raskin di Sungai Binjai mengalami penurunan dari 60 RTS tahun 2012 menjadi 56 RTS tahun 2013. Khusus tahun 2013 tiap RTS mendapat pagu Raskin reguler 12 bulan sebanyak  10.080 kg, dan pagu Raskin tambahan 3 bulan sebanyak 2.520 kg, sehingga total 12.600 kg. Berkurangnya jumlah penerima Raskin karena kehidupan ekonomi mereka telah meningkat.

Dalam pengamatan di lapangan penyaluran Raskin tepat sasaran, yakni Raskin diberikan kepada warga yang memiliki kartu Raskin. Salah seorang di antaranya adalah Zurkasih, warga Kelurahan Sungai Binjai, yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh tani. Sebelum tahun 2011 ia mendapat Raskin 15 kg/bulan dengan harga Rp 1.600/kg. Sedangkan sejak tahun 2011 hingga kini ia gratis mendapat Raskin 15 kg/bulan. “Semua warga yang mempunyai kartu Raskin di Sungai Binjai sejak tahun 2011 mendapat Raskin gratis. Alhamdulillah,” kata pria berusia 56 tahun itu.

Sebagai buruh tani Zurkasih berpenghasilan tidak menentu, karena tidak tiap hari ia mendapat pekerjaan. Penghasilannya rata-rata Rp 600.000 – Rp 750.000 per bulan. Beban hidupnya berkurang ketika ia mendapat Raskin gratis tiap bulan. Selain Raskin ayah tiga anak ini juga mendapat BLSM Rp 600.000 yang dipergunakan untuk membeli kebutuhan sehari-hari. “Saya bersyukur karena Pemerintah memperhatikan rakyat miskin seperti saya,” katanya.

Warga lain di Kelurahan Sungai Binjai yang mendapat Raskin adalah Mbah Sarlia. Ia seorang janda dan tinggal sendiri di rumahnya. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Mbah Sarlia bekerja apa saja, seperti bekerja sebagai buruh tani dan pembantu rumah tangga. “Raskin enak dimakan, tidak bau, dan cukup untuk sebulan. Saya berharap Raskin gratis terus dilanjutkan karena besar manfaatnya,” ujar Mbah Sarlia yang juga mendapat BLSM Rp 600.000.

Kebahagiaan memperoleh Raskin juga dirasakan warga di Desa Sungai Buluh, Kecamatan Rimbo Tengah. Jumlah penerima Raskin di desa ini turun dari 27 RTS tahun 2011 menjadi 13 RTS tahun 2013. Raskin disalurkan pada minggu pertama tiap bulan, dan warga mengambil Raskin di balai desa dengan membawa kartu Raskin. Warga menebus Raskin Rp 1.300/kg, dan tidak ada biaya tambahan.  Mutiah Anisah, salah seorang penerima Raskin, menyambut hangat subsidi Raskin Rp 300/kg. “Saya  berharap jatah Raskin ditambah menjadi 30 kg agar cukup dimakan sebulan,” katanya.

Sementara itu salah seorang warga  yang tidak lagi mendapat Raskin adalah Salwiyah, karena taraf ekonominya telah meningkat. Sebelum tahun 2013 warga Kelurahan Sungai Binjai ini  rutin mendapat Raskin tiap bulan, namun mulai tahun 2013 ia tidak lagi mendapat Raskin. “Sejak tahun 2013 ekonomi keluarga saya sudah bagus. Saya bekerja sebagai buruh tani dan penghasilan saya telah meningkat dua kali lipat. Saya senang warga Kelurahan Sungai Binjai  mendapat Raskin gratis, karena itu meringankan beban warga,” kata ibu dua anak ini.

Secara nasional penerima manfaat  Raskin mengalami penurunan dari 19,1 juta RTS tahun 2008 menjadi 15,5 juta RTS pada tahun 2013 atau berkurang 3,6 juta RTS. Raskin yang disalurkan sepanjang  2008 – 2013 sebanyak 19,21 juta ton dengan total anggaran mencapai Rp 97 triliun. Adapun rinciannya tahun 2008 pagu Raskin 3,35 juta ton untuk 19,1 juta RTS dengan anggaran Rp 11,8 triliun. Tahun 2009  pagu  Raskin  3,32 juta ton untuk 18,5 juta RTS dengan anggaran Rp 13 triliun. Tahun 2010 pagu Raskin 3,23 juta ton untuk 17,5 juta RTS dengan anggaran Rp 15,2 triliun. Tahun 2011 pagu Raskin 3,41 juta ton untuk 17,5 juta RTS dengan anggaran Rp 16,5 triliun. Tahun 2012 pagu Raskin 3,41 juta ton untuk 17,5 juta RTS dengan anggaran Rp 19,1 triliun. Khusus tahun 2013 pemerintah menambah tiga bulan pagu Raskin  sebanyak 698,89 ton, sehingga total pagu Raskin pagu Raskin mencapai 3,49 juta ton untuk 15,5 juta RTS dengan anggaran anggaran Rp 21,4 triliun.

Sementara itu BLSM diberikan  sebesar Rp 600 ribu/ RTS yang disalurkan dalam  dua  tahap masing-masing  Rp 300.000/RTS. Rakyat tertolong dengan adanya BLSM untuk tambahan membeli kebutuhan sehari-hari. Alokasi anggaran BLSM tahun 2013 sebesar Rp 9,3 triliun yang  diberikan kepada 15,5 juta RTS. (Arif Rahman Hakim & Khusnul Khotimah)

Pro Rakyat Terbaru