Dengan Konsep Dana Wakaf, Presiden Yakin Pembangunan Menara MUI Selesai

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 26 Juli 2018
Kategori: Berita
Dibaca: 17.862 Kali
Presiden Jokowi dan Ketua Umum MUI K.H. Maruf Amin melakukan peletakan batu pertama Menara MUI di Jakarta, Kamis (26/7). (Foto: Humas/Oji).

Presiden Jokowi dan Ketua Umum MUI K.H. Maruf Amin melakukan peletakan batu pertama Menara MUI di Jakarta, Kamis (26/7). (Foto: Humas/Oji).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakini bahwa rencana pembangunan Menara Majelis Ulama Indonesia (MUI) di atas tanah seluas 18 hektare dan 17 lantai akan bisa selesai dengan konsep dana wakaf.

“Meskipun saya juga bukan orang kaya saya nanti sedikit-dikit Pak Kyai, memberi semangat saja tidak banyak tapi memberikan semangat agar Menara MUI ini benar-benar bisa diselesaikan dan MUI memiliki sendiri kantor besar yaitu yang berada di lokasi ini,” ujar Presiden saat merayakan Milad ke-43 MUI dan Peletakan Batu Pertama Menara MUI, di Jakarta, Kamis (26/7).

Dalam bagian lain sambutannya, Presiden mengingatkan bahwa aset terbesar bangsa Indonesia adalah persatuan dan persaudaraan. “Oleh sebab itu, pada kesempatan yang berbahagia ini marilah saya mengajak kepada kita semuanya untuk terus membangun ukhuwah islamiyah kita, terus menjaga ukhuwah wathaniyah kita karena selagi aset terbesar kita adalah persatuan, persaudaraan, dan kerukunan,” tutur Presiden.

Anugerah Allah yang diberikan kepada bangsa Indonesia, menurut Presiden, berbeda-beda suku, agama, dan tradisi yang terlihat dari Sabang sampai Merauke serta dari Miangas sampai Pulau Rote.

Perbedaan-perbedaan yang beragam, lanjut Presiden, akan kelihatan dari pakaian, tradisi, dan adat serta dalam mengucapkan salam yang berbeda-beda. “Inilah sekali lagi anugerah yang diberikan Allah kepada kita bangsa Indonesia dan marilah kita jaga bersama-sama. Jangan sampai persatuan, kerukunan, persaudaraan kita retak gara-gara masalah pesta demokrasi,” tambah Presiden seraya mengungkapkan masalah yang terjadi biasanya terkait pilkada dan pilpres.

Pesta demokrasi yang berlangsung 5 tahun sekali, menurut Presiden, akan sangat besar ongkos sosialnya apabila persaudaraan, kerukunan, ukhuwah, menjadi retak karena pemilihan bupati, wali kota, gubernur, maupun pemilihan presiden.

“Marilah kita bersama-sama berprasangka yang baik berpikiran positif mengembangkan pikiran-pikiran yang penuh kecintaan,” tambah Presiden sambil meniru pesan K.H Amin Ma’ruf agar mengembangkan khusnul tafahum bukan su’ud tafahum agar ukhuwah terjaga.

Sebagai informasi, pembangunan Menara MUI berasal dari wakaf, infak, sedekah, dan skema reksadana syariah yang ditargetkan selesai sebelum Munas MUI tahun 2020.

Pembangunan Menara MUI ini bertujuan untuk memenuhi frekuensi kegiatan dan program yang semakin meningkat karena secara keorganisasian mempunyai 12 komisi dan 10 lembaga selain pimpinan harian dan dewan pertimbangan.

Turut hadir dalam kesempatan kali ini Ketua Umum MUI Pusat K.H. Ma’ruf Amin, Wakil Presiden ke-6 Republik Indonesia Try Sutrisno, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Ketua Dewan Pertimbangan MUI Pusat Din Syamsudin. (AGG/EN)

Berita Terbaru