Dikunjungi Menteri ESDM, Gunung Merapi Aman Untuk Wisatawan Natal dan Tahun Baru

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 13 Desember 2018
Kategori: Nusantara
Dibaca: 2.916 Kali
Menteri ESDM Ignasius Jonan meninjau posko pemantauan Gunung Merapi di Pos Pengamatan Kaliurang, Yogyakarta, Rabu (12/12). (Foto: Humas ESDM)

Menteri ESDM Ignasius Jonan meninjau posko pemantauan Gunung Merapi di Pos Pengamatan Kaliurang, Yogyakarta, Rabu (12/12). (Foto: Humas ESDM)

Gunung Merapi yang terletak pada ketinggian 2.913 meter, dan secara administratif masuk pada perbatasan antara Provinsi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta, dinyatakan aman untuk dikunjungi wisatawan yang akan merayakan liburan Natal dan Tahun Baru.

Pernyataan aman itu disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan setelah mengunjungi  Pos Pengamatan Gunung Merapi di Kaliurang, Kabupaten Sleman, Provinsi D.I. Yogyakarta, Rabu (12/12).

“Ini sebentar lagi dimulai kegiatan pemantauan Natal dan Tahun Baru. Kami mendahului dari Pusat Vulkanologi untuk antisipasi apakah ada yang perlu dipersiapkan, apakah aktivitas vulkanis Gunung Merapi ini meningkat atau tidak,” kata Jonan.

Saat ini tingkat aktivitas Gunung Merapi masih berstatus Waspada (Level 2).

Untuk memantau aktivitas, terdapat 5 Pos Pengamatan Gunung Merapi, yaitu Pos Pengamatan Kaliurang, Ngepos, Babadan, Jrakah, dan Pos Pengamatan Selo.

Fungsi  utama pos adalah pemantauan visual, sebagai penghubung sistem pemantauan dan koordinasi dengan pemangku kepentingan setempat.

Jonan mengimbau wisatwan yang akan merayakan Natal dan Tahun Baru dengan berkunjung ke Gunung Merapi agar tidak khawatir, karena berdasarkan pengamatannya mestinya tidak ada erupsi besar. “Mungkin guguran lava, itu biasa. Jadi tetap aman,” ujarnya.

Menurut Menteri ESDM, tiap Pos Pengamatan Gunung Merapi telah dilengkapi peralatan standar yang dioperasikan petugas pengamat yaitu EDM, Kamera DSLR dan CCTV, Teropong, serta sensor cuaca. Di Pos Babadan dan Jrakah misalnya dilengkapi dengan pemantauan flux SO2 dari kawah.

Selain itu Pos Pengamatan juga difungsikan untuk penempatan sensor – sensor seperti Seismic, Tiltmeter, GPS dan sensor cuaca.

Untuk sarana komunikasi dan penyebaran informasi Pos Pengamatan dilengkapi dengan jaringan wifi baik intranet maupun internet dan radio komunikasi. (Humas Kementerian ESDM/ES)

Nusantara Terbaru