Dilantik Jadi Kapolri, Presiden Jokowi Minta Tito Lakukan Reformasi Polri Secara Menyeluruh

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 13 Juli 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 50.568 Kali
Presiden Jokowi menyematkan pangkat bintang 4 kepada Tito Karnavian, yang telah dilantiknya sebagai Kapolri, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/7) siang. (Foto: Rahmat/Humas)

Presiden Jokowi menyematkan pangkat bintang 4 kepada Tito Karnavian, yang telah dilantiknya sebagai Kapolri, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/7) siang. (Foto: Rahmat/Humas)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi melantik Komisaris Jenderal (Komjen) Pol. Tito Karnavian sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri), di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/7) siang. Dalam kesempatan ini, Presiden sekaligus menaikkan pangkat Tito dari Komjen (bintang tiga)  menjadi Jenderal (bintang empat).

Dalam amanatnya, Presiden Jokowi menekankan dua hal yang harus dilakukan Tito Karnavian selaku Kapolri baru dalam menghadapi tantangan yang semakin berat dan kompleks saat ini, yaitu: Pertama, jaga persatuan dan kekompakan internal Polri, Karena hanya dengan persatuan, kekompakan dan soliditas itulah Polri akan memiliki fondasi yang kuat dalam menjalankan tugas yang diberikan oleh negara.

Kedua, Melakukan reformasi menyeluruh di tubuh Polri, reformasi dari hulu ke hilir sehingga membentuk karakter personil Polri yang berintegritas dan mampu melayani masyarakat dengan baik.

Mengutip apa yang sudah disampaikannya pada hari Bhayangkara 1 Juli lalu, Presiden Jokowi menekankan, bahwa reformasi Polri adalah kunci masa depan. Menurut Presiden, reformasi harus dilakukan dari proses rekruitmen hingga perubahan mental dan perilaku anggota Polri.

“Reformasi Polri harus konkret dalam fase pelayanan, perbaiki kualitas pelayanan masyarakat sehingga lebih mudah dan sederhana, bebas pungli dan sesuai prosedur,” pinta Presiden Jokowi.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga meminta Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk memberantas mafia hukum, melakukan pengayoman dalam menjaga ke keberagaman di tengah masyarakat, serta mampu bersinergi dengan institusi pemerintah lain.

“Sinergi diperlukan untuk mengajak masyarakat memahami ancaman bahaya terorisme dan narkoba. Lakukan pencegahan, deteksi dini,” kata Presiden Jokowi.

Tito Karnavian merupakan lulusan terbaik Akademi Kepolisian angkatan 1987. Saat dilantik sebagai Kapolri, Tito masih menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Selain itu, ia pernah menjabat sebagai Kepala Detasemen Khusus 88 Antiteror, Kapolda Papua, dan Kapolda Metro Jaya.

Pelantikan Tito Karnavian sebagai Kapolri itu, dihadiri oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Wakil Presiden Yusuf Kalla dan Ibu Mufidah, Presiden RI Kelima Megawati Soekarnoputri, anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), para pimpinan lembaga negara, para menteri Kabinet Kerja, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Jaksa Agung Prasetyo, dan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Wiranto. (DID/RHD/ES)

 

 

 

Berita Terbaru