Djarot Optimistis Juni 2018 MRT Sudah Beroperasi

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 11 Juli 2017
Kategori: Berita
Dibaca: 23.049 Kali
Gubernur DKI Jakarta menjawab pertanyaan wartawan usai mengikuti Rapat Terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (11/7) sore. (Foto: Humas/Jay)

Gubernur DKI Jakarta menjawab pertanyaan wartawan usai mengikuti Rapat Terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (11/7) sore. (Foto: Humas/Jay)

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengemukakan, ada 8 proyek strategis nasional yang terkait dengan tanggung jawab DKI, yang bekerja sama dengan pemerintah pusat.

“Yang mendapatkan perhatian dari Presiden adalah transportasi,” kata Djarot kepada wartawan usai mengikuti Rapat Terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (11/7) petang.

 

Kereta cepat massal atau Mass Rapid Transport (MRT), jelas Djarot, diharapkan 2018 itu seluruh jalan-jalan sudah bersih semua. Kalau bisa bulan Juni bersih semua.

Gubernur DKI Jakarta itu mengaku sudah menyampikan bersih semua, dan pada bulan Juli itu sudah bisa difungsikan untuk MRT.

Kemudian untuk Light Rail Transit (LRT), menurut Djarot, Presiden menginginkan untuk ada koneksi antara MRT, LRT, commuter line, dan BRT Trans Jakarta.

“Kami memang sudah rancang supaya ada sistem integrasi itu, terutama antara yang kita sudah bangun, LRT yang Kelapa Gading–Rawa Mangun, sedangkan pemerintah pusat akan membangun LRT di kawasan Jabodetabek, supaya itu terintegrasi,” terang Djarot.

Menurut Djarot, MRT tahun ini selesai progresnya 90%. Sekarang sudah 70 sekian persen, 74 koma sekian persen. Diharapkan, Desember tahun ini sudah 90%.

Diakui Gubernur DKI itu ada kendala sedikit untuk MRT itu masalah pembebasan lahan yang kemarin di PTUN, kemudian dimenangkan sebagian oleh penggugat.

“Tapi kami banding, ya, itu yang di Jalan Haji Nawi, tapi yang bawah sudah selesai semua,” ujar Djarot.

Adapun mengenai progres untuk pembangunan venue yang terkait dengan Asian Games, menurut Djarot, semuanya masih on schedule.

Sedangkan mengenai pembangunan jalur ke Tanjung Priok, Gubernur DKI Jakarta itu mengaku dari 6 ruas jalan tol, yang baru dibangun satu.

“Tentang masalah ini, masalah pembebasan lahan itu tanggung jawab dari pemerintah pusat. Sedangkan untuk membangun jalan arterinya itu kami,”  terang Djarot seraya menambahkan, sekarang masih dibangun di jalur Zona A.

Reklamasi

Mengenai pembangunan tanggul raksasa atau NCICD dikaitkan dengan proyek reklamasi, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengingatkan, bahwa reklamasi itu tetap.

“Itu kan sudah lama sekali, sejak zamannya Pak Harto kemudian Pak Susilo Bambang Yudhoyono sampai dengan sekarang ya. Reklamasi itu tetap,” tegas Djarot.

Yang perlu dipikirkan, menurut Djarot,  adalah jangan sampai dengan reklamasi itu aspek lingkungan hidupnya terganggu dan nelayannya.

“Ada dua itu saja, kalau misalkan aspek lingkungan hidupnya itu betul-betul bisa ditanggulangi, bisa bagus, dan nelayannya kita urus dengan baik, kenapa tidak. Karena hampir semua negara itu melakukan reklamasi,” terang Djarot. (DNA/FID/JAY/ES)

Berita Terbaru