Dukung Swasembada, Petani Jabar Minta Presiden Jokowi Subsidi Harga ke Bulog

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 26 Desember 2014
Kategori: Berita
Dibaca: 22.198 Kali
Presiden Jokowi saat memberikan sambutan di depan penerima penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara, di Subang, Jabar, Jumat (26/12)

Presiden Jokowi saat memberikan sambutan di depan penerima penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara, di Subang, Jabar, Jumat (26/12)

Saat berkunjung dan menyerahkan sumbangan sebanyak 1.099 unit traktor kepada petani, di Kecamatan Compreng, Kabupaten Subang, Jabar, Jumat (26/12), Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang didampingi Ibu Negara Iriana menyempatkan diri berdialog dengan para petani yang tergabung dalam berbagai kelompok tani di Jawa Barat.

Seorang petani bernama Wawan Mahirna menyatakan kesiapannya mendukung program pemerintah untuk menjadikan Indonesia, khususnya Jawa Barat, mejadi swasembada pangan. Namun Wawan meminta agar pemerintah mengalihkan subsidi harga bahan bakar minyak (BBM) menjadi subsidi harga beras dari Badan Urusan Logistik (Bulog) atau subsidi pertanian.

Menanggapi hal itu, Presiden Jokowi menyampaikan persetujuannya agar nantinya yang disubsidi bukan pupuk, bukan BBM, tapi nanti yang disubsidi adalah harga yang dibeli oleh Bulog. Namun, lanjut Presiden, saat ini pemerintah masih menyiapkan Bulognya dulu, menyiapkan gudangnya dulu, dan menyiapkan hitungannya dulu.

“Ini masih proses, saya jadi Presiden juga baru dua bulan,” ujar Jokowi.

Menurut Kepala Negara, subsidi BBM nanti larinya ke traktor, pada perbaikan irigasi, kemudian nanti yang disubsidi hasil akhirnya, dibeli pada hasil akhirnya. Jadi, berapa besar produksi dari petani itu akan diambil oleh pemerintah sehingga orang berbondong-bondong untuk mau berproduksi.

Tetapi, Jokowi mengingatkan tharus ada persiapan gudang, gudang, gudang. “Perkiraan saya, insya Allah gudang-gudang Bulog nanti akan penuh dengan produksi produksi dari petani, karena yang dibeli nanti adalah pada posisi produk akhirnya,” terang Jokowi.

Adapun kepada petani organik Hendra Kribo yang sukses mengekspor produknya hingga ke Jerman, Amerika, Singapura dan Malaysia, Presiden Jokowi mengatakan, pemerintah memang mengarahkan ke sana.

“Kita ingin mengembangkan sawah –sawah organik, padi-padi organik, target kita 500.000 hektar dan ini sudah didahului oleh Kang Kribo dan itu bisa ditiru,” jelas Jokowi.

Swasembada Beras Dulu

Sementara menjawab seorang petani lainnya, Warsono Adi atau Kang Brewok  yang meminta dibuatkan jalan aspal menuju sawah, Presiden Jokowi mengatakan, pemerintah menyelesaikan masalah pertanian satu per satu dulu. Ia menyebutkan, saat ini pemerintah menyelesaikan dulu masalah traktornya, ngerampungin dulu irigasinya.  Nanti sesudah swasembada ada ketahanan pangan kita akan masuk ke infrastruktur yang lain.

Presiden menegaskan, apapun yang namanya jalan di desa itu penting sekali dalam rangka distribusi produk-produk petani ke kota atau ke pasar. “Tetapi memang ini perlu tahapan, tahapan kita sekarang ini dalam 3 tahun mengejar agar kita bisa swasembada pangan utamanya di beras, baru menginjak ke gula, menginjak ke kedelai, menginjak ke jagung,” kata Presiden seraya menegaskan, bahwa target itu sudah kita patok.

Jika itu semua bisa dicapai, menurut Presiden Jokowi, diharapkan menginjak ke jalan-jalan yang kecil menuju ketempat-tempat pertanian, baik di Subang di Provinsi Jawa Barat, dan di seluruh provinsi di Indonesia ini.

Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri PU dan Pera Basuki Hadimuljono, Menseseg Pratikno, dan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan.

(Humas Setkab/ES)

Berita Terbaru