Harga BBM di Papua Disamakan, Presiden Jokowi: Pembangunan Dilakukan di Seluruh Wilayah Indonesia

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 17 Oktober 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 65.896 Kali
Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana saat tiba di Jayapura, Papua (17/10). (Foto:BPMI Setpres/Rusman)

Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana saat tiba di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua (17/10). (Foto:BPMI Setpres/Rusman)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, bahwa pembangunan tidak hanya dilakukan di wilayah Papua, tapi juga di seluruh wilayah tanah air. Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang sangat mendesak dan untuk menggerakkan roda perekonomian wilayah setempat.

“Saya kira tidak hanya Papua di wilayah Timur (Indonesia), kita ingin memberikan perhatian wilayah Timur, Tengah, dan Barat, pada posisi kira-kira sama baik di infrastruktur, pertumbuhan ekonomi, dan nanti di sisi pertumbuhan industri. Saya kira arahnya ke sana,” kata Presiden Jokowi usai meresmikan sejumlah proyek infrastruktur kelistrikan di Papua dan Papua Barat, di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Senin (17/10) sore.

Sebelumnya dalam sambutannya saat mersmikan proyek tersebut, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa kehadirannya di Papua untuk meresmikan harga bahan bakar minyak (BBM) satu harga. Hal ini perlu dilakukan oleh Presiden mengingat selama ini terjadi ketidakadilan harga.

“Di Jawa hanya Rp7.000 per liter, di sini ada yang sampai Rp100.000 per liter. Di Wamena Rp60.000 hingga Rp70.000 per liter. Saya tidak bisa seperti itu. Kalau di (wilayah) barat dan tengah (Rp7.000), ya di sini harusnya sama harganya,” ujar Presiden.

Upaya untuk menyamakan harga BBM di Papua dan Papua Barat dengan wilayah lainnya di Indonesia tidaklah mudah. “Dirut Pertamina menyampaikan ke saya kalau harga Rp7.000 per liter maka ruginya banyak,” kata Presiden.

Presiden meminta kepada Dirut Pertamina untuk mencari solusi agar segera diwujudkan harga yang sama untuk BBM di seluruh wilayah tanah air. Presiden menggambarkan bahwa masalah satu harga, bukanlah masalah untung rugi, tapi dengan adanya kesamaan harga pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

 “Harganya harus sama dan diharapkan akan ada pergerakan ekonomi di sini (Papua). (Pasokan) listrik berlebih, harga BBM sama  maka akan terjadi pergerakan ekonomi,” kata Presiden.

Tampak mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dalam kesempatan itu antara lain, Menteri BUMN Rini Soemarno, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Gubernur Papua Lukas Enembe dan Direktur Utama PLN Sofyan Basir. (BPMI Setpres/ES)

Berita Terbaru