Indeks Daya Saing No. 42, Lebih 12 Juta Wisatawan Berkunjung ke Indonesia Sepanjang 2016

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 10 Mei 2017
Kategori: Berita
Dibaca: 29.287 Kali
Menteri Pariwisata, Arief Yahya memberikan paparan saat menjadi Keynote Speaker pada acara Forum Tematik Bakohumas di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Rabu (10/5). (Foto: Humas/Edi)

Menteri Pariwisata saat menjadi Keynote Speaker pada Forum Bakohumas di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Rabu (10/5). (Foto: Humas/Edi)

Jumlah kunjungan wisatawan ke Indonesia pada 2016 mencapai 12.023.971 atau naik 15,5% dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisatawan Indonesia sepanjang 2015, yang mencapai angka sebanyak 10.406.759 orang.

Sementara dalam laporan The Travel & Tourism Competitiveness Index (TTCI) tahun 2017, menurut Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, indeks daya saing pariwisata Indonesia berada pada angka 42, atau keempat setelah Singapura (13), Malaysia (26), dan Thailand (34). 

“Peringkat Indonesia tahun 2017 (42) meningkat 8 posisi dibandingkan tahun 2015 yang pada posisi 50,” papar Arief saat membuka acara Forum Tematik Badan Koordinasi Hubungan Kemasyarakatan (Bakohumas) yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Rabu (10/5), dengan tema Indonesia Incorporated menuju 20 Juta Wisatawan Mancanegara Tahun 2019.

Ditambahkan Menpar, bahwa branding pariwisata Indonesia, memperoleh penghargaan dan promosi Wonderful Indonesia Tahun 2016-2017. Ia menambahkan bahwa selama tahun 2016 Wonderful Indonesia mendapatkan 46 penghargaan di 22 negara. “Indonesia mendapatkan juara di pameran wisata terbesar se-Dunia mengalahkan Korea dan India di Awards in ITB, Berlin 2015 dan 2016,” ujarnya.

3 Besar Ramah Muslim

Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, pada bulan Mei 2017 Indonesia masuk menjadi 3 besar destinasi ramah muslim dunia oleh Mastercard-Crescent Rating Global Muslim Travel Index 2017 atau naik 1 peringkat dengan mengungguli Turki (4), Arab Saudi (5), dan Qatar (6).

“Untuk Indonesia, Pariwisata sebagai penyumbang PDB, devisa, dan lapangan kerja yang paling mudah dan pariwisata,” papar Arief.

Bisnis, menurut Arief, yang paling bagus adalah proyeksinya terus naik. “Tahun 2020, Sektor Pariwisata merupakan penyumbang devisa terbesar Indonesia,” tutur Arief.

Acara Forum Tematik Bakohumas kali ini dihadiri oleh Sekretaris Menteri Pariwisata Ukus Kuswara, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo Niken Widiastuti, serta para pejabat maupun praktisi humas kementerian/lembaga. (EN/ES)

Berita Terbaru