Jadi Tuan Rumah, Menpora Targetkan Rebut 20 Emas Pada Asian Games 2018

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 25 Oktober 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 20.600 Kali
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menjawab pertanyaan para jurnalis, Senin (25/10). (Foto: Humas/Nia)

Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menjawab pertanyaan para jurnalis, Senin (25/10). (Foto: Humas/Nia)

Sebagai tuan rumah penyelenggaraan Asian Games XVIII, yang akan digelar di empat provinsi yaitu DKI Jakarta, Jabar, Sumsel, dan Banten pada 2018 mendatang, Indonesia menargetkan akan merebut 20 medali emas pada pesta olahraga negara-negara Asia itu.

“Kalau di Incheon (Korsel) kemarin kita hanya mendapatkan 4 medali emas. Kita harapkan di Asian Games 2018 kita bisa memperoleh setidaknya 20 medali emas. Kita ingin masuk ke 8 besar, jadi ranking 8 kita harapkan. Itu menjadi prioritas prestasi bagi kami,” kata Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi kepada wartawan usai mengikuti Rapat Terbatas persiapan Asian Games XVIII, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (24/10) petang.

Menurut Menpora, ke-20 medali emas yang menjadi target kontingan Indonesia tersebut diharapkan bisa diperoleh dari cabang olahraga bulutangkis, angkat besi, dayung, judo, karate, tinju, atletik, sepeda, dan beberapa cabang lainnya.

Menpora menambahkan, semua atlet yang berlaga di Olimpiade Rio de Janeiro, Brasil, beberapa waktu lalu ditargetkan akan kembali turun pada Asian Games 2018 nanti. Hal ini dilakukan, karena baik Asian Games maupun Olimpiade keduanya adalah target besar Indonesia.

“Bukan berarti mereka turun kelas tetapi karena kita menjadi tuan rumah tentu kita harus mencapai prestasi yang lebih baik,” jelas Imam.

Namun diingatkan Menpora, pihaknya akan terus memantau perkembangan atlet-atlet tersebut untuk memastikan mereka siap untuk ikut berlaga di Asian Games 2018.

“Apakah mereka betul-betul ikut turun atau tidak, dalam waktu 2 tahun kita akan lihat perkembangan mereka nanti. Makanya setiap mereka bertanding baik itu single maupun kejuaraan yang lain di level internasional kita akan melihat apakah mereka ada kemajuan atau peningkatan atau sebaiknya,” tegas Imam.

Menpora menegaskan, pihaknya berhak melakukan promosi maupun degradasi. “Kalau dalam waktu satu tahun ternyata tidak ada peningkatan maka atlet lapis kedua lah yang akan menggantikan mereka,” kata Imam.

Karenanya, lanjut Imam,  penting bagi Kemenpora untuk memantau raihan prestasi di Pekan Olahrag Nasional (PON) di Jawa Barat beberapa waktu lalu. “Beberapa atlet yang mendapat medali emas itu betul-betul kita pantau apakah mereka masuk dalam kriteria di pelatnas atau tidak. Karena bisa jadi secara umur tidak memungkinkan, secara waktu untuk 2018 tidak memungkinkan lagi,” ujarnya.

Selain itu, menurut Menpora Imam Nahrawi, pemerintah tidak menyia-nyiakan dengan melakukan pemusatan latihan yang sistematis, terstuktur, terencana dengan pendekatan sport science yang dilakukan di kawasan Cibubur.

“Jadi kawasan Cibubur itu yang kita jadikan olympic centre, di dalamnya ada asrama atlet, ada dining hall, ada tempat-tempat untuk latihan, dan bahkan ada kawasan sport medis dan sport science di dalamnya sehingga perkembangan atlet setiap saat itu bisa dipantau,” jelas Imam seraya menambahkan, itu di luar pelatnas cabang olahraga yang sudah ada seperti badminton di Cipayung, kemudian pencak silat di Taman Mini, dan beberapa cabang olahraga yang lain. (FID/ES)

Lihat juga:

Video Pengantar Presiden Pada Rapat Terbatas mengenai Persiapan Asian Games 2018 (24/10)

Video Keterangan Pers Setelah Rapat Terbatas mengenai Persiapan Asian Games 2018 (24/10)

Berita Terbaru