Jembatan Kali Kuto Bisa Dilewati H-2 Lebaran, Pengalihan Lalu Lintas Disiapkan

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 27 Mei 2018
Kategori: Nusantara
Dibaca: 4.417 Kali
Menteri PUPR melaksanakan peninjauan di lokasi pembangunan Jembatan Kali Kuto, Sabtu (26/5). (Foto: Kementerian PUPR).

Menteri PUPR melaksanakan peninjauan di lokasi pembangunan Jembatan Kali Kuto, Sabtu (26/5). (Foto: Kementerian PUPR).

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan tol fungsional dari Brebes Timur hingga Semarang sepanjang 150 kilometer (km) siap untuk dilewati arus mudik pada 30 Mei 2018.

Pemudik yang melalui tol fungsional nantinya tidak dikenakan tarif. Kondisi jalan tol fungsional terdiri dari 132 km merupakan lapisan beton (rigid) dan 18 km berupa aspal.

Titik kritis berada pada ruas Tol Batang-Semarang yakni lokasi pembangunan Jembatan Kali Kuto di STA 412+600 yang ditargetkan baru bisa dilalui H-2 Lebaran. Untuk mengantisipasi arus mudik yang datang sebelum jembatan rampung, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama PT. Jasamarga Semarang-Batang telah menyiapkan rute pengalihan lalu lintas.

“Jembatan Kali Kuto ditargetkan bisa digunakan pada H-2 Lebaran. Sebelum bisa dilalui arus mudik, maka kendaraan akan diarahkan keluar Gringsing sejauh 500 meter untuk melintasi Kali Kuto dan masuk kembali ke tol menuju gerbang tol keluar di Krapyak (Semarang). Untuk arus balik akan lebih lancar karena jembatan sudah bisa dilalui,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di lokasi pembangunan Jembatan Kali Kuto dalam kunjungan kerjanya meninjau kesiapan jalan tol mulai Brebes Timur hingga Kartasura, Sabtu (26/5).

Jembatan Kali Kuto menjadi jembatan pelengkung baja pertama di Indonesia yang perakitannya tidak dilakukan di pabrik melainkan dirakit di lokasi pekerjaan. “Beratnya 2.400 ton sehingga bila di rakit di Surabaya atau Jakarta, akan kesulitan membawa ke lokasi. Sehingga dibuat menjadi 12 bagian dan dirakit di lokasi. Ini pertama kali dilakukan secara in situ. Selain itu juga akan dikerjakan lantai jembatannya dengan target tanggal 13 Juni 2018 sudah bisa dilewati,” kata Menteri Basuki.

Tol Batang-Semarang pada saat rampung akhir 2018 konstruksi seluruhnya merupakan rigid pavement. Namun untuk bisa melayani arus mudik 2018 pada H-10, dari total panjang 75 km 57 km diantaranya dengan kondisi perkerasan beton (rigid pavement), sisanya 17 km merupakan lapisan beton setebal 10 cm (lean concrete).

Pada ruas tol ini, PT. Jasamarga Semarang Batang telah menyediakan 4 tempat istirahat. Fasilitas tempat istirahat berupa musala, toilet portable, tenda istirahat, tenda P3K dan SPBU portable. Diantara lokasi tempat istirahat juga disediakan area parkir atau parking bay sebanyak 4 lokasi.

Untuk penerangan akan disediakan di tempat istirahat dan simpang susun termasuk menggunakan lampu tenaga matahari. Saat ini pihak kontaktor masih terus bekerja diantaranya melakukan penimbunan, pengecoran maupun perapian pembatas jalan.

Pembangunan Jalan Tol Batang-Semarang sepanjang 74,2 km terbagi menjadi 5 seksi. Seksi 1 Batang-Tulis (3,2 Kkm), Seksi 2 Tulis-Weleri (36,4 km), Seksi 3 Weleri-Kendal (11,05 km), Seksi 4 Kendal-Kaliwungu (13,5 km) dan Seksi 5 Kaliwungu-Krapyak (10,4 km). Progres konstruksi keseluruhan Tol Batang-Semarang sudah mencapai 80%.

Turut hadir dalam peninjauan tersebut Direktur Jenderal Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Herry TZ, Direktur Jalan Bebas Hambatan, Perkotaan, dan Fasilitasi Jalan Daerah, Ditjen Bina Marga Sugiyartanto, Direktur Operasi II PT Waskita Karya Bambang Rianto, Dirut PT Jasa Marga Batang – Semarang Arie Irianto, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VII Herry Marzuki, dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja. (Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR/EN)

Nusantara Terbaru