Jumat Sore, Presiden Jokowi Terima Presiden Turki Untuk Diskusikan Isu Ekonomi Dan Terorisme

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 30 Juli 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 23.287 Kali
Jubir Kemlu Arrmanatha Nasir saat memberikan keterangan mengenai kunjungi Presiden Turki Tavip Rayip Erdogan, di Kemlu, Jakarta, Kamis (30/7)

Jubir Kemlu Arrmanatha Nasir saat memberikan keterangan mengenai kunjungi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, di Kemlu, Jakarta, Kamis (30/7)

Presiden Turki Recep Tayyip Erdo?an pada Kamis (30/7) hingga Sabtu (1/8) melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia. Dijadwalkan, pada Jumat (31/7) sore, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menerima secara resmi kunjungan Presiden Turki itu, yang dilanjutkan dengan jamuan santap kenegaraan pada malam harinya, di Istana Negara, Jakarta.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Arrmanatha Nasir, dalam siaran persny Kamis (30/7) sore mengatakan, kunjungan Erdogan ini merupakan kunjungannya yang keempat ke Indonesia, dan yang pertama dalam kapasitas sebagai Presiden Turki. Kunjungan sebelumnya dilakukan dalam kapasitas sebagai Perdana Menteri Turki.

Menurut Arrmanatha, tujuan utama kunjungan ini adalah untuk mempererat kerjasama kedua negara di berbagai bidang khususnya kerjasama ekonomi. “Kunjungan ini juga dilakukan saat Indonesia dan Turki merayakan 65 tahun hubungan kerjasama nya,” ujarnya.

Mengenai materi yang akan dibahas dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi, Arrmanatha mengatakan, kedua kepala negara akan membahas sejumlah bidang prioritas seperti kerjasama ekonomi, pendidikan dan industri pertahanan.

Selain itu, Presiden Jokowi dan Presiden Erdo?an juga akan bertukar pikiran mengenai kepentingan kedua negara dalam menghadapi dinamika isu global, seperti pemberantasan terorisme, situasi Timur Tengah, dan penanganan irregular movement of people.

Arrmanatha menambahkan, dalam kunjungannya ke Indonesia, selain bertemu dengan Presiden Jokowi, Presiden Turki antara lain juga dijadwalkan untuk menyampaikan public lecture di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), serta mengunjungi Masjid Istiqlal dan Museum Nasional.

Menurut Juru Bicara Kemlu RI itu, Turki merupakan salah satu negara mitra terdekat Indonesia. “Kedua negara telah menandatangani Deklarasi Bersama “Indonesia-Turkey: Towards an Enhanced Partnership in a new World Setting” oleh Presiden RI dan Presiden Turki pada tanggal 5 April 2011 di Jakarta,” terangnya.

Di bidang perdagangan, kata Arrmanatha, Turki adalah negara mitra dagang Indonesia ke-7 di kawasan Eropa dengan total perdagangan tahun 2014 mencapai 2,47 miliar dollar AS dengan surplus bagi Indonesia senilai  415 juta dollar AS. Adapun ekspor utama Indonesia ke Turki adalah karet alam, serta sintetis, minyak sawit dan tekstil

Sementara di bidang investasi, total nilai investasi Turki di Indonesia pada tahun 2014 mencapai 64,1 juta dollar dalam 29 proyek, meningkat signfifikan dari 11,7 Juta di tahun 2013 di 22 proyek. Di bidang pariwisata, pada tahun 2014 sebanyak 6 ribu wisatawan Turki berkunjung ke Indonesia.

(Dit Infomed Kemlu/ES)

Berita Terbaru