Menkes: Vaksin Untuk Imunisasi Dasar Diberikan Gratis Oleh Pemerintah

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 28 Juni 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 26.783 Kali
Menkes Nila F Moeloek menjawab pertanyaan wartawan usai rapat paripurna Satgas Percepatan & Efektivitas Pelaksanaan Paket Kebijakan Ekonomi, Selasa (28/6), di Kemenko Perekonomian. (Foto: Humas/Rahmat)

Menkes Nila F. Moeloek menjawab pertanyaan wartawan usai Rapat Paripurna Satgas Percepatan & Efektivitas Pelaksanaan Paket Kebijakan Ekonomi, Selasa (28/6), di Kemenko Perekonomian. (Foto: Humas/Rahmat)

Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F. Moeloek menegaskan, bahwa vaksin untuk pelaksanaan imunisasi dasar seperti untuk hepatitis, campak, dan polio diberikan secara gratis kepada masyarakat.

“Jadi kita memang memberikan vaksin gratis kepada masyarakat itu namanya program. Jadi dari PT Biofarma yang mengeluarkan vaksin, dicek oleh Badan POM, kemudian didistribusikan secara reguler dan legal kepada Dinas Kesehatan ataupun Rumah Sakit, kemudian sampaikan ke Puskesmas. Itu yang wajib, program, dan gratis,” kata Menkes kepada wartawan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (28/6) siang.

Menurut Menkes, untuk imunisasi dasar rakyat, Kementerian Kesehatan tidak menunggu lagi dari mengambil data dari rumah sakit dan sebagainya. “Kita cover dari daerah saja langsung,” tegasnya.

Ditambahkan Menkes, bahwa pihaknya juga memberikan instruksi ke Dinas Kesehatan untuk melihat vaksin-vaksin yang ada, karena kalau pemerintah vaksin ini didistribusikan kepada Kepala Dinas itu secara reguler dan legal.

Vaksin Palsu
Mengenai kasus peredaran vaksin palsu, Menkes Nila F. Moeloek menjawab bahwa hal tersebut masih dalam penyelidikan Bareskrim (Badan Reserse dan Kriminal) Mabes Polri. Badan POM pun, lanjut Menkes, juga sudah mengambil sampel ke daerah-daerah yang diperkirakan menjadi daerah peredaran.

Menjawab pertanyaan wartawan bahwa vaksin yang dipalsukan beredar sejak 2003, Menkes mengatakan bahwa hal tersebut harus dikaji ke belakang dan hal tersebut bukan hal yang mudah.

“Maksud saya kita mau melihat, kita harus kaji ke belakang itu tidak semudah yang apa kita lihat. Yang jelas yang 2016 itu yang kita harus telusuri betul,” tuturnya.

Menkes belum bisa memastikan daerah yang menjadi suspect peredaran vaksin palsu. Namun sementara ini berdasarkan data Kepolisian ada di daerah Banten, Tangerang, dan Jakarta.

“Tapi Jakarta saya sudah mendapat laporan, Jakarta sudah melalui tahap yang betul. Jadi seluruh Dinas Kesehatan akan melakukan pengecekan,” tukasnya. (FID/ES)

Berita Terbaru