Menlu Retno: Ukraina Dukung Indonesia sebagai United Nations (UN) Security Council untuk tahun 2019-2020

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 5 Agustus 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 38.722 Kali
Menlu Retno menjawab pertanyaan wartawan usai pertemuan Presiden Jokowi dan Presiden Petro Poroshenko di Istana Merdeka, Jakarta (5/8). (Foto: Humas/Jay)

Menlu Retno menjawab pertanyaan wartawan usai pertemuan Presiden Jokowi dan Presiden Petro Poroshenko di Istana Merdeka, Jakarta (5/8). (Foto: Humas/Jay)

Usai pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Ukraina, Petro Poroshenko di Istana Merdeka, Jakarta (5/8), Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi menyampaikan bahwa di dalam pertemuan tadi, kedua Presiden lebih banyak berbicara mengenai upaya untuk meningkatkan kerja sama ekonomi.

“Kedua Presiden sepakat bahwa tahun depan kita akan memulai kembali pertemuan joint economic commission. Komisi ini sudah dalam beberapa tahun belum pernah melakukan pertemuan kembali,” ujar Menlu.

Menlu menyampaikan bahwa ada beberapa bidang kerja sama untuk dibahas lebih lanjut dalam pertemuan economic comission, misalnya mengenai masalah pertanian, dan tourism.

“Intinya bahwa di dalam perdagangan dan investasi terdapat potensi yang sangat tinggi karena produk yang dihasilkan oleh masing-masing negara tidak saling berkompetisi satu sama lain,” tambah Menlu.

Dalam wawancara tersebut, Menlu juga menyampaikan bahwa Presiden Ukraina juga sudah menyatakan dukungannya bagi Indonesia menjadi kandidat sebagai United Nations (UN) Security Council untuk tahun 2019-2020.

Di akhir wawancaranya, Menlu memberikan keterangan tambahan mengenai  penandatanganan 4 Memorandum of Understanding (MoU), yaitu:

  1. Bebas visa untuk pemegang paspor diplomatik dan paspor dinas;
  2. Pelatihan diplomatik. Pertukaran diplomat kedua negara untuk dididik di masing-masing diplomatic training center;
  3. Bidang pertanian, antara lain mengenai riset dan teknologi, pertanian, pertukaran ahli di bidang pertanian dan sampel produk pertanian, kerja sama peternakan hewan, kerja sama karantina hewan dan tumbuhan, pengembangan produk makanan, mendorong investasi pertanian, dan lain-lain;
  4. Bidang pertahanan, antara lain exchange visit, kerja sama di bidang industri pertahanan dan logistik, serta pertukaran informasi di bidang pertahanan dan kemiliteran. (DND/EN)
Berita Terbaru