Mensesneg: Mohon Doanya Semoga THR Segera Turun

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 17 Juni 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 32.771 Kali
Mensesneg Pratikno memberikan sambutan pada Buka Puasa Bersama di Lingkungan Lembaga Kepresidenan, Jumat (17/6), di Aula Gd. III Kemensetneg, Jakarta. (Foto: Humas/Rahmat)

Mensesneg Pratikno memberikan sambutan pada Buka Puasa Bersama di Lingkungan Lembaga Kepresidenan, Jumat (17/6), di Aula Gd. III Kemensetneg, Jakarta. (Foto: Humas/Rahmat)

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno punya cara jitu untuk menjawab banyak pertanyaan mengenai pencairan Tunjangan Hari Raya (THR). Saat menyampaikan sambutan pada acara buka puasa bersama keluarga besar lingkungan Lembaga Kepresidenan di aula lantai 1 Gedung III Kementerian Sekretariat Negara, Jumat (17/6) petang, Mensesneg mengemukakan kalau Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung akan segera berangkat umroh.

“Mohon doanya nanti Pak dari sana, semoga THR segera turun,” kata Pratikno yang disambut tawa jajaran pejabat dan pegawai Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Sekretariat Kabinet (Setkab), dan Kantor Staf Presiden (KSP).

Mensesneg melanjutkan, karena tiap hari sudah ada teh manis, ada teh poci, teh tawar ada, “Teh Ha Er, nah..,” ucap Pratikno seraya menyebutkan, gejalanya sudah ada.

Sebelumnya Mensesneg Pratikno mengapresiasi penyelenggaraan acara buka puasa bersama, karena dalam kesempatan itu bisa berkumpul dan bersilaturahmi bersama keluarga besar di lingkungan Lembaga Kepresidenan. “Kesempatan yang langka untuk kumpul semacam ini, biasanya kalau kumpul itu acara yang rapat koordinasi, kali ini enggak,” ujarnya.

Karena bertemu dalam silaturahmi, Mensesneg menegaskan, dirinya tidak akan bicara tentang itu, dimana rapat koordinasi  harus integrated dan intens. “Enggak gitulah, ini bukan waktunya untuk itu,” pungkasnya.

Selain dihadiri oleh Mensesneg Pratikno dan Seskab Pramono Anung, buka puasa bersama itu juga dihadiri oleh Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Utusan Khusus Presiden bidang Perkembangan Iklim Rahmat Witoelar, Utusan Khusus Presiden bidang Perbatasan Maritim Indonesia-Malaysia Eddy Pratomo, Tim Komunikasi Presiden Sukardi Rinakit dan Ari Dwipayana, serta para pejabat eselon dan pegawai di lingkungan Kemensetneg, Setkab, dan KSP. (FID/ES)

Berita Terbaru