Panen Raya di Indramayu, Presiden Jokowi Tegaskan Tidak Akan Lagi Impor Beras

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 18 Maret 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 29.327 Kali
Presiden Jokowi berdialog dengan petani, saat panen raya di Indramayu, Jabar, Rabu (18/3) siang

Presiden Jokowi berdialog dengan petani, saat panen raya di Indramayu, Jabar, Rabu (18/3) siang

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan komitmen pemerintah untuk tidak akan lagi mengimpor beras meskipun sempat mengalami kekurangan pasokan.  Karena itu, Presiden meminta para petani untuk meningkatkan produksi padi nasional.

“Saya senang sekali. Sebab, dengan panen langsung kami jadi optimistis. Yakin produksi padi meningkat,” kata Presiden Jokowi  dalam sambutan pada Panen Raya dan Penyerahan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) oleh Presiden di Desa Kedokan Gabus, Kecamatan Gabus Wetan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Rabu (18/3).

Presiden menyatakan keyakinanya produksi padi nasional akan meningkat, karena saat ini sudah ada kecenderungan naiknya produksi padi yang tidak sedikit.

“Sekarang kita masih dalam proses penghitungan. Jangan laporannya naik faktanya tidak. Kita ingin memperbaiki. Kita sedang menghitung, ” kata Jokowi.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi meminta kepada para petani agar mampu menaikkan produksi padi , dari semula per hektar sawah 5 ton menjadi  7-8 ton, seiring bantuan traktor, irigasi, dan pupuk dari pemerintah.

Sudah Stabil

Menyinggung harga beras, Presiden Jokowi mengatakan bahwa harga beras di Pasar Induk Cipinang Jakarta dan pasar-pasar induk sudah stabil.

“Petani sendiri sebenarnya jangan tergantung pada harga beras, tapi tergantung pada produksi padi,” pesan Presiden seraya menyebutkan, 52 persen irigasi nasional yang rusak saat ini yang sudah diperbaiki sebanyak 30 persen.

Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi mengumumkan harga pembelian oleh pemerintah (HPP) sebesar Rp3.700 per kg yang merupakan harga gabah kering panen.  “Pembelian oleh Bulog Rp3.300 sekarang. Artinya naik 10,4%.” jelasnya.

Menurut Presiden, kalau HPP gabah kering naiknya tinggi, harga beras akan tinggi sekali, dan masyarakat yang mengkonsumsi beras akan menuding dirinya.

“Jadi, harga padi harus pada posisi seimbang, sama dan baik. Itu kalkulasi dan hitungan-hitungannya seperti itu,” tutur Kepala Negara.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Pertanian Amran Sulaiman melaporkan, pihaknya akan membagikan 5.132 unit alat mesin pertanian untuk seluruh Jawa Barat. Total traktor yang sudah dibagikan secara nasional sebanyak 30 ribu unit dari target 60 ribu unit recana awal. “Ini bantuan terbesar sepanjang sejarah,” imbuh dia.

Tampak hadir dalam kesempatan itu selain Menteri Pertanian Amran Sulaiman, juga Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. (Humas Setkab/ES)

Berita Terbaru