Pengantar Presiden Joko Widodo dalam Rapat Terbatas tentang Implementasi Program Pengentasan Kemiskinan di Kantor Presiden, Selasa, 25 Juli 2017

Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Rapat Terbatas sore hari ini akan dibahas mengenai implementasi dari program-program kita mengenai pengentasan kemiskinan.

Saya ingin memberikan catatan beberapa hal. Yang pertama, saya minta agar stabilitas harga kebutuhan pokok betul-betul kita jaga bersama. Begitu pula dengan kebijakan yang mendorong kenaikan harga kebutuhan pokok harus betul-betul dikalkulasi dengan matang. Dan bila harga bahan pokok naik artinya juga garis kemiskinan akan naik dan artinya biaya hidup penduduk miskin juga akan naik. Ini akan membuat kenaikan pendapatan penduduk miskin kita, baik petani maupun buruh bangunan menjadi kurang berarti.

Yang kedua, saya minta agar program-program Kementerian terutama Pertanian, UMKM, dan juga penyaluran dana desa betul-betul bisa menjangkau 40 persen penduduk lapisan terbawah. Artinya program Kementerian harus fokus pada peningkatan pendapatan dan daya beli mayoritas rumah tangga miskin yang bekerja di sektor pertanian maupun di sektor informal. Saya ingin program subsidi yang dialokasikan dari Kementerian Pertanian bisa tepat sasaran serta mampu menaikkan nilai tukar petani. Kita telah mengalokasikan dana desa, tiga tahun yang lalu 20 triliun, tahun yang lalu 47 triliun dan tahun ini 60 triliun. Ini juga harus berdampak dalam menyejahterakan masyarakat yang kurang mampu.

Yang ketiga terkait dengan bantuan sosial, saya juga meminta agar program-program bantuan sosial seperti Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, Program Keluarga Harapan, kemudian Beras Sejahtera bisa disalurkan tepat sasaran dan tepat waktu sehingga bisa menurunkan beban hidup masyarakat miskin. Dan agar tepat sasaran data harus betul-betul akurat, mutakhir, satu dan terpadu. Jangan menggunakan data sendiri-sendiri. Dan saya ingatkan jangan bekerja linier, lakukan perubahan baik dengan sistem pendataan sistem penyaluran. Dan juga perlu saya ingatkan salah satu reformasi bantuan sosial yang kita gulirkan adalah penerapan sistem bantuan pangan non tunai, dengan kartu, sehingga bantuan sosial bisa lebih tepat sasaran dan mengurangi kebocoran.

Itu pengantar yang bisa saya sampaikan.