Pengantar Presiden Joko Widodo dalam Sidang Kabinet Paripurna, Selasa, 29 Agustus 2017 Pukul 14.00 WIB di Istana Merdeka

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 30 Agustus 2017
Kategori: Transkrip Pidato
Dibaca: 6.425 Kali
Logo-Pidato2Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamualaikum warahmatullaahi wabarakatuh,
Selamat siang, salam sejahtera bagi kita semuanya.
Yang saya hormati Pak Wapres beserta seluruh Menteri yang hadir. Kepala Lembaga, Jaksa Agung, Kapolri, Panglima TNI, Ibu dan Bapak sekalian.
Yang pertama saya ingin berbicara masalah momentum. Sekarang ini kita memiliki momentum kepercayaan internasional terhadap negara kita Indonesia. Ini yang harus kita manfaatkan betul-betul secepat-cepatnya. Momentum tidak akan datang dua atau tiga kali.

Ini momentumnya sudah ada di tangan. Yang pertama, layak investasi/ investment grade dari Fitch Rating, dari Moody’s, dari S & P. Itu kepercayaan.
Yang kedua, Indonesia sebagai tujuan investasi. Ranking dulu 8, meloncat ke 4. Ini juga merupakan kepercayaan internasional terhadap kita.
Di dalam negeri juga kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, itu hasil survei Gallop World Poll, itu juga menempatkan Indonesia pada peringkat pertama sebagai negara yang pemerintahnya dipercaya oleh masyarakat sebesar 80 persen. Ini survei yang bukan survei biasa, ini survei berkelas. Ini momentum lagi.
Kemudian, di dalam negeri sendiri. Rendahnya inflasi, ini juga momentum. Inflasi kita 2015, 2016 di bawah 4, ini momentum.
Jangan sampai momentum-momentum yang seperti ini tidak kita manfaatkan, kita biarkan lewat,  dan kita tidak mendapatkan apa-apa.
Selanjutnya juga turunnya BI 7-day reverse Repo Rate menjadi 4,5. Ini juga momentum.
Ini momentumnya bertumpuk-tumpuk, tetapi kalau kita tidak manfaatkan betul  ini, jangan sampai ada yang tidak ngerti ada momentum ini. Sehingga secepatnya kita memperbaiki di dalam kementerian masing-masing, lembaga-lembaga yang ada agar momentum itu betul-betul memberikan manfaat pada rakyat, pada negara.
Peringkat Ease of Doing Business juga sudah masuk dari 120, ke 106, ke 91. Ini juga sebuah loncatan yang memberikan kepercayaan internasional kepada kita.
Hal-hal seperti ini, sekali lagi, kalau capaian-capaian tersebut masih belum bisa menggerakkan, terutama menurut saya, yang pertama ini memang di investasi. Kuncinya ada di investasi.
Pertumbuhan ekonomi kuncinya ada di investasi karena dari situlah lapangan pekerjaan bisa terbuka, pertumbuhan ekonomi bisa kita dapatkan. Selain tentu saja ekspor. Tapi ini ekspor ini kan pasarnya kan saat ini pasar global masih belum memungkinkan untuk kita menggenjot ekspor-ekspor itu. Sehingga yang sudah di depan pintu kita itu ya investor, invetasi. Oleh sebab itu, jangan sampai ada kementerian-kementerian yang masih menghambat, belum peduli terhadap momentum ini sehingga masih bekerja rutinitas, masih bekerja monoton, tidak memiliki terobosan. Sehingga ya rutinitas kita akan begini terus.
Dan, saya perlu mengingatkan kepada para Menteri untuk, sekali lagi juga ini saya ingatkan, yang kedua tidak menerbitkan peraturan atau kebijakan tanpa disertai kajian yang mendalam sehingga nantinya bisa menghambat apa yang sudah ada. Momentum yang sudah ada ini terhambat gara-gara keluarnya Permen-Permen yang tidak melaui kajian, yang tidak melalui Rapat Terbatas, akhirnya justru akan menghambat masuknya investasi.
Tahun depan, kita juga perlu ingatkan kita sudah masuk tahun politik. Sehingga kebijakan apapun dapat secara signifikan memberikan pengaruh. Sekali lagi, kebijakan itu agar semuanya diarahkan kepada keberpihakan kita kepada publik, kepada rakyat. Dan saya harapkan menteri sekali lagi tidak membuat kebijakan-kebijakan baru yang kira-kira belum dikonsultasikan kepada publik, kepada masyarakat, belum melalui kajian dan perhitungan-perhitungan yang mendalam, sehingga justru bisa membikin hal-hal yang tidak diingini masyarakat dan membuat masyarakat kecewa.
Saya kira itu sebagai pengantar yang bisa saya sampaikan. Jadi, pertahankan program-program yang sudah berjalan dengan baik, misalnya Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, Program Keluarga Harapan, efektivitas penyaluran Dana Desa. Pastikan apa yang sudah diprogramkan ini betul-betul tepat sasaran dan langsung menyentuh kepada kebutuhan masyarakat.
Saya kira itu sebagai pengantar yang bisa saya sampaikan.
Transkrip Pidato Terbaru