Pengantar Presiden Joko Widodo pada Rapat Terbatas mengenai Strategi Kebijakan Memperkuat Cadangan Devisa, 14 Agustus 2018, di Kantor Presiden, Jakarta

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 14 Agustus 2018
Kategori: Transkrip Pidato
Dibaca: 3.649 Kali

Logo-Pidato2Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang saya hormati Pak Wakil Presiden,
Bapak-Ibu sekalian,
Saudara-saudara yang saya hormati.

Kembali lagi melanjutkan Rapat Terbatas yang lalu, saya ingin mengingatkan lagi apa yang pernah saya sampaikan dalam Rapat Terbatas bahwa memperkuat cadangan devisa merupakan hal yang sangat penting yang harus kita lakukan. Agar ketahanan ekonomi kita semakin kuat, terutama dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global, termasuk dampak yang terakhir terjadi di perekonomian di Turki.

Kita juga harus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah pada nilai yang wajar, inflasi yang rendah, defisit transaksi berjalan yang aman. Kalau saya lihat dari sisi fiskal, sekarang ini kita, saya kira Menteri Keuangan telah me-manage, mengelola dengan kehati-hatian yang sangat. Defisit APBN kita ada 2,12 dan tahun depan kita sudah akan turun di bawah 2.

Kemudian juga beberapa hal yang juga sering saya sampaikan bahwa anggaran belanja modal ini harus diperbesar terus, dan ini saya lihat mulai kelihatan. Dan juga di sisi moneter, saya melihat juga pengelolaan oleh Bank Indonesia sangat hati-hati, sangat pruden. Saya kira ini akan terus kita dukung. Dan juga di sisi OJK kalau kita lihat juga CAR (capital adequacy ratio) perbankan kita masih sangat kuat berada pada posisi 20 persen lebih, 22 (persen) tepatnya, sehingga hal-hal inilah yang harus terus kita jaga.

Dan untuk memperkuat cadangan devisa kita saya ingin memastikan apa yang telah kita bahas dalam Rapat Terbatas yang lalu betul-betul ada progresnya di lapangan. Saya minta hari ini akan saya update satu-persatu problem di lapangan apa yang kira-kira menjadi hambatan, sehingga kita benar-benar bisa memperkuat cadangan devisa kita.

Seminggu yang lalu sudah saya sampaikan juga mengenai percepatan pelaksanaan mandatori biodiesel B20, kemudian juga peningkatan penggunaan Kandungan Dalam Negeri (TKDN) terutama untuk BUMN-BUMN besar yang sebelumnya banyak menggunakan komponen-komponen impor agar ini diperhatikan.

Kemudian juga di Kementerian Perdagangan, di Bea Cukai, pengendalian impor saya kira betul-betul kita cermati secara detail dan cepat, sehingga impor-impor barang yang memang sangat penting dan sangat tidak penting itu bisa kita ketahui.

Juga yang berkaitan dengan terobosan untuk meningkatkan daya saing ekspor kita. Saya kira juga pada Rapat Terbatas yang lalu sudah banyak kita singgung, termasuk di dalamnya tentu saja yang berkaitan dengan investasi. Saya kira kita sudah membuka online single submission (OSS), ini dampaknya seperti apa juga harus kita lihat.

Dan yang terakhir, saya ingatkan perlunya percepatan pembangunan infrastruktur yang mendukung pariwisata, terutama pada lokasi-lokasi pariwisata prioritas yang telah kita tetapkan. Karena sektor ini akan cepat mampu menambah dan memperkuat cadangan devisa kita.

Saya rasa itu sebagai pengantar yang bisa saya sampaikan.

Transkrip Pidato Terbaru