Pimpin Ratas Maluku Utara, Presiden Jokowi Tekankan Pentingnya Fokus Pada Unggulan Daerah

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 28 Februari 2017
Kategori: Berita
Dibaca: 21.689 Kali
Presiden Jokowi bersiap memimpin rapat terbatas yang dihadiri oleh Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba (berpeci), di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (28/2) siang. (Foto: JAY/Humas)

Presiden Jokowi bersiap memimpin Rapat Terbatas yang dihadiri oleh Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba (berpeci), di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (28/2) siang. (Foto: Humas/Jay)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan kembali, bahwa setiap daerah, setiap provinsi harus fokus untuk mengembangkan apa yang menjadi unggulannya. Ia memberi contoh, misalnya Sunnylands di California dimana pemerintahnya hanya fokus pada destinasi wisata golf dan menjadikan kotanya sebagai sebuah destinasi terbaik di dunia, dengan memiliki 34 padang golf.

“Ya, hanya itu dikembangkan secara fokus, infrastrukturnya juga arahnya semuanya ke sana dan ternyata mereka bisa hidup dari destinasi wisata golf yang terbaik di dunia,” kata Presiden Jokowi dalam arahannya pada Rapat Terbatas yang membahas mengenai Evaluasi Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Program Prioritas di Provinsi Maluku Utara, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (28/2) siang.

Pemerintah, lanjut Presiden, ingin semua provinsi juga sama, memiliki sebuah unggulan, sehingga memiliki daya saing dalam berkompetisi di tingkat regional maupun global.

Terkait Maluku Utara, Presiden menilai, sebagai provinsi kepulauan, memiliki potensi sektor unggulan yang bisa  dioptimalkan lagi, baik kelautan, perikanan, maupun industri pengolahan, serta sektor swasta.

“Data yang saya miliki menunjukkan bahwa struktur perekonomian Maluku Utara masih didominasi lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan (24,96 persen) yang diikuti sektor perdagangan (17,65 persen),” ungkap Presiden.

Tapi sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, lanjut Presiden, hanya mampu menyumbang 0,99 persen dari pertumbuhan perekonomian Maluku Utara, yang pada tahun 2016 tumbuh di atas rata-rata nasional 5,77 persen.

Khusus mengenai pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Morotai, Presiden Jokowi meyakini dukungan infrastruktur, baik pelabuhan, pembangkit listrik, gudang penyimpanan logistik, serta cold storage ini diperlukan. Demikian juga dengan pendidikan dan pelatihan vokasional, sehingga bisa memperoleh SDM yang lebih berkualitas dan berkarakter.

Rapat Terbatas dihadiri antara lain oleh Menko Polhukam Wiranto, Menko Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Menkeu Sri Mulyani Indrawati, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri Perhubungan Budi K. Sumadi, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, dan Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba. (SM/DNA/RMI/ES)

 

Berita Terbaru