Presiden Jokowi: Bangun Sistem Yang Baik Untuk Cegah Korupsi

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 9 Desember 2014
Kategori: Berita
Dibaca: 22.766 Kali
Presiden Jokowi dan Ketua KPK Abraham Samad memperhatikan gitar dari hasil gratifikasi, Yogyakarta, Selasa (8/12)

Presiden Jokowi dan Ketua KPK Abraham Samad memperhatikan gitar dari hasil gratifikasi, Yogyakarta, Selasa (8/12)

Usai menghadiri Peringatan Hari Hak Asasi Manusia Se-Dunia Tahun 2014 di Istana Kepresidenan Yogyakarta, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melanjutkan kunjungan kerjanya dengan menghadiri Peringatan Hari Anti Korupsi Se-Dunia Tahun 2014 di Graha Sabha Pramana, Universitas Gadjah Mada, Selasa (9/12).

Dalam acara yang dihadiri oleh Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan pegiat anti korupsi itu, Presiden Jokowi mengatakan, dari pengalamannya menjadi Walikota Solo delapan tahun dan Gubernur DKI Jakarta dua tahun, maka ia melihat bahwa membangun sistem yang baik akan sangat mengurangi korupsi.

“Artinya, sistem yang baik yang kita bangun akan sangat membantu,  tentu  saja kalau sistem sudah dibangun birokrasi kita harus mengikuti sistem yang ada,” papar Jokowi.

Menurut Presiden Jokowi, sistem seperti one stop service, cash management, pajak, pajak online, e-budgetting, e-purchasing system akan banyak mengurangi tindakan penyimpangan, penyelewengan, dan tindakan korupsi.

Presiden lantas mempertanyakan, ijin yang seharusnya bisa dikerjakan dua hari bisa sampai 6 bulan, yang satu bulan diberikan 4 tahun.

Oleh sebab itu, lanjut Presiden, dua minggu yang lalu ia telah menyampaikan kepada seluruh Gubernur supaya disampaikan kepada Bupati dan Walikota, semua kota, kabupaten, provinsi harus punya one stop service office. “Supaya perijinan bagi masyarakat itu bisa diselesaikan secepat-cepatnya. Itu bukan persoalan yang sulit, pekerjaan yang mudah. Semua orang bisa melakukan itu, ini masalah ijin,” tutur Presiden Jokowi.

Mengenai masalah anggaran, menurut Presiden, kalau ada e-budgeting nya, mudah sekali mengontrolnya. Oleh sebab itu, kata Jokowi, ini juga akan dilakukan sehingga nanti Presiden juga  bisa ngecek, uang masuk berapa di setiap kabupaten, pajak masuk, retribusi masuk berapa di setiap kabupaten akan kelihatan gampang dicek, gampang dikontrol dan dikoneksikan nanti ke BPK atau BPKP.

“Ngeceknya mudah sekali. ini preventif, memang yang betul itu preventif. Kalau memang sudah sulit masuknya ke penegakan hukum, KPK, Kejaksaan, Kepolisian,” papar Jokowi.

Adapun yang ketiga, lanjut Jokowi, adalah membangun trust. Presiden mengingatkan, membagun trus itu perlu waktu. Namun, kalau ini bisa dikerjakan, Presiden meyakini ekonomi negara ini, kemakmuran negara ini, kesejahteraan negara ini akan betul-betul bisa kita raih, bisa kita capai.

Selamatkan Rp 249 Triliun

Sebelumnya Ketua KPK Abraham Samad dalam sambutannya mengatakan, bahwa selama ini KPK telah menyelamatkan uang negara sebanyak Rp 249 triliun. Untuk itu, Samad mengajak semua pihak untuk menghadapi korupsi dengan semangat.

Ketua KPK juga menyampaikan penghargaan atas komitmen Presiden Jokowi untuk tegas dalam memberantas korupsi. “Saya setuju dengan beliau, kerja, kerja, kerja,” ujarnya.

Abraham Samad berharap, KPK dapat terus menjalin sinergi dengan pemerintahan Jokowi.

Turut hadir bersama Presiden dalam kegiatan tersebut adalah Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Mensesneg Pratikno, Seskab Andi Wijayanto, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad, dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.  (Humas Setkab/WID/ES)

 

Berita Terbaru