Presiden Jokowi: Pertumbuhan Ekonomi di Jatim Harus Berdampak Pada Penurunan Kemiskinan

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 14 Maret 2017
Kategori: Berita
Dibaca: 19.508 Kali
Gubernur Jatim Soekarwo (paling kiri) mengikuti rapat terbatas tentang Jawa Timur, yang dipimpin oleh Presiden Jokowi, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (14/3) sore. (Foto: Rahmat/Humas)

Gubernur Jatim Soekarwo (paling kiri) mengikuti rapat terbatas tentang Jawa Timur, yang dipimpin oleh Presiden Jokowi, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (14/3) sore. (Foto: Rahmat/Humas)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar pembangunan di Jawa Timur (Jatim) diberikan perhatian khusus pada 3 (tiga) sektor utama yang menyangga perekonomian di daerah tersebut, yaitu industri pengolahan, perdagangan dan jasa, serta di sektor pertanian.

“Pertumbuhan di 3 sektor ini yang membuat perekonomian di Jawa Timur mampu tumbuh relatif tinggi dan berkesinambungan. Tahun 2016, perekonomian di Jawa Timur tumbuh 5,55%, lebih tinggi dari rata-rata nasional,” kata Presiden Jokowi saat memberikan pengantar pada Rapat Terbatas Evaluasi Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional dan Program Prioritas di Provinsi Jawa Timur, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (14/3) sore.

Presiden meyakini, pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur akan semakin tinggi jika bisa lebih fokus lagi untuk melakukan langkah-langkah terobosan, meningkatkan kinerja di tiga sektor unggulan tersebut, baik dengan mempercepat pembangunan infrastruktur pendukung, pengurangan biaya logistik, bantuan teknis, maupun penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas.

Namun Presiden Jokowi mengingatkan, agar pertumbuhan yang semakin tinggi itu harus berdampak pada penurunan tingkat kemiskinan di Jawa Timur yang masih berada pada level 11,85 persen atau 1,15 lebih tinggi dari rata-rata nasional. Selain itu, juga harus berdampak dalam upaya mengurangi ketimpangan pendapatan yang masih berada di tingkat yang lebih tinggi, yaitu 0,402 dibandingkan rata-rata nasional 0,397.

Karena itu, sejalan dengan menguatnya sektor industri dan perekonomian di Jawa Timur, Presiden Jokowi meminta agar diberikan penekanan khusus pada penyiapan sumber daya manusia yang terampil dan berkualitas.

“Saya minta agar program pendidikan dan pelatihan vokasi harus dilakukan secara masif dengan melibatkan kalangan industri. Dan juga jangan lupa mengajak pondok-pondok pesantren yang banyak tersebar di Jawa Timur untuk untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan keterampilan yang berguna,” kata Presiden Jokowi seraya mengakui, jika kedua hal itu sudah mulai dilakukan di Jawa Timur.

Rapat terbatas itu dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Mendagri Tjahjo Kumolo, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, Menteri Perhubungan Budi K. Sumadi, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo. (FID/SM/RMI/RAH/ES)

Berita Terbaru