Presiden Jokowi Tinjau Pabrik Bulu Mata Palsu dan Rambut Palsu di Purbalingga

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 23 April 2018
Kategori: Berita
Dibaca: 21.790 Kali
Presiden saat mengunjungi pabrik bulu mata dan rambut palsu, di Purbalingga, Senin (23/4). (Foto: BPMI)

Presiden saat mengunjungi pabrik bulu mata dan rambut palsu, di Purbalingga, Senin (23/4). (Foto: BPMI)

Usai meninjau pengembangan Bandar Udara (Bandara) Jenderal Besar Soedirman di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Senin (23/4), Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta untuk mengunjungi salah satu pabrik bulu mata palsu dan rambut palsu.

Sebagaimana disampaikan usai peresmian bandara sebelumnya, Presiden berharap akan munculnya titik-titik pertumbuhan ekonomi baru di Purbalingga dan sekitarnya dengan adanya pembangunan Bandara Jenderal Besar Soedirman tersebut.

Harapan tersebut diyakini Kepala Negara mengingat saat ini terdapat sejumlah investasi dan industri yang sedang berkembang pesat di Purbalingga. Salah satunya adalah industri bulu mata palsu yang merupakan terbesar kedua di dunia. Bahkan, industri tersebut mampu menyerap kurang lebih 60 ribu tenaga kerja lokal.

Saat kunjungi lokasi tersebut, Presiden yang tiba sekitar pukul 11.24 WIB, langsung memasuki pabrik dan melihat proses pembuatan bulu mata palsu serta rambut palsu. “Ini terbuat dari apa?” tanya Presiden kepada karyawan pabrik yang tengah menyusun rambut palsu di sebuah maneken.

“Ini sintetis Pak,” ucap karyawan tersebut. Pabrik yang berada Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga tersebut memperkerjakan 8.600 tenaga kerja dan menghasilkan produk yang diekspor ke Jepang, Korea Selatan, hingga Amerika Serikat.

Pukul 11.42 WIB, Presiden beserta rombongan melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Banjarnegara. Turut mendampingi Presiden adalah Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Plt. Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko, dan Bupati Purbalingga Tasdi. (BPMI/DNA/DID/EN)

Berita Terbaru