Saat Sekretaris Kabinet Bicara Soal Diplomasi Kopi Presiden Jokowi

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 25 Maret 2018
Kategori: Berita
Dibaca: 23.914 Kali
Presiden Jokowi dalam sebuah acara menikmati minum kopi bersama peserta.

Presiden Jokowi dalam sebuah acara menikmati minum kopi bersama peserta.

Di sela-sela kesibukannya, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung berbicara mengenai masalah kopi, dan upaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempromosikan kopi Indonesia di luar negeri.

Pembicaraan tentang kopi ini terangkum dalam acara “President’s Corner” yang ditayangkan Metro TV, Jumat (23/3) malam.

Berikut rangkuman pembicaraan tersebut:

Mas Pram, pertama kita membicarakan mengenai kopi yang sempat menjadi topik utama dalam kunjungan Presiden ke Australia dan New Zealand. Di New Zealand langsung menyatakan dan mempromosikan kopi Indonesia karena orang sana juga minum kopi. Sebenarnya makna dari pernyataan Presiden ini untuk mempromosikan kopi Indonesia atau ada makna lain?

Sebenarnya ada beberapa hal yang dimaksud oleh Presiden. Karena memang dalam kurun waktu kurang lebih 6-8 bulan ini Presiden sangat concern terhadap perkembangan industri kopi. Dan bahkan dalam Ratas-Ratas dan Sidang Kabinet dan juga ada tamu-tamu negara, itu Presiden sekarang menyiapkan suvenirnya berupa kopi.

Kenapa kopi? Karena kopi ini sekarang menjadi trend tersendiri di dunia internasional dan bahkan kopi kita, kopi Indonesia, sekarang sudah mengalahkan kopi-kopi yang dimiliki oleh jaringan internasional yang besar. Kalau kita lihat di Indonesia, misalnya ada Anomali, ada Sejiwa, ada Tuku dan sebagainya. Itu menunjukkan bahwa Presiden memberikan dorongan secara sungguh-sungguh untuk itu.

Nah, kenapa kemudian kopi. Karena kopi adalah produk yang bisa menjadi kekuatan kita untuk di dunia internasional. Bahkan sekarang ini beberapa outlet kopi internasional yang cukup besar dan merajai Indonesia di Jakarta, Surabaya, Semarang, kota-kota besar seperti Medan dan sebagainya sekarang itu kalah sama kopi lokal. Untuk itu, maka Presiden mulai melihat dan mempromosikan kopi itu di dunia internasional.

Jadi yang pertama adalah kopi, yang kedua adalah ekonomi, yang ketiga di dalam kopi itu ada kebersamaan. Sehingga ada kebersamaan, ada dialog, ada sharing, ada saling berbagi. Orang minum kopi itu kan bisa bicara A sampai Z dan sebenarnya itu adalah salah satu akar budaya dan kekuatan kita.

Kalau kita lihat di Sumatra Barat, di Sumatra Utara, di Jawa, orang ngopi itu kan bisa memikirkan banyak hal dari yang substansi omongannya bener sampai yang hanya sekadar menghibur diri sendiri, begitu ya.

Pak, kalau melihat kemarin di New Zealand ini jadi diplomasinya Pak Jokowi juga melalui kopi…

Karena kopi New Zealand itu dikonsumsi sangat tinggi. Dan sebenarnya, sebagian adalah juga kopi dari Indonesia tapi diberi nama oleh brand lain. Nah, Presiden ingin agar kopi di New Zealand, di Australia, di negara-negara itu mereknya, brand-nya tidak lagi brandlain tetapi brand Indonesia.

Maka kenapa kemudian Presiden mempromosikan kopi Indonesia, termasuk beberapa kopi yang sebenarnya dikenal sebagai kopi premium yang di sana sangat mahal sekali. Untuk itulah kemudian diplomasi kopi itu dilakukan oleh Presiden.

Mas, ini berkaitan dengan poin ketiga, soal kebersamaan. Jamuan tiap kali presiden tidak hanya menerima tamu luar negeri, tamu negara pun di negara sendiri juga kopi menjadi salah satu yang utamanya. Ini presiden ingin menunjukan kedekatan, presiden ingin agar tidak ada jarak kah mas?

Jadi kopi ini kan sebenarnya, awalnya Bapak Presiden itu  bukan peminum kopi, beliau lebih minum teh. Mungkin baru 8 bulan ini lah setelah beliau bisa merasakan enaknya kopi terutama kopi yang di-decaf. Sehingga kemudian dalam beberapa acara dengan tamu-tamu negara, Sidang Kabinet, Ratas, kalau dilihat sekarang ini selalu ada pojok kopi.

Ada pojok kopi dan inilah yang kemudian menjadi kita lebih akrab, termasuk bagi para menteri. Mereka akan mempunyai kesempatan untuk pesan black coffee, cappucino, coffee latte, dan bermacam kopi yang intinya adalah ada kebersamaan di situ. Makannya malah dikurangi tetapi kopinya dan makanan kecilnya yang disiapkan.

Ada pesan khusus enggak sih Pak, tiap ngobrol?

Intinya adalah kebersamaan karena kebersamaan, secara bersama-sama itu kan membuat mingle, membuat kita bisa saling berbagi, kita bisa merasa saling memiliki. Karena memang dalam era Pak Jokowi ini kan praktis sebenarnya kita tidak punya waktu luang karena memang kabinet ini kan Kabinet Kerja, Kerja, Kerja. Jadi sampai jam berapa pun kalau orang minum kopi itu juga vitalitas menjadi semakin melek.

Pak, ada khususkah dari Presiden Jokowi begitu kalau misalnya tadi sempat cerita Pak Jokowi sempat tidak penikmat kopi….

Awalnya. Tetapi sekarang karena beliau diberbagai daerah, misalnya kopi Papua, kopi Toraja, kopi di Jawa Barat, di Jawa Timur, di Sumatra Utara. Jadi kalau di Istana ini kopinya  tidak satu daerah, semua daerah ditampilkan dan berganti-ganti.

Termasuk kemarin dibawa ke New Zealand, pun?

Iya. Kalau itu kopi Papua.

Kopi Papua yang diperkenalkan?

Kopi Papua yang diperkenalkan. Karena apa, karena di New Zealand ini isu Papua menjadi isu yang sangat kuat di sana.

Tadi kopi Papua, kalau dipertemuan lain apakah Preisden juga memperkenalkan kopi lain?

Kopi Aceh. Jadi pada waktu ke Middle East, kopi Aceh. Tamu-tamu negara biasanya antara kopi yang dari Jawa Barat, kopi Aceh, kopi Toraja secara berganti-ganti semuanya mendapatkan kesempatan yang sama untuk itu.

Adakah perbedaan Mas sebelum Pak Jokowi begitu gencar mempromosikan kopi sama saat ini?

Yang pertama sekarang ini hampir semua menterinya minum kopi.

Selalu ada kopi.

Selalu ada kopi.

Yang kedua beberapa menteri yang dulu tidak suka kopi sekarang mereka juga minum kopi dan ini membuat ambience da juga suasana yang lebih akrab diantara kita. Karena dulu yang minum kopi sendiri, minum teh sendiri, yang air putih sendiri, sekarang mingle semuanya.

Menteri siapa pak yang tidak suka kopi dulu ?

Banyak, banyak.

Misalnya?

Mbak Puan termasuk minum teh. Sekarang minum ya minimal Mbak Puan minumnya adalah cappuccino dan coffee latte. Ya semuanya minum kopi.

Kalau Presiden kopinya pak?

Yang di-decaf.

Kita ke tema kedua Pak. Kemarin dalam kunjungan kerjanya Pak Presiden sempat juga berswafoto atau selfie. Tidak hanya sekali saja tapi juga beberapa kali setiap kunjungan ke luar negeri Presiden selalu berswafoto dengan sejumlah pejabat negara di sana. Apa yang bisa dimaknai dari swafoto atau selfie inikah secara diplomasi……..?

Yang paling utama adalah merasa adanya kedekatan, sehingga tidak ada barrier, tidak ada hambatan, tidak ada sekat diantara pemimpin yang ada. Kebetulan saya mendampingi presiden dalam berbagai event internasional, misalnya dengan PM Trudeau-Kanada, kemudian Macron, kemudian juga bahkan dengan Trump, bahkan dengan Turnbull, bahkan dengan Perdana Menteri Erdogan-Turki, bahkan dengan Raja Salman.

Jadi hampir semua pemimpin-pemimpin dunia sudah berswafoto, ber-selfie dengan presiden. Ini menunjukan adalah gesture persahabatan, gesture sebagai teman, gesture sebagai kawan akrab, gesture sebagai pairing. Bahkan dengan Xi Jinping yang dulu dikenal, ee apa, itu pun presiden bisa sangat dekat karena selfie itu bisa menjadi ice breaking, pemecah suasana, sehingga mereka bisa membahas hal yang serius. Karena kalau ada kedekatan emosi, kebersamaan, merasa sama-sama itu menjadi pintu untuk itu.

Kenapa itu dilakukan oleh Presiden jokowi? Itu diplomasi yang menurut saya  yang sangat milenial, kekinian, gampang dan bisa masuk kepada semua orang.

Mas Pram, tadi sempat menyebut kalau misalnya mas Pram juga ada di situ ketika Pak Jokowi selfie. Bisa cerita kejadian atau momennya itu seperti apa ketika selfie. Apakah pak jokowi yang memulai atau pejabat tersebut kah….?

Kebanyakan karena pemimpin dunia internasional sudah tahu bhawa Pak Jokowi ini bermain di media sosial. Punya vlog, punya Twitter, punya Instagram, kemudian juga Facebook. Mereka kan saling melihat. Dan kemita dengan Trump, Trump kan hanya punya Twitter, maka Trump sekarang setelah pertemuan dengan Pak Jokowi di G20 di Hamburg akhirnya punya yang lain karena Pak Jokowi di situ cerita bhawa sekarang ini pemimpin dunia sudah waktunya juga bisa memotret lewat social media dan salah satunya tentunya dengan mengeluarkan vlog. Dan ketika menyampaikan ini, kebetulan dengan PM Trudeau dan Trudeau juga membuat vlog bersama-sama dengan presiden Jokowi, dengan Macron, PM Turnbull-Australia juga. Inilah bagian dari diplomasi lebih moderen yang tidak kaku. Bahkan ketika dengan Putin pun, presiden Jokowi juga….

Ada pembicaraan enggak sih pak, atau ngomongnya apa dulu nih?

Enggak. Karena mereka sudah tahu.

Tapi ada beberapa pemimpin yang belum pernah selfie ya, misalnya PM Turki. Menurut saya mungkin sudah, tapi kan portokolnya pada waktu itu langsung seperti jagain, gitu, padahal PM Erdogan, PM Turki mau dan aakhirnya malah saya lihat, ininya ee kameranya Pak Presiden Jokowi dipegang gantian dipegang oleh Erdogan dan itu sekarang sudah tersebar di mana-mana.

Jadi menunjukkan bahwa sebenarnya orang bisa mingle, orang bisa menjadi lebih dekat melalui media selfie ini

Pak, kalau tadi sempat dibilang, paspampres di sana begitu. Kadang kalau pak jokowi ingin berswafoto atau selfie atau vlog harus izin dulu atau gimana?

Enggak, enggak. Langsung saja.

Langsung saja.

Biasanya pembicaraan di antara kedua pemimpin ini kan sudah saling mengenal secara personal ya. Apalagi Presiden Jokowi sudah merupakan bagian dari G20, negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Bahkan dengan Perdana Menteri India pun bisa ber-selfie, ini menunjukan mereka itu sudah sangat akrab, mereka sudah sangat saling mengerti, dan biasanya kalau ada pemimpin baru yang baru masuk dalam G20 ya mereka secara bersama-sama untuk melakukan selfie itu.

Termasuk kemarin?

Kemarin ketika Presiden Trump awal-awal atau dengan Macron ketika di Hamburg di G20.

Kalau yang baru-baru ini pak, ini Pak Jokowi yang minta atau…?

Ada yang kadang kala PM Turnbull, itu PM Australia beliau yang selalu minta. Jadi PM Turnbull itu minta 2 hal, 1 minta ada bilateral yang kedua adalah bisa ber-selfie atau ber-vlog dengan Presiden Jokowi, termasuk Presiden Korea Selatan yang baru.

Apakah karena pejabat di sana juga memandang……?

Karena Pak Jokowi adalah orang yang sangat humble, rendah hati, dan gesture-nya itu kan buat pemimpin dunia lainnya enak gitu untuk berkomunikasi.

Terakhir Pak, kalau bisa dimaknai ini sebenarnya menunjukkan Presiden Jokowi bisa dekat dengan siapa saja…?

Kalau, kalau kita lihat, Presiden Jokowi ini bisa selfie dengan rakyat yang terbawah atau dengan pemimpin dunia yang teratas, ini menunjukkan bahwa sebuah kepribadian yang bisa ada pada semua range, karena presiden yang dilahirkan dari rakyat sekarang ini kan salah satu yang kuat di dunia adalah Presiden Jokowi.

Untuk itulah kemudian kenapa beliau kalau selfie, baik dengan tokoh dunia maupun dengan masyarakat gesture tubuhnya sama, tidak ada perbedaan, selalu hangat. (FID/ES)

Berita Terbaru