Sambutan Presiden Joko Widodo pada Acara Groundbreaking Mobil Power Plant Jeranjang di Desa Kebunayu, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, NTB 11 Juni 2016

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 11 Juni 2016
Kategori: Transkrip Pidato
Dibaca: 6.600 Kali

Logo-Pidato2-8Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat pagi, salam sejahtera bagi kita semuanya.

Bapak, Ibu, dan Saudara sekalian, tadi sudah disampaikan oleh Bapak Gubernur Nusa Tenggara Barat bahwa pertumbuhan ekonomi di sini dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional jauh lebih baik. Di sini 9,9 persen pada kuartal I tahun ini, kalau nasional 4,92 persen. Artinya, di Nusa Tenggara Barat ekonominya dibandingkan provinsi-provinsi yang lain lebih baik.

Pada saat saya pergi ke beberapa negara, terakhir ke Korea, ke Rusia, ke Jepang banyak yang memuji ekonomi Indonesia karena bisa bertahan sedangkan ekonomi global, ekonomi dunia itu hampir semua negara mendapatkan masalah. Ada yang pertumbuhannya justru minus, ada yang tumbuh hanya 1-2 persen sehingga banyak sekali pengangguran di negara-negara yang lain. Mereka memuji kita. Tapi saya masih malu kalau mereka tahu di provinsi-provinsi kita, masih, terutama urusan listrik masih banyak yang byarpet, masih banyak yang lampunya kadang-kadang masih mati. Karena apa? Pasokan listriknya memang masih kurang.

Di NTB sendiri, tadi saya bertanya Pak Direktur Utama PLN, Pak Dirut, memang juga masih kurang. Memang masih kurang. Jadi di sini saya kira di beberapa tempat, saya yakin, karena kurang, saya yakin masih ada yang byarpet. Kalau mau tambah daya pasti belum bisa dipenuhi. Oleh sebab itu, proyek ini, proyek mobile power plant ini sebetulnya sudah dimulai 4 bulan yang lalu untuk menyiapkan konstruksinya, meskipun mesinnya belum masuk.

Saya memang tidak pernah mau sekarang untuk memulai proyek dengan groundbreaking. Jadi waktu belum ada apa-apa saya suruh datang, saya tidak mau. Saya lebih baik datang pada saat proyek sudah berjalan sehingga bisa memastikan kapan proyek ini selesai. Tadi saya menanyakan ke Pak Dirut katanya kira-kira insya Allah Agustus akan selesai. Tapi karena di NTB nanti akan ada MTQ kalau bisa diusahakan sebelum MTQ itu bisa dirampungkan. Tetapi ini juga, tadi urusan yang berkaitan dengan mesin juga tidak mudah. Kalau bisa diusahakan, tapi kalau tidak bisa ya tetap diusahakan.

(Dialog Presiden RI dengan Masyarakat)

Bapak, Ibu sekalian yang saya hormati, ini tadi spontan. Saya mau ngecek sebetulnya yang masih belum pasang listrik banyak ndak sih? Ternyata banyak. Kemarin di Banten ada berapa? Saya suruh maju ada 19. Ini tadi belum dihitung berapa itu.

Artinya apa? Memang listrik ini dibutuhkan oleh rakyat, listrik dibutuhkan oleh masyarakat. Kalau untuk usaha-usaha kecil di malam hari, entah jahitan, entah membuat kue, dan lain-lain itu dibutuhkan listrik. Tetapi kalau dalam rumah tangga itu tidak ada listrik, usaha ini tidak akan berkembang. Belum yang berkaitan dengan masalah anak. Anak-anak ini kalau mau belajar dan tidak ada listrik juga tidak bisa belajar. Problem-problem konkrit seperti ini yang kita hati-hati dan harus kita selesaikan bersama.

Terakhir ini tadi urusan listrik, Pak Dirut yang bayar saya apa Pak Dirut PLN? Bener? Kemarin sudah bayari, ini bayari lagi, masih kuat? Bener? Kalau enggak kuat, saya bayar juga masih kuat.

Baiklah, yang terakhir saya nanti minta laporannya untuk penyelesaian mobile power plant di Jeranjang ini dan semoga tadi apa yang sudah ditargetkan bisa selesai. Tadi kalau saya lihat ini konstruksinya juga hampir siap, tinggal mesinnya masuk. Saya kira kalau dikerjakan siang malam insya Allah nanti bisa kita selesaikan.

Demikian sedikit yang bisa saya sampaikan dan dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, pembangunan MPP Jeranjang 2x25MW dilanjutkan.

Terima kasih.
Wassalamualaikam warahmatullahi wabarakatuh.

Transkrip Pidato Terbaru