Sambutan Presiden Joko Widodo pada Penyerahan Sertifikat Tanah Wakaf di Sumatra Barat, 9 Februari 2018, di Masjid Raya Sumatra Barat, Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 16 Maret 2018
Kategori: Transkrip Pidato
Dibaca: 5.405 Kali

Logo-Pidato2Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakatuh,
Bismillaahirrahmaanirrahim,
Alhamdulillahirabbil’alamin wassalatu wassalamu ‘ala ashrifil anbiya i wal-mursalin,
Sayidina wa habibina wa syafiina wa maulana Muhammaddin,
wa ‘ala alihi wa sahbihi ajma’in amma ba’du.

Yang saya hormati Yang Mulia para ulama, para alim ulama yang pada Sidang Majelis hari Jumat pada hari ini,
Seluruh jamaah Salat Jumat yang saya hormati.

Pada siang hari ini, kita akan menyerahkan delapan belas sertifikat masjid, musala, dan surau yang ada di Sumatra Barat. Tetapi tadi pagi saya sudah memerintahkan kepada Menteri ATR/Kepala BPN agar seluruh masjid, musala, surau yang ada di Sumatra Barat ini diberikan sertifikatnya dan diselesaikan maksimal dua tahun ini, tidak lebih.

Kenapa ini kita lakukan? Karena di banyak tempat saya mendengar, mendapat informasi bahwa tanah-tanah wakaf ini kalau enggak disertifikatkan, kadang masih ada sengketanya. Sengketa lahan, sengketa tanah itu bisa terjadi. Oleh sebab itu, dengan tanda bukti hak hukum atas tanah yaitu sertifikat maka yang namanya sengketa menjadi bisa kita hilangkan atas masjid, musala, ataupun surau-surau yang ada di Sumatra Barat.

Kami sudah memulai di Sumatra Barat ini dan nanti akan kita lakukan di seluruh provinsi yang ada di tanah air kita. Seluruh masjid, seluruh musala yang ada harus diberikan sertifikat dan itu tanggung jawab dari Menteri ATR/Kepala BPN yang pada siang hari ini juga hadir di sini. Berdiri Pak Menteri. Saya belum mendapatkan informasi berapa jumlah masjid, musala, dan surau yang ada di Sumatra Barat tetapi saya sudah perintahkan kepada Pak Menteri tadi maksimal dua tahun harus diselesaikan.

Yang kedua, saya mengajak kepada kita semuanya, meskipun tadi sudah disampaikan secara jelas oleh Bapak Kyai H. Prof. Ma’ruf Amin, beliau Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, bahwa negara kita ini negara yang sangat beragam. Sebagai sebuah negara besar kita memiliki 714 suku, memiliki 1.100 lebih bahasa daerah/bahasa lokal. Kita memiliki juga agama yang berbeda-beda. Inilah anugerah yang diberikan Allah kepada kita bangsa Indonesia, beragam, bermacam-macam, majemuk. Yang tinggal di 17.000 pulau yang kita miliki.

Saya pernah bertanya kepada Duta Besar Singapura, saya tanya, “ada berapa suku di Singapura?” “Empat”. Negara kita 714. Saya baru saja dari Afghanistan, saya tanya Presiden Ashraf Ghani, Presiden Afghanistan, “ada berapa suku di Afghanistan?” “Tujuh suku”. Indonesia 714. Kenapa ini harus saya sampaikan di mana-mana? Karena saya ingin mengajak kepada kita semuanya untuk menjaga ukhuwah kita, menjaga persaudaraan kita, menjaga persatuan kita, menjaga kesatuan kita. Karena memang kita ini berbeda-beda. Baik ukhuwah Islamiyah kita, maupun ukhuwah wathaniyah kita. Karena kita berbeda suku, berbeda agama, berbeda bahasa daerah. Jangan sampai karena perbedaan suku kita tidak menjadi satu, karena perbedaan agama kita putus hubungan, karena perbedaan bahasa daerah kita tidak bisa menjalin persaudaraan kita.

Pada kesempatan yang baik ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas sambutan yang hangat dari seluruh masyarakat Sumatra Barat. Saya kemaren keliling dari Dharmasraya, kemudian ke Kabupaten Solok, ke Kota Solok, ke Kabupaten Tanah Datar, ke Kota Sawahlunto, ke Sijunjung, tadi pagi ke Padang Panjang, dan sekarang ke Kota Padang. Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih atas sambutan yang sangat baik yang diberikan masyarakat kepada saya dan rombongan.

Saya kira itu sedikit yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini.
Terima kasih.
Saya tutup.
Wassalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakatuh.

Transkrip Pidato Terbaru