Sambutan Presiden Joko Widodo pada Peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Gas Mobile Power Plant Parit Baru 4×25 MW, di Mempawah, Kalimantan Barat, 18 Maret 2017

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 18 Maret 2017
Kategori: Transkrip Pidato
Dibaca: 5.205 Kali

Logo-Pidato2Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat siang,
Salam sejahtera bagi kita semuanya.

Bapak, Ibu, Saudara-saudara sekalian yang saya hormati,
Saat saya ke sini, meletakkan batu pertama, saat itu saya bertanya kapan selesai mobile power plant yang sedang dalam proses dibangun.

Disampaikan oleh Direktur Utama PLN saat itu, “enam bulan, Pak.”
“Benar enam bulan?”
“Benar, Pak.”
“Janji?”
“Janji, Pak.”
Saya yakin. Ternyata memang selesai, selesai.

Yang dikerjakan saat itu memang bukan hanya yang di Menpawah, di Kalimantan Barat saja. Ada 8 (delapan) saat itu yang juga mulainya hampir sama: di Lombok, di Bangka, di Lampung, di Nias, Pontianak, di Riau, di Belitung, dan di Medan. Alhamdulillah semuanya sudah selesai sebanyak 500 megawatt. Semuanya sama.

Kenapa ini dikerjakan cepat? Karena keluhannya sama, kekurangan listrik, byarpet, kekurangan listrik, byarpet, di semua provinsi, di semua kota, di semua kabupaten. Oleh sebab itu, kenapa dipilih mobile power plant, karena membangunnya lebih cepat. Kalau kita pakai yang batubara bisa sampai 4,5 – 4 tahun, sampai 5 tahun. Tapi ini bisa dikerjakan cepat.

Saya hanya titip ini Pak Gubernur, soalnya di Kalimantan Barat ini pertumbuhan ekonominya di atas nasional. Kalau nasional hanya 5,02 persen, di Kalimantan Barat itu 5,22 persen, lebih tinggi dari nasional. Kalau listriknya tidak disiapkan, di daerah lain juga sama, di provinsi yang lain juga sama, kalau listrik itu tidak ada bagaimana investor mau membangun hotel? Tidak akan mau. Investor mau membangun industri, siapa yang mau enggak ada listriknya. Investor mau membangun pabrik, siapa yang mau kalau enggak ada listriknya. Padahal di situ adalah membuka lapangan-lapangan pekerjaan bagi penduduk di provinsi, di kota, dan di kabupaten itu.

Oleh sebab itu, kecepatan ini memang seharusnya kita lakukan. Tetapi saya titip, ini adalah mobile power plant artinya setiap saat harus dipindah harus bisa dipindah ke pulau yang lain, ke tempat yang lain yang juga sangat membutuhkan. Misalnya, di sini nanti, seperti tadi disampaikan oleh Menteri ESDM, sudah ada suplai dari sumber yang lain, misalnya 1.100 atau 1.300, sudah, berarti sudah berlimpah, bisa ini dipindahkan ke pulau yang lain yang juga masih memerlukan. Karena ini mobile, bisa dipindah-pindah.

Yang kedua, saya titip ini mobile power plant ini memang pakai gas. Tapi sekarang masih pakai MFO. Oleh sebab itu, saya perintahkan saat ini mumpung saya ingat kepada Menteri ESDM, agar gas untuk pembangkit listrik seperti ini diberikan prioritas. Sehingga harganya bisa lebih efisien. Jangan sampai nanti diterus-teruskan tidak pakai gas, hingga efisiensi menjadi hilang.

Yang kedua, yang berkaitan dengan 34 pembangkit listrik kita yang mangkrak. Saya titip, ini titip, yang bisa diteruskan silakan diteruskan. Tetapi dengan catatan-catatan, sisi hukumnya harus sudah beres. Yang kedua, dibangun betul sesuai dengan kualitas yang kita inginkan. Saya tidak mau nanti jadi, kapasitasnya hanya 30 persen atau 40 persen, untuk apa? Saya bisa ngecek itu. Jadi jangan main-main dengan hal-hal yang berkaitan teknis, detil. Pasti saya akan lihat karena menyangkut uang yang triliunan.

Seperti contoh yang di sebelah kita ini, saya dulu sudah marahin ini, hampir satu setengah triliun. Ini, bukan yang ini, jangan keliru, itu. Duit gede banget. Ada 34 lokasi, tersebar di seluruh Indonesia. Silakan diteruskan tetapi ingat yang saya sampaikan tadi, masalah hukum sudah selesai. Yang kedua, dikerjakan betul sehingga kapasitas nanti bisa maksimal. Jangan sampai diteruskan hanya untuk menutupi masalah yang ada. Enggak mau saya.

Ada yang hanya dicat baru. Ada yang dibelikan turbin, turbinnya turbin lama. Jangan dipikir saya enggak tahu. Supaya Saudara-saudara ngerti saja, saya biasa bekerja detil.

Silakan, saya memberikan ruang, diteruskan silakan. Karena juga uang yang kita yang sudah nancep habis di situ juga banyak. Tetapi jangan dimain-mainin lagi. Nanti kena 2 (dua) masalah hukum nanti. Saya tegas mengenai hal-hal seperti ini.

Jadi saya harapkan silakan itu kalau memang masalah hukum selesai, bisa dilanjutkan, lanjutkan, tetapi betul-betul bermanfaat. Karena ini kita tidak beli listrik. Kalau yang beli listrik tidak apa-apa kalau kapasitasnya tidak penuh, kita belinya listrik kok. Karena yang ini kita buat pabrik listrik. Bodoh-bodohannya seperti itu, buat pabrik listrik dan uangnya dari kita, dari PLN, jadi kalau di main-mainin awas. Saya hanya satu kata, awas. Itu saja.

Kok pada diam? Enggak usah takut. Hal-hal kalau baik itu pasti enggak, enggak. Saya back up kalau yang baik, tapi kalau enggak bener-bener, hati-hati, hati-hati.

Saya kira itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, saya resmikan pembangkit listrik 500 megawatt untuk lokasi di Mempawah-Kalimantan Barat, Jeranjang-Lombok, di Air Anyir di Bangka, di Tarahan di Lampung, di Nias, kemudian di Balai Pungut di Riau, di Suge di Belitung, di Paya Pasir di Medan, dan di Mempawah-Kalimantan Barat.

Terima kasih,
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Transkrip Pidato Terbaru