Sambutan Presiden Joko Widodo pada Peresmian Ruas Tol Kartasura-Sragen, 15 Juli 2018, di Gerbang Tol Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 15 Juli 2018
Kategori: Transkrip Pidato
Dibaca: 3.307 Kali

Logo-Pidato2Bismillahirahmanirrahim,
Assalamu’alaikum warahmatullahi  wabarakatuh,
Selamat pagi,
Salam sejahtera bagi kita semuanya.

Yang saya hormati para Menteri Kabinet Kerja, Pak Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, Wali Kota, Wakil Wali Kota, serta seluruh Direktur Utama/Direksi Bank BUMN kita,
Bapak-Ibu sekalian hadirin yang berbahagia.

Tol ini sebetulnya tadi malam sudah saya resmikan, karena saya sudah lewat, jam 7 lewat ke Sragen, kemudian balik lagi jam 10.30 ke Solo lagi. Tapi ya tidak apa-apa kita ulang.

Saya gembira karena jalan tol ruas Kartasura-Sragen ini telah selesai dan secara bertahap tol Trans Jawa akan mulai akan tersambung mulai dari Merak hingga Banyuwangi.

Saya titip yang pertama, ini akan memperlancar mobilitas barang, mobilitas orang, dan bisa menurunkan biaya logistik.

Dan pada kesempatan yang baik ini saya titip, tadi sudah disinggung oleh Pak Menteri PU, mengenai rest area, jangan sampai titik-titik yang ada kegiatan ekonomi itu justru diisi oleh merek-merek asing, brand-brand asing. Saya minta di setiap rest area jualannya bukan McD, bukan Kentucky, bukan Starbucks, harus mulai diganti satai, soto, tahu guling, gudeg.

Saya sudah perintah ke Menteri BUMN dan Menteri PU untuk diubah, nanti kerja sama dengan kabupaten/kota, dengan provinsi, sehingga yang namanya batik bisa dijual di rest area, telur asin bisa dijual di rest area, makanannya yang tadi. Kalau minum ya jangan Starbucks, wedang ronde gitu, saya kira bisa dijual di rest area. Bukan Starbucks, bukan yang lain-lainnya.

Ini harus kita mulai. Jangan sampai ada suara-suara, “Pak, sekarang telur asin omsetnya anjlok”. Nanti kalau dibuatkan di rest area sekarang beda lagi. Saya sudah perintah kemarin ke Bupati Batang untuk segera dicarikan tanah. Saya enggak tahu kerja samanya dengan BUMN seperti apa, tapi itu buat saya harus. Jangan sampai ada yang merasa ditinggal karena pembangunan ini.

Pembangunan ini memang harus kita laksanakan karena dalam rangka kompetisi/persaingan global tidak ada kata lain bahwa kita harus semakin memperkuat competitiveness index kita, daya saing kita. Kalau tidak, sudah lewat kita ditinggal oleh negara-negara lain.

Sekali lagi, saya ingin menyampaikan di sini bahwa kita sudah ditinggal oleh negara-negara tetangga kita dalam stok infrastruktur kita, dalam daya saing kita. Kita sudah kalah. Kalau dengan Singapura sudah kalah, jelas sudah lama. Dengan Malaysia kita sudah kalah. Dengan Filipina kita kalah. Baru saja dengan Vietnam kita kalah. Saya enggak mau kita nanti ditinggal lagi oleh Laos, oleh Kamboja, karena ketidakcepatan kita dalam membangun hal-hal yang fundamental.

Kita harapkan setelah pembangunan, setelah investasi di bidang infrastruktur, kita akan menginjak ke tahapan besar kedua, yaitu investasi di sumber daya manusia.

Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, saya resmikan Tol Kartasura-Sragen sepanjang 35 kilometer sebagai bagian dari ruas Tol Solo-Ngawi.

Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Transkrip Pidato Terbaru