Sekretaris Kabinet: Wisuda Merupakan Awal Untuk Berbakti Kepada Bangsa dan Negara

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 8 Desember 2018
Kategori: Berita
Dibaca: 15.346 Kali
Seskab memberikan selamat kepada perwakilan wisudawan/wisudawatidi Gedung Serbaguna Graha UIGM Palembang, Sabtu (8/12). (Foto: Humas/Jay).

Seskab memberikan selamat kepada perwakilan wisudawan/wisudawatidi Gedung Serbaguna Graha UIGM Palembang, Sabtu (8/12). (Foto: Humas/Jay).

Sekretaris Kabinet (Seskab), Pramono Anung, memberikan orasi ilmiah pada Sidang terbuka Senat Universitas Indo Global Mandiri (UIGM) dan Wisuda Diploma 3, Sarjana, dan Pasca Sarjana ke-11 sesi 2 di Gedung Serbaguna Graha UIGM Palembang, Sabtu (8/12).

“Wisuda ini merupakan awal dari tantangan saudara untuk betul-betul bekerja di masyarakat,” ujar Seskab di hadapan 335 wisudawan dan wisudawati UIGM.

Seskab yang tiba pukul 08.30 WIB dan disambut oleh Rektor UIGM, Marzuki Ali, menyampaikan bahwa setelah wisuda, para wisudawan/wisudawati agar tidak terburu-buru menikah namun berbaktilah terlebih dahulu kepada orang tua.
“Karena saya yakin orang tua yang ada di ruangan ini masih mendoakan kalian semua untuk bisa berhasil dan juga berhasil di masyarakat karena tidak semua orang tua menikmati pendidikan seperti Saudara-saudara sekalian,” ujar Seskab memberikan motivasi bahwa sekarang ini saatnya memperbaiki keturunan dari keluarga.
Lebih lanjut, Seskab menyampaikan bahwa wisuda merupakan awal untuk bisa berbakti pada bangsa dan negara dan terutama bagi keluarga.
“Karena semua orang yang jadi, pasti karena doa orang tua terutama doa Ibu. Sebab kalau doa Bapak, doanya bisa macam-macam. Kalau doa Ibu, pasti lebih tulus,” ujar Seskab yang juga merasakan bahwa doa Ibu itulah yang kemudian membuat dirinya jauh lebih kuat.
Keberagaman Indonesia
Pada kesempatan itu, Seskab menyampaikan keberagaman Indonesia yang dari banyak suku dan bahasa dengan jumlah penduduk 263 juta serta mayoritas muslim.
Presiden Joko Widodo (Jokowi), menurut Seskab, dihormati di dunia karena sebagai negara demokrasi yang besar dan suasana lebih stabil dibandingkan dengan negara lain.
Menurut World Bank, IMF, dan McKenzie, lanjut Seskab, Indonesia pada tahun 2040 atau 2045 akan menjadi kekuatan 4 atau 5 ekonomi dunia.
Sekarang ini, tambah Seskab, seseorang dapat menjadi apa saja. Ia juga menyampaikan bagaimana Jack Ma dapat menjelma menjadi orang paling kaya di Cina melalui Alibaba.
“Yang paling penting adalah mau bekerja keras melakukan inovasi dan betul-betul mempunyai dedikasi untuk melakukan hidup,” ujarnya.
Mas Pram, panggilan akrab Seskab Pramono Anung, menyampaikan bahwa jangan berpikir hanya menjadi pemain di kandang sendiri namun tidak mau bertarung di dunia global.
“Saudara-saudara sekalian harus keluar dari zona nyaman ini, harus berani keluar dari zona nyaman. Sebab kalau kemudian begitu lulus tetap dengan orang tua, tidak mau berinovasi, tidak mau berkreasi, tidak mau bekerja menjadi anak mama saudara tidak akan pernah tercatat dalam sejarah,” kata Seskab.
Untuk menjadi orang yang berguna, saran Seskab, harus keluar dari zona nyaman. Ia menambahkan bahwa tidak hanya menikmati makan tekwan, mie telor, dan pempek saja, namun harus bisa makan masakan-masakan lain seperti hamburger, hotdog, tapi yang halal.
“Artinya apa? Saudara-saudara harus menjadi petarung Global dunia. Jangan hanya menjadi petarung lokal sebab masa depan tidak ada yang tahu dan sekarang ini banyak orang yang bekerja hanya karena gadget atau Iphone-nya dan penghasilannya luar biasa,” tambah Seskab.
Dunia, lanjut Seskab, sudah berubah total. Dirinya meyakini sekarang ini hampir yang diwisuda ini mungkin sudah tidak membaca lagi yang namanya koran dalam bentuk cetak, tetapi melalui gadget atau online karena sudah menjadi digital.
“Untuk itu, Saudara-saudara harus masuk ke wilayah itu. Apapun ilmu yang Saudara peroleh, Saudara harus masuk ke wilayah itu,” tambahnya.
Perguruan tinggi, menurut Seskab, adalah tempat untuk menempa intelektual, tetapi masa depan para wisudawan, tidak semata bergantung pada perguruan tinggi.
“Banyak yang di sekolah nilainya terbaik, tetapi di luar sekolah dalam kehidupan nyata dia tidak bisa menjadi yang terbaik. Kalau saya lihat wajah-wajah yang diwisuda hari ini adalah wajah-wajah yang memberikan harapan ke depan,” ujar Seskab seraya mengingatkan kembali untuk keluar dari zona nyaman.
Seskab berpesan kepada para Wisudawan untuk mencari pengalaman karena kesalahan dan pengalaman yang menjadi guru paling berharga.
“Maka dengan demikian doa orang tua, kerja keras Saudara-saudara sekalian, inovasi yang ada, perubahan zaman yang Saudara adaptasi inilah, yang kemudian membuat seseorang menjadi berhasil atau tidak,” tambah Seskab yang hadir dengan didampingi oleh Staf Khusus Emir Kresna Wardhana. (RAH/EN)
Berita Terbaru