Serahkan Ribuan Traktor Gratis, Presiden Jokowi: 2-3 Tahun Ini Harus Swamsembada Beras

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 31 Januari 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 581.435 Kali
Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat berkunjung ke Desa Sonorejo, Kabupaten  Sukoharjo, Jateng, Sabtu (31/1)

Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat berkunjung ke Desa Sonorejo, Kabupaten Sukoharjo, Jateng, Sabtu (31/1)

Setelah mengunjungi Kabupaten Ngawi, Jawa Timur (Jatim), Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ibu Negara Iriana Widodo langsung melanjutkan perjalanan ke Desa Sonorejo, Kabupaten  Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng), Sabtu (31/1) siang, untuk menyerahkan bantuan ribuan traktor gratis kepada kelompok tani setempat.

Didampingi Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Presiden Jokowi mengatakan,  bantuan 6.082 unit traktor tangan itu tidak benar-benar gratis, tapi ada targetnya yaitu agar produksi meningkat.

“Sanggup ndak? Mpun songgap sanggup mawon lho!,” tanya Jokowi kepada ribuan petani yang menghadiri acara tersebut, dan langsung dijawab oleh mereka “Sanggup”.

Presiden menegaskan, ia akan mengawasi pencapaian target produksi beras di Jateng, karea nanti setelah  diberi lagi traktor, diberi lagi pupuk, diberi lagi benih, provinsi ini harus mampu menambah produksi sampai 2 juta ton.

“Petaninya awas, Pak Gubernurnya juga awas, Kepala Dinasnya, Pak Bupatinya awas, tidak akan saya beri lagi yang namanya traktor satu pun. Nggih toh? Kan podho penake, traktor diberi gratis, nggih mboten?,” ujar Jokowi.

Presiden Jokowi berjanji, nanti kalau itu targetnya bisa dicapai, maka ia akan menambah lagi traktornya, tambah lagi bendungannya, tambah lagi perbaikan irigasinya. “Karena memang konsentrasi kita, saya hampir setiap Sabtu dan Minggu ini muter ke seluruh Indonesia bagi-bagi traktor, bagi-bagi traktor, bagi-bagi traktor terus,” terangnya.

Menurut Kepala Negara, pemerintah memasang target agar dalam 2-3 tahun ini bisa swasembada beras. Lalu, dilanjutnya dengan kedelai, dengan jagung, dengan produk-produk pertanian yang lainnya.

“Kita tidak ingin komoditas-komoditas pertanian itu impor dari negara yang lain. Jangan, kita malu, kita punya sawah yang sangat luas, tetapi waktu kemarin saya ketemu dengan Presiden Vietnam coba, malu ndak, ketemu saya ditanya apa, Presiden Jokowi kapan impor lagi, beli beras lagi dari Vietnam coba?,” kata Jokowi.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa kita akan terus bangun bendungan, waduk.Ia menyebutkan, di seluruh Indonesia ada 49 waduk, perbaikan-perbaikan waduk semuanya. Tadi di Ngawi juga perbaikan bendungan dilakukan cepat sekali, pagi-siang-malam dikerjakan dan 2 (dua) minggu lagi insya Allah selesai.

“Kita harapkan dengan cara-cara kerja cepat seperti ini apa yang kita targetkan betul-betul bisa kita raih, dan petani berada pada posisi yang paling depan, paling depan,” ujarnya.

Terkait pengadaan pupuk, Preside Jokowi mengatakan, bahwa tata kelola pupuk juga terus dibenahi. Diakuinya, memang ini belum baik tapi dalam progress penataan. Ia menjamin,  tidak ada lagi yang namanya pupuk terlambat.

“Saya sudah sampaikan ke Menteri BUMN kalau pupuknya terlambat-terlambat seperti ini Direktur Utama yang berkaitan dengan distribusi pupuk saya pastikan, saya pastikan dicopot, bukan diganti– bukan diganti, dicopot. Kalau tidak kita tegasin seperti itu kita akan seperti ini terus,” pungkasnya.

(Humas Setkab/ES)

 

Berita Terbaru