Serahkan Surat Kepercayaan, 8 Dubes Baru Negara Sahabat Apresiasi Peran Indonesia di Dunia

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 12 Januari 2017
Kategori: Berita
Dibaca: 27.525 Kali
Presiden Jokowi bersalaman dengan Dubes Amerika Serikat saat penyerahan surat kepercayaan dari 8 Negara Sahabat di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (12/1). (Foto: Humas/Rahmat)

Presiden Jokowi bersalaman dengan salah satu Dubes saat penyerahan surat kepercayaan di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (12/1). (Foto: Humas/Rahmat)

Delapan duta besar (Dubes) baru negara sahabat menilai, peran Indonesia yang sangat penting bagi kawasan dan dunia internasional. Beberapa Duta Besar secara spesifik menyampaikan apresiasi yang tinggi bagi peran Indonesia di ASEAN dan di isu-isu yang terkait dengan humaniter terkait dengan isu di Rakhine State, Myanmar.

Demikian disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, usai mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima penyerahan surat-surat kepercayaan dari 8 (delapan) dubes baru negara sahabat, di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (12/1) siang.

Para dubes baru negara sahabat itu juga memberikan apresiasi mereka terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang relatif lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia, dan mereka ingin meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi dengan Indonesia.

“Misalnya, Bangladesh secara spesifik terdapat keinginan yang sangat kuat untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dengan Indonesia karena Bangladesh penduduknya hampir 170 juta. Tahun lalu Indonesia sudah mengekspor 50 gerbong kereta api, tahun ini kita sedang berusaha untuk meningkatkan ekspor gerbong kereta api kita di sana,” kata Menlu seraya menambahkan, bahwa  Bangladesh juga memerlukan coal atau batu bara yang cukup banyak untuk mendukung industrinya.

Dengan Perancis, menurut Menlu, dibicarakan mengenai kolaborasi dua negara dalam konteks konflik Palestina. Ia menegaskan, Indonesia mendukung inisiatif Perancis untuk melakukan International Peace Conference.

“Saya sendiri hadir pada bulan Juni yang lalu dan Januari ini, tanggal 15 ada pertemuan yang kedua namun saya tidak bisa hadir sehingga nanti Wakil Menteri Luar Negeri yang akan hadir. Jadi, Indonesia bersama dengan Perancis dan bersama banyak negara bisa untuk mendukung International Peace Conference dalam konteks Palestina dan Israel,” jelas Menlu.

Adapun dengan Maroko, lanjut Menlu, dibicarakan bagaimana kedua negara bekerja sama untuk counter terorrism, bagaimana bekerja sama untuk mempromosikan Islam yang moderat.

Dengan Portugal, menurut Menlu, hubungan budaya kedua negara  cukup bagus. Ia menyebutkan, Portugal menginginkan kerja sama yang meningkat di bidang ekonomi karena mereka sudah dapat keluar dari krisis ekonomi mereka. Sehingga, potensi untuk meningkatkan kerja sama ekonomi semakin besar karena masalah ekonomi mereka sudah sangat membaik perkembangannya.

Untuk Amerika Serikat, menurut Menlu, Presiden Jokowi menceritakan sudah menelepon Presiden Terpilih Donald Trump. Kemudian dibicarakan mengenai komitmen dari Amerika Serikat untuk meneruskan kerja sama komprehensif dengan Indonesia.

“Secara spesifik Dubes Donovan juga mengapresiasi peran-peran yang dimainkan oleh Indonesia, baik di kawasan ASEAN maupun di dunia internasional,” terang Menlu.

Dengan Mauritius, dibicarakan mengenai masalah IORA karena Mauritius adalah head dari sekretariat IORA (Indian Ocean Rim Association). Jadi sangat mendukung rencana KTT IORA yang akan diketuai oleh Indonesia.

Dengan Rwanda dibicarakan mengenai masalah perdagangan. Menurut Menlu, di tahun 2016 kemarin perdagangan Indonesia ke Rwanda itu naik 16 kali lipat. “Jadi ini merupakan suatu potensi yang besar yang ingin kita kelola. Penduduknya memang tidak begitu banyak, 12 juta, tetapi kalau kita lihat tren perdagangannya sangat promising,” jelas Menlu.

Delapan Dubes Baru

Kedelapan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) untuk Republik Indonesia yang menyerahkan surat-surat kepercayaan adalah:

  1. Jean-Charles Berthonnet, Duta Besar LBBP Republik Perancis untuk Republik Indonesia;
  2. Benabdellah Ouadîa, Duta Besar LBBP Kerajaan Maroko untuk Republik Indonesia;
  3. Rui Fernando Sucena Do Carmo, Duta Besar LBBP Republik Portugal untuk Republik Indonesia;
  4. Joseph R. Donovan Jr., Duta Besar LBBP Amerika Serikat untuk Republik Indonesia;

      5. Mayor Jenderal Azmal Kabir, Duta Besar LBBP Republik Rakyat Bangladesh untuk Republik Indonesia;

  1. Issop Patel, Duta Besar LBBP Republik Mauritius untuk Republik Indonesia, berkedudukan di Kuala Lumpur (Malaysia);
  2. Guillaume Kavaruganda, Duta Besar LBBP Republik Rwanda untuk Republik Indonesia, berkedudukan di Singapura; dan
  3. Tom D. Kijiner, Duta Besar LBBP Republik Kepulauan Marshall untuk Republik Indonesia, berkedudukan di Tokyo (Jepang).

Dalam upacara penyerahan Surat-surat Kepercayaan, satu per satu Duta Besar untuk Republik Indonesia tiba di Halaman Istana Merdeka dan dikumandangkan lagu kebangsaan masing-masing negara yang dibawakan oleh Marching Band Paspampres.

Selanjutnya, Presiden menerima  Surat-surat Kepercayaan dari 8 Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) itu secara berurutan di ruang Credential Istana Merdeka.

Pertemuan dilanjutkan dengan Veranda Talk di teras belakang Istana Merdeka. Saat Veranda Talk itu, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Pertemuan diakhiri pada pukul 11.00 WIB dengan foto bersama 8 Duta Besar di depan Istana Merdeka diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Hadir mendampingi Presiden dalam upacara Credential, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Negara Pratikno, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. (FID/ES)

Video terbaru:

Keterangan Pers Presiden Joko Widodo mengenai penambahan kuota haji Indonesia (11/1) 

Pertemuan Presiden Joko Widodo dengan delegasi Parlemen Korea Selatan (12/1) 

Upacara Penyerahan Surat-surat Kepercayaan dari Dubes LBBP untuk Republik Indonesia (12/1) 

Berita Terbaru