Soal Labuh Jangkar, Gubernur Kepri Ingin Pemerintah Provinsi Terlibat

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 5 Mei 2017
Kategori: Nusantara
Dibaca: 6.009 Kali
Menko Kemaritiman dan Gubernur Kepri berbincang usai Rapat di Jakarta, Jumat (5/5).

Menko Kemaritiman dan Gubernur Kepri berbincang usai Rapat di Jakarta, Jumat (5/5).

Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), H Nurdin Basirun, kembali menegaskan agar pusat harus melibatkan Pemprov Kepri dalam pemanfaatan kawasan lego jangkar.

Hal ini karena Nurdin ini keselamatan pelayaran tidak terganggu dan areal tangkap nelayan tetap aman.

“Tolong kami dilibatkan. Karena ini terkait areal tangkap nelayan dan keselamatan pelayaran,” kata Gubernur Nurdin saat menghadiri Rapat Langkah dan Kebijakan Pengelolaan Kawasan Lego Jangkar di Selat Philips dan Selat Singapura, di Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Jumat (5/5).

Rapat ini dipimpin langsung Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan. Dalam pertemuan selama satu jam itu, Luhut menegaskan bahwa semua harus ditata ulang pengelolaannya.

“Koordinasi dengan baik. Semua harus dilibatkan. Keterlibatan pemda harus,” kata Luhut.

Luhut ingin pengelolaan selama ini harus diaudit. Hasil audit ini, menurut Luhut, menjadi salah satu dasar untuk meneruskan tata kelola masalah ini.

“Dengarkan juga aspirasi dari pemda karena wilayah daratannya kecil. Revenue-nya harus ada. Jangan ada main main lagi,” tegas Luhut.

Kepada wartawan usai pertemuan, Nurdin menyebutkan potensi sektor maritim memang cukup besar. Pembahasan yang dilakukan, menurut Nurdin, masih potensi sektor jasa, belum lagi sektor pariwisata.

“Ini masih sektor jasa, kapal, dan logistik. Lego jangkar di seluruh wilayah Kepri akan melibatkan pemda, BUMD dan BUMN,” kata Nurdin.

Luhut sendiri setuju dengan hal tersebut. Usai pertemuan, Nurdin dan berbincang empat mata di ruang kerja Menko. Nurdin memaparkan potensi maritim Kepri. Luhut menyambut baik perbincangan itu.

“Pak Gubernur ini memang luar biasa. Tahu semua potensi Kepri,” kata Luhut.

Luhut menegaskan, potensi laut Indonesia memang besar. Dalam catatannya, potensi itu hingga angka Rp20 ribu triliun. Namun, pemanfaatan pengelolaannya belum sampai 10 persennya.

Terhadap pengelolaan labuh jangkar di Kepri, Luhut menegaskan jangan ada instansi yang mengedepankan ego sektoralnya.

“Apapun yang dikerjakan, kerjakan dalam satu tim. Kita harus kompak. Jangan ada satu pun instansi yang mengklaim beres karena dia,” kata Menko.

Menurut Luhut, hilangkan masalah ego sektoral. Sebagai TNI, Luhut percaya betul dengan kerja team.

Tampak hadir dalam pertemuan itu Wakil Menteri Keuangan, Mardiasmo, pihak-pihak terkait dari Kementerian Perhubungan, Kemendagri, KemenPAN RB, pihak TNI dan lainnya.

Banyak kemajuan pada pertemuan itu. Dikabarkan, sebelum Ramadan, masalah pengelolaan ini akan tuntas.

Gubernur memang ingin permasalahan labuh jangkar ini segera diselesaikan. Karena itu, usai melakukan Safari Subuh di Masjid Jami’ Baloi Center Batam, dengan penerbangan paing pertama Nurdin ke Jakarta untuk menghadiri pertemuan ini.

Usai pertemuan pukul 11.00 WIB, Nurdin langsung kembali ke Jakarta untuk terbang lagi ke Batam pada pukul 14.00. Begitu tiba, Nurdin langsung melakukan peninjauan Gelora Citra Mas.

Hari ini, 757 Kepri Jaya akan berhadapan dengan Persih dalam lanjutan Liga 2. “Kami ingin jadi tuan rumah yang baik,” kata Nurdin.

Malamnya, Nurdin membuka pelaksanaan STQ VII Provinsi Kepri di Dataran Engku Putri, Batam. “Kepri harus melahirkan qori qoriah terbaik,” kata mantan Bupati Karimun ini. (Humas Kepri/EN)

Nusantara Terbaru