Tegaskan Bukan Rekayasa, Kapolri: Teroris Berencana Ledakkan Bom Saat Pergantian Pasukan Jaga Istana

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 12 Desember 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 62.369 Kali
Kapolri menjawab pertanyaan wartawan usai menghadiri pelepasan Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke India dan Iran, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (11/12) malam. (Foto: Humas/Oji)

Kapolri menjawab pertanyaan wartawan usai hadiri pelepasan Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (11/12). (Foto: Humas/Oji)

Kapolri Jenderal TNI Tito Karnavian mengemukakan, sampai hari ini sudah 6 (enam) orang terduga teroris yang berhasil ditangkap pihak kepolisian, setelah rencana mereka meledakkan bom di Istana Negara berhasil digagalkan oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri, Sabtu (10/12) lalu.

“Rencana serangan mereka sebetulnya memang adalah di pos penjagaan (Istana Kepresidenan) itu. Pada saat terjadi pergantian jaga itukan biasanya menarik banyak massa. Alhamdulillah (serangan bom) dapat kita gagalkan sehingga tentunya tidak ada korban dan lain-lainnya,” kata Tito usai menghadiri pelepasan Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke India dan Iran, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (11/12) malam.

Mengenai keenam orang yang berhasil ditangkap oleh Tim Densus 88, Kapolri menjelaskan, mereka adalah sel kecil yang langsung berhubungan dan didanai oleh Bahrun Naim. Mereka belajar cara membuat bom berdaya ledak tinggi termasuk bom pressurized cooker (panci nasi yang di-pressurized untuk bandeng presto) secara online.

“Bukan rice cooker biasa ini karena dia kalau ditekan dan ditutup itu memiliki daya ledak, mampet nanti dan bisa meledak. Prinsipnya seperti granat,” ujarnya.

Menurut Kapolri, dalang utama atau mastermind teroris yang berencana meledakkan bom di Istana Kepresidenan itu adalah Bahrun Naim yang sekarang ada di Raqqa, Syiria. Ia berjanji, Polri akan tetap melakukan langkah-langkah koordinasi dengan mitranya di luar negeri untuk memburu Bahrun Naim.

Lebih lanjut, Kapolri minta masyarakat untuk tetap tenang bekerja dan beraktivitas seperti biasa. Polri, lanjutnya, akan terus bekerja keras, baik Densus 88 maupun jajaran Polri lainnya, bekerja sama dengan TNI, pemda, serta semua jaringan intelijen seperti BIN dan lain-lain, untuk mendeteksi semua potensi-potensi serangan.

“Mohon doa agar kita dapat melakukan langkah-langkah pencegahan. Kami semua akan berupaya sedapat mungkin untuk menjaga negeri, menjaga keamanan, melindungi, dan mengayomi (masyarakat),” ucap Tito.

Saat ditanya wartawan, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengemukakan rencana peledakan bom di Istana itu sudah dimonitor kurang lebih selama 2 minggu baik di Solo, Bekasi, maupun tempat lainnya.

“Begitu kemudian di kontrakan yang di Bintara, Bekasi diyakini ada barang bukti maka digrebek dan ditangkap. Betul ada (barang bukti) dan dengan teknik-teknik tertentu maka mereka tidak bisa mengelak lagi,” ujarnya.

Kapolri mengungkapkan keenam tersangka ini akan diproses secara hukum dan berkasnya akan diserahkan ke Kejaksaan dan berakhir di Pengadilan. Dengan adanya barang bukti, lanjut Kapolri, hukumannya akan berat.

“Jadi jangan sampai nanti ada yang mengatakan ini pengalihan isu, rekayasa, tidak. Semua proses hukum akan berakhir kepada persidangan. Silakan nanti di peradilan kita lihat nanti apa kesaksian mereka,” tegas Kapolri. (UN/ES)

Berita Terbaru