Terima Kevin/Gideon, Presiden Jokowi Berharap Dunia Usaha Beri Perhatian Dunia Olahraga

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 2 April 2018
Kategori: Berita
Dibaca: 19.407 Kali
Presiden Jokowi didampingi Menpora berfoto bersama pasangan Kevin/Marcus, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/4) siang. (Foto: Rahmat/Humas)

Presiden Jokowi didampingi Menpora berfoto bersama pasangan Kevin/Marcus, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/4) siang. (Foto: Humas/Rahmat)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menerima juara ganda putra All England 2018, pasangan Kevin Sanjaya/Marcus Gideon, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/4) siang.

Dalam kesempatan itu, menurut Menpora, Presiden sempat bertanya hal-hal yang dilakukan di Pelatnas asal masing-masing, karena Kevin berasal dari Djarum kemudian Marcus dari Tangkas.

“Tadi ditanyakan bagaimana proses latihannya, sampai kemudian bisa masuk di Pelatnas, bahkan tadi sempat ditanyakan beberapa negara pesaing atau bulutangkis di Asia yang nanti akan jadi pesaing di ajang Asian Games 2018,” kata Menpora seraya menambahkan, dalam kesempatan itu Marcus juga menyampaikan undangan pernikahan dirinya kepada Presiden Jokowi.

Menurut Menpora, ada hal lain yang menjadi pikiran Presiden, yaitu keterlibatan pada dunia usaha, karena pada cabang bulutangkis ini betul-betul memberikan prestasi, berkat dukungan luar biasa besar dari dunia swasta.

Presiden, lanjut Menpora Imam Nahrawi, mengharapkan dunia usaha yang lain juga harus mengambil peran masing-masing cabang olahraga, karena kalau sudah mengambil peran-peran itu, maka tentu soal sponsor, pembinaan, sampai fasilitas akan terpenuhi dengan baik.

“Kiranya kita harus memberi perhatian, karena tanpa partisipasi prestasi itu tidak akan lebih baik di masa datang. Itu tadi pesan dari Presiden mengingatkan kita semua, tidak hanya dunia usaha, BUMN juga harus menjadi bapak asuh dari cabang-cabang olahraga yang ada di tanah air,” ujar Menpora.

Meskipun sudah ada beberapa yang terlibat, Menpora menilai, dalam konteks pembinaan dan penyiapan infrastruktur saat ini belum banyak keterlibatan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau dunia usaha swasta, kecuali sponsor insidensial.

Ia menyebutkan, yang dibutuhkan penyiapan infrastruktur yang begitu besar, luas, layak, dan manusiawi. Kalau semuanya bisa tertangani terutama yang tidak populer, Menpora yakin prestasi atlet Indonesia akan semakin banyak. “Tidak tertuju pada bulutangkis saja tapi cabang lain-lain kita harapkan berprestasi seperti bulutangkis,” sambungnya.

Menpora menegaskan, pemerintah tidak bisa dibiarkan jalan sendiri, harus didukung oleh semua, karena tidak ada prestasi tanpa partisipasi. Seperti bulutangkis berprestasi karena partisipasi dari swasta. “Kira-kira seperti itu,” pungkasnya. (MRA/ES)

Berita Terbaru