Transkrip Pidato Presiden Joko Widodo saat Peringatan Nuzulul Qur’an Tahun 1438 H/ 2017 M Tingkat Nasional, 12 Juni 2017 Pukul 20.00 WIB di Istana Negara, Jakarta

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 12 Juni 2017
Kategori: Transkrip Pidato
Dibaca: 8.448 Kali

Logo-Pidato2Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Bismillahirahmanirahim Alhamdulillahirabbil’alamin wassholaatu wassalamu’alaikum Alaa asrafil anbiyaa’ wal mursaliin sayyidina wahabibina wa syafiina wa Maulana Muhammadin, wa’ala aalihi wasohbihi ajma’in amma ba’du.

Yang saya hormati Yang Mulia para Alim Ulama. Yang saya hormati para Pimpinan dan Anggota lembaga-lembaga negara. Yang saya hormati Yang Mulia para Duta Besar dan perwakilan negara-negara sahabat. Yang saya hormati para Menteri Kabinet Kerja, para hadirin yang berbahagia, serta saudara-saudara kaum muslimin dan muslimat setanah air.

Setiap kita memperingati Nuzulul Qur’an kita selalu diingatkan kepada dua hal. Yang pertama, kita diingatkan untuk semakin semangat dalam beribadah, semakin khusyuk dalam bertadarus, dalam salat Tahajud, dalam beritikaf di masjid, dan dalam mempertebal kesalehan sosial kita.

Yang kedua, kita diingatkan pada tindakan Rasulullah, pada gerakan rasulullah yang memakai nilai-nilai universalitas Alquran untuk mentransformasikan bangsa Arab menjadi bangsa yang beradab dan bangsa yang maju. Alquran menjadi rahmat bukan saja untuk bangsa Arab tetapi untuk seluruh umat manusia di dunia ini.

Oleh sebab itu, dengan meneladani Rasulullah dalam membangun bangsa dan negara kita, Indonesia, dalam mengejar kemajuan dan kesejahteraan rakyat kita, kita harus bersandar pada tuntutan universalitas Alquran.

Saudara-saudaraku, kaum muslimin dan muslimat yang berbahagia,

Kita akan termasuk golongan pendusta agama apabila kita membentak anak yatim. Kita tahu semuanya, tidak boleh membentak anak yatim. Kita akan termasuk golongan pendusta agama, apabila kita tidak peduli dengan saudara-saudara kita fakir miskin. Dan, kita akan termasuk golongan pendusta agama apabila kita berbuat kerusakan di muka bumi ini.

Karena itu, pemerintah terus fokus untuk meningkatkan pemerataan ekonomi yang berkeadilan bagi seluruh masyarakat. Memerangi kemiskinan, memberantas radikalisme, memberantas terorisme, dan menggebuk komunisme.

Alquran mengajarkan kita untuk bersikap ta’awun, saling bekerja sama dan saling tolong menolong dalam semua aspek kehidupan kita sehari-hari. Alquran juga mengajarkan kita untuk bekerja keras untuk mengubah nasib kita, mengubah nasib bangsa kita, Indonesia.

Karena itu, pemerintah terus bekerja keras membangun. Membangun infrastruktur, membangun hubungan konektivitas di seluruh tanah air agar biaya logistik bisa turun, biaya transportasi bisa turun, dan agar perbedaan harga antar wilayah tidak berbeda terlalu jauh, artinya merata.

Pemerintah juga mengeluarkan kebijakan pemerataan ekonomi melalui pembagian aset bagi umat agar mempunyai lahan, dan kemudahan akses permodalan, serta membangun pendidikan vokasi yang masif.

Selain itu, pemerintah juga sedang menyusun rencana untuk memperkuat ekonomi umat melalui pengembangan lembaga keuangan syariah yang dikelola berdasarkan sistem wakaf. Tapi ini masih dalam proses untuk kita selesaikan.

Ssaudara-saudara, kaum muslimin dan muslimat yang berbahagia,

Dengan panduan Alquran, kita perlu memahami bahwa sudah menjadi kodrat bangsa kita, Indonesia, untuk hidup dalam kebhinekaan. Sebab, keberagaman suku, kita memiliki 714 suku. Keberagaman agama, di negara kita Indonesia ada Islam, ada Kristen, ada Katolik, ada Hindu, ada Budha, ada Konghucu. Keberagaman ras, saya kira kita memiliki banyak ras. Di negara kita ada keberagaman golongan yang ada di negara kita, Indonesia.

Ini merupakan anugerah Allah yang diberikan kepada kita dan kita wajib merawat apa yang sudah menjadi anugerah Allah. Kita wajib merawat Bhineka Tunggal Ika kita.

Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala meridhoi ibadah dan kerja kita semuanya dalam menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang maju, bangsa yang damai, bangsa yang bersatu, dan bangsa yang bisa mewujudkan keadilan sosial di seluruh Nusantara ini.

Ya Allah hanya kepadamu kami menyembah dan kepadamu kami memohon pertolongan.

Terima kasih. Saya tutup.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

Transkrip Pidato Terbaru