Arifin Panigoro Undang Presiden Jokowi Panen Sawah Sistem Modern di Papua

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 6 April 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 51.692 Kali
Pengusaha Arifin Panigoro menjawab wartawan seusai diterima Presiden Jokowi, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (6/4)

Pengusaha Arifin Panigoro menjawab wartawan seusai diterima Presiden Jokowi, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (6/4)

Pengusaha minyak yang juga pimpinan Medco Group, Arifin Panigoro, menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (6/4) pagi. Namun, pertemuan itu bukan untuk membahas masalah minyak, tetapi masalah pertanian.

Menurut Arifin, Presiden Jokowi memberikan respon positif terhadap mekanisasi pertanian dengan sistem sawah modern. Bahkan rencananya pada kunjungan ke Papua berikutnya awal Mei nanti, Presiden juga akan meninjau lokasi yang menjadi percobaan pengembangan sawah modern di Papua Selatan.

“Saya sudah laporkan semua ke Presiden, saya juga akan mengundang untuk panen di sana,” ujar Arifin Panigoro.

Dalam rangka meningkatkan produktivitas beras, Arifin Panigoro telah merintis pengembangan sawah modern di Merauke, Papua Selatan. Sawah modern ini konsepnya mekanis semua. 5.000 ha cuma dikelola oleh 100 orang, jadi satu orang dapat 50 ha. Alat-alatnya dari mulai menanam sampai panen sama seperti di Amerika Serikat.

Menurut Arifin, waktu yang diperlukan untuk panen sekitar 100 hari, tetapi tidak bisa dalam setahun melulu ditanami padi, harus diselingi, misalnya dengan kedelai. Di Vietnam dan Thailand sendiri sudah menerapkan sistem sawah modern. Di Indonesia bisa diterapkan juga asal lahannya harus datar dan luas, tidak bisa diterapkan di sistem terasering.

“Ini baru percobaan, nanti yang dipanen sekitar 300 ha, tapi hasilnya bagus sekali. Kemarin yang sistem manual hasilnya 6,9 ton gabah kering perhektar, kalau yang full mekanik, mereka optimistis 8 ton gabah kering perhektar,” kata Arifin.

Minggu lalu sudah dilakukan panen, dan rencananya akan dilakukan pengecekan kualitasnya, Arifin menambahkan.

“Kalau ini sukses dan skalanya bisa jutaan hektar, akan membantu mencukupi kebutuhan beras di Pulau Jawa,” jelas Arifin. (Humas Setkab/ES)

Berita Terbaru