Data Pribadi Penumpang Bocor, Kominfo Minta Lion Air Group Lakukan Pengamanan
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meminta perusahaan penerbangan Lion Air Group untuk mengambil langkah pengamanan data pribadi penumpang. Pihak Kominfo juga menegaskan kesiapan membantu penyelesaian masalah kebocoran data penumpang yang dialami Lion Air Group itu.
“Kami sudah bertemu dan berkoordinasi untuk mendapatkan klarifikasi dari Lion Grup,” kata Dirjen Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan usai bertemu dengan perwakilan Lion Air, di kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Kamis (19/9).
Menurut Dirjen Aptika pihak Lion Air Grup telah membenarkan adanya kejadian kebocoran data penumpang dari dua maskapai, yakni Malindo Air dan Thai Lion Air yang beroperasi dari Malaysia. Saat ini, Lion Air telah melaporkan ke otoritas di Malaysia atas kejadian hacking dan tengah melakukan penyidikan.
Kementerian Kominfo, kata Semuel, juga belum mengetahui secara pasti berapa jumlah kebocoran data penumpang tersebut. Pihaknya masih menunggu hasil investigasi. Namun, data penumpang tersebut saat ini sudah diamankan.
“Berapa jumlahnya kita belum tahu, lagi di investigasi. Tapi saat ini posisi daripada data-data konsumer dari Lion sudah diamankan. Hal ini juga sudah dilaporkan kepada otoritas di Malaysia untuk dilakukan investigasi, karena lokus kejadiannya di sana. Jadi kita harus menunggu dari hasil investigasi,” tutur Semuel.
Semuel menduga ada oknum yang melakukan hacking dalam kasus kebocoran data penumpang Lion Air Group itu. Ia mengingatkan kasus kebocoran data penumpang ini termasuk bagian dari illegal access, sehingga oknum terkait bisa mendapatkan sanksi pidana sesuai dengan beleid yang berlaku.
“Siapapun yang melakukan illegal access itu juga ada sangsi pidananya, dan itu bagian dari perlindungan data pribadi. Bagi pengendali harus juga memastikan sistemnya aman, tapi juga siapapun yang melakukan illegal access apalagi membocorkan data, kita sedang selidiki siapa yang bertanggungjawab,” tambah Semuel.
Secara khusus Dirjen Aptika menegaskan penerapan perlindungan data pribadi dilakukan dengan prinsip keseimbangan, “Kita membuat keseimbangan, di satu sisi semua penyelenggara memastikan sistemnya andal, dan siapa yang punya keinginan jahat akan berhadapan dengan hukum. Yang perlu dilakukan oleh pengelola data semua harus diperkuat, SOP-nya dan pengamanan datanya,” ungkapnya.
Belum Tahu
Managing Director Lion Air Group Daniel Putut Kuncoro Adi mengatakan, pihak Lion Air Group dalam hal ini juga menjadi korban atas kebocoran data pribadi penumpang. “Memang kami dalam hal ini menjadi korban, dan begitu informasi ini menjadi viral dalam bentuk screenshot, kami langsung menindaklanjuti dengan semua administrator kami, dan juga langsung mengamankan pada hari itu juga seluruh data,” kata Putut.
Saat ini, langkah yang diambil oleh Lion Air adalah mengambil aksi pelaporan dan tuntutan hukum bagi pelaku pencurian dan pembocoran data penumpang. “Kami bisa pastikan sampai dengan saat ini data penumpang itu sudah tidak bocor lagi pada yang lain-lainnya. Dan begitu berita ini viral langsung kami melakukan legal action kepada pihak berwenang di Malaysia dan sedang dalam proses investigasi,” tambah Putut.
Berkaitan dengan data-data warga negara Indonesia atas kejadian tersebut, Putut mengatakan bahwa pihak Lion Air juga belum mengetahui berapa jumlah data yang bocor. Kalaupun data yang beredar Lion Air juga memastikan data-data tersebut aman.
“Jadi data-data orang Indonesia pun kita belum tahu jumlahnya berapa, karena seperti yang kita semua ketahui bahwa nama-nama itu masih ditutup jadi kita sedang menginvestigasi. Ke depan kami pastikan data penumpang itu aman,” pungkas Putut.(Humas Kominfo/ES)