Dukung Pengembangan Kawasan Rebana, Tol Cisumdawu Ditargetkan Beroperasi Awal 2022

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 4 Oktober 2021
Kategori: Berita
Dibaca: 768 Kali

Pembangunan Tol Cisumdawu (Sumber: Humas Kementerian PUPR)

Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah melaksanakan percepatan pembangunan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu). Tol ini ditargetkan dapat beroperasi pada awal tahun 2022.

“Setelah melihat langsung kondisi di lapangan, saya optimis Tol Cisumdawu akan bisa mulai digunakan pada tahun 2022,” ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Usai peninjauan Tol Cisumdawu di dua titik lokasi yaitu Interchange Cileunyi dan Lereng Dusun Bojongtotor, Kamis (30/09/2021).

Keberadaan tol ini akan mempersingkat waktu tempuh antarkawasan di Jawa Barat (Jabar). “Melalui tol ini, perjalanan dari Bandung sampai Kertajati nantinya bisa ditempuh dalam waktu satu jam. Saya kira ini merupakan pekerjaan yang hebat oleh Kementerian PUPR sehingga pembangunan Tol Cisumdawu dapat berjalan dengan cepat,” tandasnya.

Senada dengan Menko Marves, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan bahwa pembangunan Tol Cisumdawu sangat penting untuk mendukung pengembangan ekonomi di wilayah Jabar.

“Penyelesaian pembangunan Tol Cisumdawu sangat penting untuk efektivitas operasional Bandara Kertajati, Pelabuhan Patimban, serta pengembangan ekonomi kawasan Ciayu Majakuning dan Kawasan Rebana Jawa Barat,” ujarnya.

Basuki pun menginstruksikan jajarannya untuk terus mempercepat penyelesaian pembangunan infrastruktur yang ditargetkan selesai pada akhir tahun 2021 ini.

“Saya apresiasi upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Ditjen Bina Marga dan BUJT dalam rangka percepatan penyelesaian Tol Cisumdawu ini. Terus lanjutkan terutama pada pembebasan lahan, semoga tidak ada hambatan besar sehingga bisa selesai akhir tahun ini,” pungkasnya.

Pembangunan Jalan Tol Cisumdawu terdiri dari 6 seksi yang dibangun dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan biaya konstruksi Rp5,5 triliun. Dari keenam seksi, Seksi 1 Cileunyi-Rancakalong sepanjang 11,45 kilometer dan seksi 2 Rancakalong-Sumedang sepanjang 17,05 kilometer dikerjakan oleh pemerintah. Saat ini progres seksi 1 secara keseluruhan sebesar 94,55 persen, sedangkan progres seksi 2 sebesar 95,80 persen.

Kemudian Seksi 3-6 dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yakni PT. Citra Karya Jabar Tol (CKJT). Untuk Seksi 3 dari Sumedang ke Cimalaka sepanjang 4,05 kilometer konstruksinya telah rampung 100 persen. Kemudian pembangunan Seksi 4 Cimalaka – Legok sepanjang 8,20 kilometer konstruksinya sudah 6,59 persen, dan seksi 5 Legok – Ujungjaya sepanjang 14,9 persen progres konstruksinya sebesar 20,65 persen. Sedangkan seksi 6 Ujung Jaya-Dawuan progres konstruksinya sudah 63,29 persen. (HUMAS KEMENTERIAN PUPR/UN)

Kunjungi laman resmi Kementerian PUPR melalui tautan ini.

Berita Terbaru