Pidato Presiden Joko Widodo Pada Peresmian Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung di Tanjung Lesung Beach Hotel, Pandeglang, Banten, 23 Februari 2014
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamualaikum Wr. Wb
Selamat pagi, salam sejahtera bagi kita semuanya.
Yang saya hormati seluruh menteri yang hadir, yang saya hormati gubernur, bupati, yang saya hormati presiden direktur Jababeka, Bapak/Ibu, hadirin yang berbahagia.
Proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) ini sudah ditetapkan sejak 24 tahun yang lalu tahun 1991, dan sudah ada Kepresnya tiga tahun yang lalu. Hampir semua tempat seperti itu, sudah ditetapkan tapi dibiarkan. Pemerintah Daerah tidak memberikan dukungan, dan Pemerintah Pusat tidak memberikan dukungan. Jangan harap Kawasan Ekonomi Khusus akan jadi kalau tindakan kita masih seperti itu.
Oleh sebab itu, waktu saya meresmikan pelabuhan dan Kawasan Ekonomi Khusus di Kuala Tanjung, saya berikan target tiga tahun pelabuhan harus jadi, kalau sanggup ini kita teruskan serius. Juga Kawasan Ekonomi Khusus dan saya paling senang disini adalah Kawasan Ekonomi Khusus pariwisata Tanjung Lesung.
Saya tanyakan Pak Darmono (Dirut Jababeka) apa yang kurang? Apa yang dibutuhkan Tanjung Lesung ini? Saya tanya Pak Gubernur, apa yang dibutuhkan? Butuh jalan tol. Tadi di mobil langsung saya telpon Menteri PU, saya minta tahun ini jalan tolnya harus segera dikerjakan.
Tapi saya juga minta Pak Darmono, kapan selesai proyek Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung ini. Iya dong, saya buatkan jalan tol nanti di sini tidak ada apa-apa. Tanggung jawab saya. Dua duanya harus bersama-sama. Jalan tol Pemerintah Pusat kerjakan, nanti pembebasan tanah oleh Pemerintah Daerah provinsi Banten dan Bupati Pandeglang.
Tapi saya juga minta, hotelnya sekian puluh, sekian ribu kamar, ada hall-nya nanti untuk MICE, ada untuk marina untuk yacht-nya. Kapan terelealisasi? Pak Darmono tadi bilang lima tahun. Saya tidak mau lima tahun. Karena tolnya perkiraan saya tiga tahun jadi. Hanya 80 kilometer insya Allah jadi. Barang barang di sini jadi semuanya, jadi beriringan. Investor tidak usah ragu bahw tol itu akan jadi.
Jadi investor tidak usah ragu, silahkan dimulai pekerjaan di sini apapun. Entah hotel, entah marina untuk yacht. Kalau dua-duanya tidak berbarengan tidak akan selesai-selesai. Dan yang lainnya yang sudah menjadi mimpi, yang sudah 24 tahun, jangan diteruskan mimpi kita. Kita harus mulai laksanakan di lapangan.
Karena yang namanya tol 80 km itu angkanya Rp 5 triliun uang yang besar. Tapi kita juga berharap, kalau ini jadi, kawasan Pandeglang dan sekitarnya pasti akan maju. Karena peredaran uang akan semakin banyak di sini. Pajak tinggal dipunguti, Pak Bupati, pasti income untuk daerah juga akan besar. Lapangan pekerjaan juga akan tersedia.
Ini dua-duanya harus dapat, dan mengenai insentif-insentif yang tadi diminta oleh investor, baik fiskal maupun non fiskal akan kita hitung. Tidak mungkin semua diberikan, tapi akan kita lihat mana yang diberi, mana yang tidak semuanya lewat kalkulasi.
Pekerjaan-pekerjaan seperti ini memang membutuhkan kecepatan, karena dunia berubahnya sangat cepat sekali. Kalau tidak kita ambil, pasti diambil negara lain. Kalau kita tidak tarik ke sini, pasti akan ditarik negara lain. Ini cepat-cepatan. Siapa yang memberikan kecepatan perijinan, siapa yang memberikan kecepatan fasilitas, dan memberikan insentif yang lebih baik, pasti akan datang.
Proses itu hampir di semua negara ada, dan kita tidak mau kalah berkompetisi, karena saya meyakini daya saing kita ada untuk itu.
Dan dengan mengucap bismillahirahmanirahim Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung pada hari ini saya resmikan.
(Humas Setkab)