Refleksi MP3EI
Tahun ini merupakan 3 tahun pelaksanaan MP3EI. MP3EI dilandasi oleh perlunya program nasional untuk mempercepat dan memperluas pembangunan infrastruktur dan sector riil di tanah air. Meskipun disadari masih banyak hal yang perlu diperbaiki dalam pelaksanaan MP3EI namun program ini telah terbukti mampu mendorong percepatan pembangunan utamanya di luar Pulau Jawa. Saat ini dan ke depan, Indonesia masih memerlukan lebih banyak lagi infrastruktur seiring dengan kebijakan industrialisasi dan hilirisasi yang tengah berjalan. Percepatan pembangunan infrastruktur dan hilirisasi masih terus dibutuhkan tidak hanya 5 tahun ke depan tetapi juga 10-20 tahun berikutnya. MP3EI juga dapat merupakan manifestasi dari strategi pencapaian RPJP nasional di bidang infrastruktur fisik.
Total investasi proyek MP3EI yang sudah groundbreaking sejak diresmikan pada tahun 2011 hingga akhir Agustus 2014 mencapai Rp 863,5 triliun dengan 383 proyek. Sebanyak 174 proyek adalah proyek investasi di sector riil dengan nilai Rp 441,2 triliun dan 209 proyek investasi di sector infrastruktur senilaiRp 422,3 triliun. Dari total investasi yang sudah groundbreaking ini, sebanyak Rp 134 triliun di koridor Sumatra, Rp 309,7 triliun di koridor Jawa, Rp 177,3 triliun di koridor Kalimantan, Rp 69,9 triliun di koridor Sulawesi, Rp 53,8 triliun di Bali dan Nusa Tenggara, serta Rp 187 triliundi Papua dan Maluku. Dari total investasi yang telah groundbreaking ini didominasi oleh pembiayaan swasta dan BUMN dengan komposisisebanyak 26,2 perseninvestasiberasaldariBadan Usaha Milik Negara (BUMN), sebesar37,9 persen berasal dari swasta, sebesar 15,6 persen dari APBN dan APBD dan sejumlah 20,1 persen dari pembiayaan campuran BUMN dan swasta.
Dari total proyek MP3EI yang telah groundbreaking hingga Agustus 2014 ini, 63 pesen diantaranya berada di luar Pulau Jawa yang diharapkan dapat mendorong lahirnya pusat-pusat pertumbuhan baru. Melalui program MP3EI, koridor-koridor ekonomi selain Jawa diharapkan dapat semakin berkembang dan berdaya saing tinggi. Pemekaran ekonomi di koridor-koridor di luar Pulau Jawa ini juga diharapkan dapat mengatasi disparitas pembangunan yang selama ini berpotensi menghambat proses perluasan dan percepatan pembangunan. Melalui program MP3EI, perluasan dan percepatan pembangunan diharapkan dapat menyebar ke seluruh wilayah Indonesia khususnya di luar Jawa. Dengan program MP3EI dengan 6 (enam) koridor ekonomi juga diharapkan dapat mendorong pusat-pusat pertumbuhan baru melalui pengembangan kluster industry dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang berbasis sumber daya unggulan di setiap koridor ekonomi.
Dalam dokumen MP3EI, Pemerintah menargetkan perluasan pasar tenaga kerja hingga mencapai 9,44 juta tenaga kerja yang tersebar di sector utama (industri) sebanyak 4,73 juta orang dan sector pendukung (infrastruktur) sebanyak 4,98 juta orang. Perluasan pasar tenaga kerja ini tentunya sangat dibutuhkan untuk menopang kekuatan ekonomi domestik yang ditunjukkan sector konsumsi rumah tangga. Sektor ini merupakan sector penopang struktur ekonomi nasional dalam 10 tahun terakhir termasuk diantaranya menyelamatkan perekonomian dari imbas krisis global. Dengan program MP3EI ini pula, target pembangunan dan pemekaran ekonomi nasional dapat terus ditingkatkan. Pemerintah optimis, dengan berjalannya proyek-proyek dalam MP3EI ini, keinginnan untuk menembus ekonomi ketujuh terbesar di dunia dapat diwujudkan di 2045 atau seabad setelah kemerdekaan. Target pendapatan perkapita pada akhir program MP3EI di 2025 diperkirakan mampu mencapai 15.000 dollar AS dan PDB berada di kisasran 4.5 triliun dollar AS.
Semangat percepetan dan perluasan pembangunan dalam program MP3EI ditujukan untuk memperkuat ekonomi domestic melalui konektivitas nasional dan sekaligus mengantisipasi integarsi ekonomi global.Melalui program MP3EI, penciptaan pusat-pusat pertumbuhan baru (selain Jawa) diharapkan dapat semakin mendorong kesejahteraan masayrakat sebagai cita-cita pembangunan nasional. Dengan konektivitas nasional yang tertuang dalam MP3EI, pembangunan daya saing nasional dapat ditingkatkan dan disebar ke seluruh wilayah Indonesia. Konektivitas nasional ini sekaligus memperkokoh struktur ekonomi nasional melalui jalur distribusi yang lebih efisien dan berdaya saing. Di sisi lain, konektivitas nasional juga akan membantu perluasan pembangunan di luar Jawa sekaligus mengantisipasi tidakhanya sebaran penduduk, tetapi juga sebaran industry dan sumber daya lainnya.
Secara mendasar, program MP3EI merupakan komitmen Pemerintah untuk mempercepat dan memperluas pembangunan ke seluruh wilayah Indonesia. Program ini juga sekaligus merupakan wujud perhatian besar Pemerintah baik secara ekonomi, social dan politik kepada masyarakat khususnya di luar Jawa sehingga pertumbuhan nasional tidak lagi bertumpu pada satu pulau saja. Ke depan, kita berharap koridor-koridor ekonomi selain Jawa dapat menjadi motor pertumbuhan nasional dan bertransformasi sebagai kekuatan ekonomi baru penopang ekonomi nasional. Tentunya ini sudah bias dirasakan dalam beberapa waktu terakhir, misalnya bagaimana daerah di luar Jawa seperti Makassar di Sulawaesi Selatan yang mampu bertumbuh hingga 9 persen jauh melebih pertumbuhan nasional. Dengan sejumlah pertimbangan, maka pengembangan infrastuktur di 6 koridor khsusunya di luar Jawa menjadi syarat mutlak untuk mewujudkan pembangunan yang berkeadilan. Percepatan dan perluasan pembangunan infrastruktur perlu untuk terus dilakukan hingga mencapai apa yang telah dicita-citakan selama ini. Pembangunan infrastruktur menjadi keniscayaan bagi Pemerintahan mendatang untuk terus mendorong kesejahteraan yang berkeadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia .Percepatan dan perluasan pembagnunan infrastruktur dalam MP3EI menjadi wujud nyata keinginan untuk mendorong pembangunan dan pertumbuhan yang berkualitas.
Di tengah proses transisi kepemimpinan nasional, kita berharap program MP3EI ini dapat terus berjalan mengingat besarnya harapan untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan yakni kesejahteraan bagi sleuruh masyarakat Indonesia. Komitmen pelaksanaan MP3EI bagi pemerintahan mendatang tidak hanya didudukkan sebagai komitmen politik terhadap konstituen tetapi juga komitmen moral bagi terciptanya pembangunan yang adil dan merata. Inklusivitas pembangunan perlu untuk terus didorong demi mewujudkan cita-cita kemerdekaan. Program MP3EI bukan sekedar program politik melainkan program nasional yang diarahkan untuk memastikan terwujudnya cita-cita luhur para pendiri bangsa. Kita tentunya berharap program MP3EI ini dapat tercapai hingga 2025. Dinamika peralihan kekuasaan dan kepemimpinan nasional tentunya tidak menegasikan program ini sebagai salah satu roadmap jangka panjang yang kini dimiliki Indonesia untuk dapat menjadi Negara dengan ekonomi yang maju dan terpandang di mata dunia.