Apresiasi Sekolah Jujur, Presiden Jokowi: Bangsa Akan Dihormati Jika Pemimpinnya Berintegritas

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 21 Desember 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 26.560 Kali
Presiden Jokowi berfoto bersama para Kepala Sekolah Jujur UN, di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Senin (21/12) pagi

Presiden Jokowi berfoto bersama para Kepala Sekolah Jujur UN, di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Senin (21/12) pagi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan apresiasi kepada 503 sekolah jujur dalam Ujian Nasional (UN). Apresiasi diberikan kepada kepala sekolah dengan Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) terbaik dari seluruh Indonesia selama 5 tahun terakhir.

“Pagi hari ini saya senang sekali bisa bertatap muka dengan 503 kepala sekolah dari SMP, Madrasah, MK dan SMA dengan integritas Ujian Nasional terbaik selama 5 tahun terakhir. Saya juga senang tadi ada SMP saya, SMP 1 Surakarta dimana saya belajar, masuk dalam sekolah yang mempunyai nilai kejujuran yang sangat baik,” kata Presiden Jokowi mengawali sambutannya saat penganugerahan Sekolah Integritas ujian Nasional di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/12) pagi.

Presiden menegaskan, kejujuran adalah nilai-nilai fundamental, nilai dasar suatu negara dalam membangun bangsa. Sebuah bangsa akan dihormati oleh negara lain jika pemimpinnya jujur dan berintegritas, jika rakyatnya jujur dan berintegritas.

Ia menyebutkan, banyak bangsa yang gagal karena bangsa tersebut gagal menjaga integritasnya. Oleh karena itu, nilai-nilai kejujuran harus ditumbuhkan sejak dini baik di keluarga maupun di sekolah.

“Kita punya nilai-nilai itu tetapi kita lupa, tidak memberikan perhatian pada nilai-nilai etika, nilai-nilai integritas, nilai-nilai kejujuran, kita lupa sekian dekade ini,” kata Jokowi.

Presiden memberikan contoh jika orang Indonesia memiliki  dasar yang baik. Saat orang Indonesia keluar negeri, Singapura misalnya, akan patuh dan taat pada aturan yang berlaku pada negara tersebut, tidak akan meludah atau merokok sembarangan. Tetapi ketika kembali ke negaranya kebiasaan buruk tersebut akan kembali lagi.

Karena itu, Presiden Jokowi menegaskan perlunya sekolah kembali  mengajarkan nilai-nilai kebaikan, nilai-nilai etika, niali budi pekerti, nilai kejujuran, nilai moralitas, nilai kepantasan, dan nilai kepatutan jika kita ingin menjadi negara yang besar dan bermartabat.

“Melalui pendidikan yang diberikan bapak/ibu guru  kepada anak –anak kita, walau hasilnya baru terasa sepuluh tahun kemudian, saya memberikan apresiasi, bapak ibu kepala sekolah telah menjadi contoh  di tengah  langkanya nilai-nilai integritas dan kejujuran,” ujar Jokowi.

Presiden mengharapkan anak-anak dapat menghargai usahanya sendiri dalam meraih prestasi. “Jadikan sekolah sebagai arena terbaik untuk pendidikan karakter, aerta jadikan sekolah sebagai zona jujur,” pintanya.

Jadi Contoh

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendukbud) Anies Baswedan dalam laporannya sebanyak 503 Kepala Sekolah ini menjadi contoh, bahwa kejujuran bisa benar-benar dipraktikkan di sekolah secara konsisten.

Sekolah dengan integritas pelaksanaan UN tertinggi ini, lanjut Mendikbud, diseleksi lebih dari  80.000 sekolah dan madrasah dari seluruh Indonesia selama 5 tahun berturut-turut, dan menunjukkan konsistensi tingginya indeks integritas dalam pelaksanaan UN.

Mendukbud mengatakn, para kepala sekolah ini adalah garda integritas sekolah yang diharapkan  dapat menjaga tingkat integritasnya dan bahkan menularkan kejujuran pada sekolah-sekolah lain.

“Kita  menyadari bahwa integritas merupakan fondasi untuk melahirkan generasi berkarakter, generasi yang percaya pada potensi dirinya,” kata Mendikbud.

Diakui Mendikbud, saat ini dimasyarakat luas ada apatisme terhadap kejujuran dan integritas. Namun ia menegaskan, di tengah situasi seperti itu masih banyak sekolah-sekolah di Indonesia yang memiliki integritas sekolah yang tinggi.

Setelah memberikan plakat kepada 15 perwakilan kepala sekolah berintegritas, Presiden juga mengajak dua kepala sekolah untuk berdialog. Presiden menanyakan tentang bagaimana cara mereka dalam mengajarkan nilai-nilai integritas kepada siswanya dan juga tentang ajakan menjaga lingkungan atau sekolah hijau. Setelah acara, presiden menyempatkan untuk bersalaman dan berfoto bersama dengan kepala sekolah yang hadir di tangga Istana Merdeka.

Tampak hadir pada acara penganugerahan ini antara lain Seskab Pramono Anung, Mendikbud Anis Baswedan, dan Kepala Staf Presiden Teten Marzuki.

Berikut 15 perwakilan dari 503 sekolah penerima Anugerah Sekolah Integritas

1. SMP Negeri 1 Selom Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat

2. SMP Negeri 19 Percontohan banda Aceh, Aceh

3. SMP Al Azhar Palu, Sulawesi Tengah

4. SMP Negeri 1 Surakarta, Jawa Tengah

5. SMP Islam Terpadu Abu Bakar Yogyakarta, DIY Yogyakarta

6. MTS 1 Malang Jawa Timur

7. SMA Sutomo 1 Medan, Sumatera Utara

8. SMA Negeri 2 Yogyakarta, DIY Yogyakarta

9. SMA Negeri 3 Bandung, Jawa Barat

10. SMA Negeri 1 Bau Bau, Sulawesi tenggara

11. SMKN 1 Tamansari Pangkal Pinang, Bangka Belitung

12. SMK Permata Harapan Batam, Kepulauan Riau

13. SMK Farmasi Muhammadiyah Cirebon Jawa Barat

14. MAN Insan Cendekia Bone, Gorontalo

15. MAN 2 Amuntai Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan.

(FID/OJI/ES)

 

Berita Terbaru