Bahas Masalah Kebangsaan, Presiden Jokowi Bertemu Habibie dan Try Sutrisno

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 19 Januari 2017
Kategori: Berita
Dibaca: 40.768 Kali
image

Presiden Jokowi bertemu dengan B.J. Habibie di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (19/1) siang. (Foto: BPMI/Kris)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan dengan Presiden Republik Indonesia ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie dan mantan Wakil Presiden Try Sutrisno. Dalam pertemuan yang dilakukan secara terpisah di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (19/1) itu, dibicarakan sejumlah masalah bangsa.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno yang pada pertemuan tersebut turut mendampingi Presiden Jokowi menerangkan bahwa pertemuan dengan tokoh bangsa tersebut benar-benar dimanfaatkan oleh Kepala Negara. Mereka bertukar pandangan seputar kondisi sosial bangsa Indonesia.

“Pak Habibie bertukar pandangan mengenai kondisi sosial di Indonesia, mengenai Pancasila, pluralisme, dan toleransi,” kata Pratikno kepada wartawan, di lobby Gedung Utama Kementerian Sekretariat Negara, Kamis (19/1) sore.

Dalam pertemuan itu, Presiden RI ke-3 ini menyampaikan bahwa Presiden Jokowi memiliki modal besar untuk menjaga kehidupan yang toleran. Apalagi, lanjutnya, masyarakat muslim Indonesia merupakan masyarakat yang toleran.

Habibie meyakini dan menyampaikan kepada Presiden Jokowi bahwa Indonesia memiliki modal yang kuat untuk menjaga Bhinneka Tunggal Ika. Selain itu, ia juga memberikan masukan mengenai pengembangan teknologi di Indonesia.

“Habibie juga memberi masukan mengenai bagaimana memprioritaskan pengembangan teknologi yang mempunyai nilai tambah tinggi. Ada beberapa hal teknis mengenai hal itu yang dibahas tadi,” ungkapnya.

Terkait dengan pengembangan teknologi yang bernilai tambah tersebut, Kepala Negara ternyata memiliki pandangan yang sama. Terutama mengenai peluang pembukaan lapangan pekerjaan melalui pengembangan industri teknologi.

“Presiden sangat setuju untuk mengembangkan industri yang memberi nilai tambah tinggi. Bagaimana memberi implikasi luas terhadap tenaga kerja, memberi nilai tambah ekonomi, dan memberi peluang bagi pekerja. Industri pesawat terbang salah satunya,” lanjut Menteri Sekretaris Negara.

Badan Pemantapan Pancasila

Sebelum menerima B.J. Habibie, Presiden Jokowi juga menerima mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, di Istana Merdeka, sekitar pukul 09.30 WIB pagi.

Sama halnya ketika bertemu dengan BJ Habibie, saat bertemu Try Sutrisno, Presiden Jokowi juga bertukar pandangan mengenai kondisi terkini dari bangsa Indonesia, khususnya mengenai wacana pembentukan Badan Pemantapan Pancasila.

“Intinya pertemuan itu mendiskusikan tentang pemantapan Pancasila. Try (Sutrisno) mengapresiasi Presiden untuk membuat upaya ekstra bagi pemantapan Pancasila dalam waktu secepat-secepatnya,” jelas Pratikno.

Dalam kesempatan tersebut, menurut Mensesneg, Try Sutrisno banyak memberikan masukan kepada Presiden Joko Widodo seputar rencana pembentukan badan tersebut. Masukan-masukan tersebut disampaikan Try Sutrisno melalui sebuah buku karyanya yang membahas tentang pemantapan Pancasila.

“Try memberi masukan tentang pemantapan Pancasila dalam sebuah bukunya. Presiden membaca dan melingkari beberapa gagasan yang ada dalam buku itu. Semua itu akan disampaikan untuk program pemantapan Pancasila,” ungkap Pratikno.

Dijelaskan Mensesneg, kedatangan kedua tokoh bangsa tersebut merupakan inisiatif dari keduanya yang mengajukan permohonan audiensi kepada Presiden. Pratikno menerangkan bahwa Presiden Joko Widodo amat gembira dengan kedatangan keduanya.

“Kebetulan Pak Try dan Pak Habibie keduanya mengajukan permohonan audiensi dengan Presiden dan langsung kami jadwalkan. Presiden sangat gembira menerima masukan-masukan itu,” tutupnya. (BPMI/ES)

Berita Terbaru